Pendekatan SAVI KAJIAN TEORI

diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, pengamatan, pencatatan, pengerjaan, dan presentasi dengan guru sebagai fasilitator Muhsetyo, 2009:1.11. Dari teori-teori para ahli, dapat disimpulkan bahwa penyampaian materi pada pembelajaran matematika didasarkan pada perkembangan kognitif siswa. Siswa SD yang umumnya berusia 7-12 tahun berada pada tahap perkembangan operasional konkrit sehingga guru perlu memanfaatkan benda-benda konkrit dalam penyampaian materi. Selain itu, materi juga hendaknya disampaikan secara bertahap untuk memudahkan pemahaman siswa. Dalam pembelajaran matematika juga perlu adanya ganjaran dan penguatan agar anak lebih termotivasi.

2.1.13. Pendekatan SAVI

SAVI adalah suatu pendekatan yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra yang dapat berpengaruh besar terhadap pembelajaran. SAVI merupakan kependekan dari Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual. Meier 2003:91 mengungkapkan makna dari keempat unsur tersebut sebagai berikut: 1. Somatis : belajar dengan bergerak dan berbuat 2. Auditori : belajar dengan berbicara dan mendengar 3. Visual : belajar dengan mengamati dan menggambarkan 4. Intelektual : belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Somatis berasal dari bahasa Yunani yang berarti tubuh. Jadi, belajar somatis berarti belajar dengan indra peraba, kinestetis, praktis atau melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar Meier, 2003:92. Misalnya, siswa dapat bergerak ketika mereka menjalankan pelatihan belajar aktif simulasi, permainan belajar, dll atau dalam tim, menciptakan pelatihan pembelajaran aktif bagi seluruh kelas. Tidak semua pembelajaran memerlukan aktivitas fisik, tetapi dengan berganti-ganti menjalankan aktivitas belajar aktif dan pasif secara fisik dapat membantu optimalnya suatu proses pembelajaran bagi tiap siswa. Belajar auditori merupakan cara belajar standar bagi semua orang. Menurut DePorter 2010:123, auditori adalah modalitas yang mengakses segala jenis bunyi dan kata diciptakan maupun diingat. Musik, nada, irama, rima, dialog internal, dan suara menonjol di sini. Visual adalah modalitas yang mengakses citra visual, yang diciptakan maupun diingat. Warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar menonjol dalam modalitas ini. DePorter, 2010:123 Menurut Meier 2003:99, intelektual menunjuk pada apa yang dilakukan pembelajar dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman itu. Intelektual adalah bagian diri yang merenung, mencipta, memecahkan masalah, dan membangun makna. Belajar bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa pembelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak modalitas kinestetik, auditori, visual yang dilibatkan secara bersamaan, belajar akan semakin hidup, berarti, dan melekat DePorter, 2010:124. Silberman 2009:7 juga menyatakan agar dapat memenuhi kebutuhan siswa yang memiliki perbedaan gaya belajar, pembelajaran hendaknya dilakukan dengan multisensori dan diisi dengan berbagai variasi.

2.1.14. Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SD KALIWIRU SEMARANG

0 45 235

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DI KELAS IV SD NEGERI KARANGAYU 02 SEMARANG

1 29 361

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VC SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

2 27 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN TGT(TEAM GAME TOURNAMENT) MENGGUNAKAN MULTIMEDIA

1 21 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS III SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG

1 12 297

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI PENDEKATAN COOPERATIF LEARNING TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KARTU BERNOMOR BERBASIS TIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGANYAR

1 9 257

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 6 232

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui model Example Non Example pada Siswa Kelas IVA SDN Karangayu 02 Kota Semarang

0 13 266

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN TEORI BRUNER DI KELAS V SD WONOSARI 03 SEMARANG

0 8 261