kognitif, psikomotorik, dan afektif. Karena itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a Penilaian aspek kognitif dilakukan setelah siswa mempelajari satu kompetensi
dasar yang harus dicapai. b
Penilaian  aspek  afektif  dilakukan  selama  berlangsungnya  kegiatan  belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas.
c Penilaian  aspek  psikomotorik  dilakukan  selama  berlangsungnya  proses
kegiatan belajar mengajar Chatib, 2009:176. Dari  paparan  di  atas,  peneliti  menyimpulkan  bahwa  hasildampak  belajar
merupakan  perubahanpeningkatan  aspek  pengetahuan,  sikap,  dan  keterampilan karena aktivitas belajar yang dilakukan seseorang.
2.1.10. Pembelajaran Matematika
Istilah  matematika  berasal  dari  bahasa  Yunani  mathein  atau  manthenein yang  artinya  mempelajari,  namun  kata  itu  erat  juga  hubungannya  dengan  kata
Sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan, atau intelegensi Nasution  dalam  Karso,  2004:1.39.  Ruseffendi  dalam  Karso,  2004:1.39
menyatakan  bahwa  matematika  itu  terorganisasikan  dari  unsur-unsur  yang  tidak didefinisikan,  definisi-definisi,  aksioma-aksioma,  dan  dalil-dalil,  dimana  dalil-
dalil  setelah  dibuktikan  kebenarannya  berlaku  secara  umum.  Sebagai pengetahuan,  matematika  mempunyai  ciri-ciri  khusus  antara  lain  abstrak,
deduktif,  konsisten,  hierarkis,  dan  logis  Muhsetyo  dkk.,  2009:1.2.  Menurut Soedjadi  dalam  Muhsetyo,  2009:1.2  keabstrakan  matematika  karena  objek
dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi, dan prinsip.
Karso  2004:2.16  mengungkapkan  bahwa  pembelajaran  matematika  di SD  tidak  bisa  terlepas  dari  sifat-sifat  matematika  yang  abstrak  dan  sifat
perkembangan intelektual siswa yang masih konkrit. Oleh karena itulah kita perlu memperhatikan  beberapa  sifat  dan  karakteristik  pembelajaran  matematika  di
jenjang sekolah dasar. a.
Pembelajaran matematika adalah berjenjang bertahap Bahan kajian matematika diajarkan secara berjenjang atau bertahap,  yaitu
dimulai  dari  konsep  yang  sederhana  menuju  konsep  yang  lebih  sukar. Pembelajaran  matematika  harus  dimulai  dari  yang  konkrit,  ke  semi  konkrit,  dan
berakhir pada yang abstrak. b.
Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral Dalam  setiap  memperkenalkan  konsep  atau  bahan  yang  baru  perlu
memperhatikan  konsep  atau  bahan  yang  telah  dipelajari  siswa  sebelumnya. Metode  spiral  bukanlah  mengajarkan  konsep  hanya  dengan  pengulangan  atau
perluasan saja tetapi harus ada peningkatan. c.
Pembelajaran matematika menekankan pola pendekatan induktif Sesuai  dengan  perkembangan  intelektual  siswa  SD,  maka  dalam
pembelajaran  matematika  perlu  ditempuh  pola  pendekatan  induktif.  Pemahaman konsep-konsep  matematika  melalui  contoh-contoh  tentang  sifat-sifat  yang  sama
yang  dimiliki  dan  yang  tidak  dimiliki  oleh  konsep-konsep  tersebut  merupakan tuntutan pembelajaran matematika usia SD.
d. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran  dalam  matematika  pada  dasarnya  merupakan kebenaran  konsistensi,  tidak  ada  pertentangan  antara  kebenaran  suatu  konsep
dengan  yang  lainnya.  Suatu  pernyataan  dianggap  benar  bila  didasarkan  atas pernyataan-pernyataan terdahulu yang telah diterima kebenarannya.
Mata  pelajaran  matematika  bertujuan  agar  siswa  memiliki  kemampuan sebagai berikut:
a. Memahami  konsep  matematika,  menjelaskan  keterkaitan  antarkonsep  dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan  penalaran  pada  pola  dan  sifat,  malakukan  manipulasi
matematika  dalam  membuat  generalisasi,  menyusun  bukti,  atau  menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan  masalah  yang  meliputi  kemampuan  memahami  masalah,
merancang  model  matematika,  menyelesaikan  model  dan  menafsirkan  solusi yang diperoleh.
d. Mengomunikasikan  gagasan  dengan  simbol,  tabel,  diagram,  atau  media  lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah. e.
Memiliki  sikap  menghargai  kegunaan  matematika  dalam  kehidupan  yaitu mamiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta  sikap  ulet  dan  percaya  diri  dalam  pemecahan  masalah.Depdiknas, 2006:135
Adapun ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SDMI  meliputi  aspek  bilangan,  geometri  dan  pengukuran  serta  pengolahan
data.Dari  uraian  di  atas,  peneliti  menyimpulkan  bahwa  matematika  dan pembelajaran matematika diperlukan oleh siswa dari sekolah dasar hingga sekolah
lanjutan  karena  dapat  melatih  siswa  untuk  berpikir  kritis  dan  kreatif  guna menyelesaikan suatu permasalahan.
2.1.11. Materi Pembelajaran Matematika