relatif  menetap  pada  diri  orang  lain.  Sedangkan  menurut  Pribadi  2011:10, pembelajaran adalah proses yang sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya
aktivitas belajar dalam diri individu. Dari  beberapa  pendapat  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  belajar  adalah
suatu  usaha  yang  dilakukan  atau  proses  seseorang  memperoleh  peningkatan kompetensipengetahuanketerampilan  melalui  berbagai  aktivitasberdasarkan
pengalamannya  sendiri.  Sedangkan  pembelajaran  merupakan  suatu  sistem  yang sengaja dirancang dengan tujuan dan metode tertentu agar terjadi interaksi antara
pendidik-pebelajar-lingkungan sehingga tercipta proses belajar.
2.1.2. Kualitas Pembelajaran
Kualitas  pembelajaran  merupakan  intensitas  keterkaitan  sistemik  dan sinergis  guru,  siswa,  kurikulum  dan  bahan  belajar,  media,  fasilitas,  dan  sistem
pembelajaran  dalam  menghasilkan  proses  dan  hasil  belajar  yang  optimal  sesuai dengan  tuntutan  kurikuler  Depdiknas,  2004:7.  Secara  definitif,  kualitas  dapat
dimaknai  dengan  istilah  mutu  atau  keefektifan.  efektivitas  dapat  dinyatakan sebagai  tingkat  keberhasilan  dalam  mencapai  tujuan  atau  sasarannya  Etziono
dalam  Hamdani,  2011:194.  Dengan  demikian  efektivitas  belajar  adalah  tingkat pencapaian tujuan pembelajaran Hamdani, 2011:194.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran  yang dipengaruhi oleh
komponen-komponen  di  dalamnya  seperti  manusia  guru  dan  siswa,  kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran.
2.1.3. Indikator Kualitas Pembelajaran
Secara kasat mata indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari  perilaku  pembelajaran  guru,  perilaku  dan  dampak  belajar  siswa,  iklim
pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran Depdiknas, 2004:7. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
2.1.3.1. Perilaku  pembelajaran  guru,  dapat  di  lihat  dari  kinerjanya  dalam  a
membangun persepsi dan sikap positif siswa terhadap belajar dan profesi guru; b menguasai  disiplin  ilmu  berkaitan  dengan  keluasan  dan  kedalaman  jangkauan
substansi  dan  metodologi  dasar  keilmuan,  serta  mampu  memilih,  menata, mengemas,  dan  merepresentasikan  materi  sesuai  kebutuhan  siswa;  c  memahami
keunikan setiap siswa dengan segenap kelebihan, kekurangan, dan kebutuhannya; d  menguasai  pengelolaan  pembelajaran  yang  mendidik  berorientasi  pada  siswa
tercermin  dalam  kegiatan  merencanakan,  melaksanakan,  serta  mengevaluasi  dan memanfaatkan  hasil  evaluasi  pembelajaran  secara  dinamis  untuk  membentuk
kompetensi  siswa  yang  dikehendaki;  e  mengembangkan  kepribadian  dan keprofesionalan  sebagai  kemampuan  untuk  dapat  mengetahui,  mengukur,  dan
mengembang-mutakhirkan kemampuannya secara mandiri. 2.1.3.2.
Perilaku  dan  dampak  belajar  siswa,  dapat  dilihat  dari  kompetensinya, yaitu a memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar mata pelajaran, guru,
media,  fasilitas  belajar  dan  iklim  belajar;  b  mau  dan  mampu  mendapatkan  dan mengintegrasikan  pengetahuan  dan  keterampilan  serta  membangun  sikapnya;  c
mau  dan  mampu  memperluas  dan  memperdalam  pengetahuan  dan  keterampilan serta  memantapkan  sikap;  d  mau  dan  mampu  menerapkan  pengetahuan,
keterampilan,  dan  sikapnya  secara  bermakna;  e  mau  dan  mampu  membangun kebiasaan  berpikir,  bersikap,  dan  bekerja  produktif;  f  mampu  menguasai  materi
pelajaran dalam kurikulum sekolah. 2.1.3.3.
Iklim  pembelajaran  mencakup  a  suasana  kelas  yang  kondusif  bagi tumbuh  dan  berkembangnya  kegiatan  pembelajaran  yang  menarik,  menantang,
menyenangkan,  dan  bermakna;  b  perwujudan  nilai  dan  semangat  ketauladanan, prakarsa, dan kreativitas guru.
2.1.3.4. Materi  pembelajaran  yang  berkualitas  tampak  dari  a  kesesuaiannya
dengan  tujuan  pembelajaran  dan  kompetensi  yang  harus  dikuasai  siswa;  b  ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia;
c  materi  pembelajaran  sistematik  dan  kontekstual;  d  dapat  mengakomodasikan partisipasi  aktif  siswa  dalam  belajar  semaksimal  mungkin;  e  dapat  menarik
manfaat  yang  optimal  dari  perkembangan  dan  kemajuan  bidang  ilmu,  teknologi, dan  seni;  f  materi  pembelajaran  memenuhi  kriteria  filosofis,  profesional,  psiko-
pedagogis, dan praktis. 2.1.3.5.
Kualitas  media  pembelajaran  tampak  dari  a  dapat  menciptakan pengalaman  belajar  yang  bermakna;  b  mampu  memfasilitasi  proses  interaksi
antara siswa dan guru, siswa dan siswa, serta siswa dengan ahli bidang ilmu yang relevan;  c media pembelajaran dapat  memperkaya pengalaman belajar siswa;  d
melalui  media  pembelajaran,  mampu  mengubah  suasana  belajar  dari  siswa  pasif dan  guru  sebagai  sumber  ilmu  satu-satunya,  menjadi  siswa  aktif  berdiskusi  dan
mencari informasi melalui berbagai sumber belajar yang ada.
2.1.3.6. Sistem pembelajaran di sekolah mampu menunjukkan kualitasnya jika a
sekolah  dapat  menonjolkan  ciri  khas  keunggulannya,  memiliki  penekanan  dan kekhususan  lulusannya,  responsif  terhadap  berbagai  tantangan  secara  internal
maupun  eksternal;  b  memiliki  perencanaan  yang  matang  dalam  bentuk  rencana strategis  dan  rencana  operasional  sekolah;  c  ada  semangat  perubahan  yang
dicanangkan  dalam  visi  dan  misi  sekolah  yang  mampu  membangkitkan  upaya kreatif  dan  inovatif  dari  semua  warga  sekolah  melalui  berbagai  aktivitas
pengembangan;  d  dalam  rangka  menjaga  keselarasan  antar  komponen  sistem pendidikan  di  sekolah,  pengendalian  dan  penjaminan  mutu  perlu  menjadi  salah
satu mekanismenya. Dari  uraian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  indikator-indikator  kualitas
pembelajaran  saling  berkaitan  satu  sama  lain.  Indikator  kualitas  pembelajaran tersebut  dapat  digunakan  guru  sebagai  acuanpedoman  dalam  merencanakan
pembelajaran  yang  efektif  sehingga  terjadi  peningkatan  kualitas  pembelajaran. Dalam  penelitian  ini,  peneliti  akan  membatasi  ruang  lingkup  penelitian  yaitu
meliputi  keterampilan  guru,  aktivitas  siswa,  dampakhasil  belajar  siswa,  iklim pembelajaran, materi pembelajaran dan media pembelajaran.
2.1.4. Keterampilan Guru