2.3. KERANGKA BERPIKIR
KONDISI AWAL
1. Siswa merasa bosan karena model pembelajaran yang
diterapkan guru kurang variatif 2. Kurangnya pemberian
kesempatan kepada siswa untuk belajar secara berkelompok.
3. Pembelajaran pasif karena siswa hanya sebagai pendengar.
4. Belum ada pemanfaatan media dan alat peraga yang tepat
5. Motivasi belajar siswa rendah karena kurangnya penghargaan
atas kinerja siswa. 6. Hampir setengah dari jumlah
siswa kelas VA mengalami ketidaktuntasan dalam
pembelajaran matematika dengan nilai rata-rata ulangan
harian di bawah KKM 62.
KONDISI AKHIR
1. Siswa bersemangat mengikuti pembelajaran karena guru
menerapkan model pembelajaran yang variatif. 2.
Adanya pemberian kesempatan kepada siswa untuk belajar secara berkelompok.
3. Terciptanya pembelajaran aktif yang menarik semua siswa
untuk ikut berpartisipasi 4.
Adanya pemanfaatan media dan alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran.
5. Tingginya motivasi siswa untuk bersaing secara sehat dalam
pembelajaran karena adanya penghargaan atas kinerja siswa. 6.
Meningkatnya jumlah siswa yang memperoleh hasil belajar matematika di atas KKM.
PELAKSANAAN
Langkah-langkah pembelajaran matematika melalui pendekatan SAVI dengan model Team Game Tournament:
1. Pembukaan seperti pemberian apersepsi, menyampaikan
tujuan pembelajaran, dan memotivasi siswa. 2.
Penyampaian materi dengan metode ceramah dan tanya jawab A serta memperjelas penyampaian
menggunakan media dan alat peraga V 3.
Siswa diarahkan membentuk kelompok untuk mendalami materi bersama teman kelompoknya S
4. Siswa menggunakan alat peraga S
5. Siswa dibimbing guru melakukan diskusi kelompok A
6. Siswa  dalam  kelompok  bermain  game  atau  turnamen
pada akhir minggu dengan memilih kartu bernomor dan menjawab  pertanyaan  pada  kartu  bernomor  tersebut  S
I
7. Menentukan skor tim
8. Siswa menerima penghargaan.
9.
Simpulan dan evaluasi
KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENINGKAT
1. Peningkatan keterampilan guru 2. Peningkatan aktivitas siswa
3. Peningkatan hasil belajar siswa 4. Peningkatan kualitas iklim pembelajaran
5. Peningkatan kualitas materi pembelajaran 6. Peningkatan kualitas media pembelajaran
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Penjelasan dari skema kerangka berpikir di atas adalah sebagai berikut: Dalam  pembelajaran  matematika  di  kelas  VA  SDN  Karangayu  02
ditemukan beberapa permasalahan, antara lain pembelajaran masih berpusat pada guru  teacher  centered.  Dalam  mengelola  pembelajaran,  guru  tidak  menerapkan
model  pembelajaran  yang  menarik,  bahkan  cenderung  membosankan.  Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran juga rendah, mereka lebih asyik bercakap-cakap
dengan  teman  sebangkunya  atau  bermain  sendiri  daripada  mendengarkan penjelasan  guru  dan  mengerjakan  tugas  yang  diberikan  terhadap  dirinya.  Guru
jarang  mengajak  siswa  untuk  belajar  dalam  kelompok  dan  menggunakan  alat peraga  matematika  yang  menarik.  Selain  itu  juga  kurangnya  penghargaan  atas
pekerjaan  siswa  menjadikan  siswa  kurang  termotivasi  dan  kurang  bersemangat dalam  menjalankan  kegiatan  pembelajaran.  Sehingga  berakibat  pada  rendahnya
hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Permasalahan-permasalahan  di  atas  merupakan  indikator  rendahnya
kualitas pembelajaran matematika  yang berlangsung selama ini. Oleh karena itu, peneliti  merasa  perlu  adanya  usaha  perbaikan  melalui  penerapan  model  dan
pendekatan  pembelajaran  yang  diharapkan  dapat  meningkatkan  keterampilan guru,  aktivitas  siswa,  hasil  belajar  siswa,  iklim  pembelajaran  yang  kondusif,
penyampaian  materi,  dan  pemanfaatan  media  dengan  tepat.  Dalam  penelitian  ini peneliti  menggabungkan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  Team  Game
Tournament  dengan  pendekatan  SAVI  sebagai  pemecahan  terhadap  permasalan- permasalahan
yang terjadi
dalam pembelajaran
matematika. Setelah
dilaksanakannya  penelitian  ini,  diharapkan  adanya  peningkatan  atas  kualitas
pembelajaran matematika. 2.4. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan  kajian  teori,  beberapa  hasil  penelitian  yang  relevan,  dan kerangka  berpikir  yang  telah  dijabarkan  di  atas,  maka  dirumuskanlah  suatu
hipotesis yaitu melalui pendekatan SAVI dengan model Team Game Tournament dapat  meningkatkan  kualitas  pembelajaran  matematika  di  kelas  V  SDN
Karangayu 02 Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. SUBYEK PENELITIAN
Subyek  dalam  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas  VA  SDN  Karangayu  02 Semarang  dengan  jumlah    34  siswa,  terdiri  atas  19  siswa  laki-laki  dan  15  siswa
perempuan  dan  guru  peneliti  yang  akan  melakukan  pembelajaran  melalui pendekatan  SAVI  dengan  model  Team  Game  Tournamentdi  kelas  VA  SDN
Karangayu 02 Semarang. 3.2. VARIABEL PENELITIAN
Variabel  yang  diselidiki  dalam  penelitian  tentang  kualitas  pembelajaran meliputi :
3.2.1. Keterampilan  guru  dalam  mengelola  pembelajaran  matematika  di  kelas
VA  SDN  Karangayu  02  melalui  pendekatan  SAVI  dengan  model  Team Game Tournament.
3.2.2. Aktivitas  siswa  kelas  VA  SDN  Karangayu  02  dalam  pembelajaran
matematika  melalui  pendekatan  SAVI  dengan  model  Team  Game Tournament.
3.2.3. Iklim pembelajaran matematika di kelas VA SDN Karangayu 02 melalui
pendekatan SAVI dengan model Team Game Tournament. 3.2.4.
Materi pembelajaran matematika di kelas VA SDN Karangayu 02 melalui pendekatan SAVI dengan model Team Game Tournament.
65