BAB V ANALISA DATA
A. Interpretasi Data
Setelah seluruh data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, tahap selanjutnya dilakukan pembahasan data – data yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya. Interpretasi data secara keseluruhan untuk setiap variabel penelitian dapat dilakukan setelah mengklasifikasi terlebih dahulu, berdasarkan nilai-nilai
yang diperoleh dari responden. Dan dengan adanya klasifikasi yang telah ditentukan, maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk masing-
masing variabel penelitian dapat diamati dari beberapa indikator sebagai berikut :
1. Hand Geometry
Salah satu absensi elektronik yang mulai banyak di pakai adalah hand geometry, dimana yang diidentifikasi oleh alat tersebut adalah struktur tangan
manusia, seperti lebar jari tangan, lebar telapak tangan, panjang jari tangan, tebal telapak tangan dan suhu tangan.
Dengan digunakannya alat absensi ini untuk mencatat kehadiran para pegawai diharapkan dapat meminimalisir bahkan menghilangkan
kemungkinan penitipan absen serta perapelan absen bagi para pegawai. Selain itu teknik penggunaan dari alat absensi tersebut relatif mudah dan faktor-
faktor seperti cuaca atau kulit kering tidak mempengaruhi ketelitian identifikasi.
Kebutuhan absensi Elektronik Hand Geometry untuk mencatat kehadiran
pegawai
Absensi yang dilakukan oleh para pegawai, fungsinya sangatlah banyak, selain untuk mengetahui pegawai tersebut datang dan pulang kantor,
Universitas Sumatera Utara
dari absensi tersebut bagian personalia dapat menghitung berapa gaji yang akan diberikan kepada setiap pegawainya. Untuk mengukur frekuensi akan
kebutuhan absensi Elektronik Hand Geometry dalam mencatat kehadiran pegawai, penulis menggunakan pernyataan pada kuesioner yang disebarkan
kepada pegawai BKN Regional VI Medan tabel 6. Berdasarkan jawaban dari 33 responden mengenai Absensi Elektronik
Hand Geometry dapat memenuhi kebutuhan pegawai di dalam proses kehadiran yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16 orang atau 49 dan
yang setuju menyatakan 12 orang atau 36. Hal ini menunjukkan bahwa Absensi elektronik Hand Geometry mampu memenuhi kebutuhan para
pegawai di dalam mencatat proses kehadirannya.
Kesesuaian Prosedur penggunaan Absensi Elektronik Hand Geometry
Secara sederhana system kerja alat biometrik Hand Geometry terbagi menjadi dua proses, yaitu :
a. Proses Pendaftaran Enrollment, dalam proses ini awalnya scanner membaca objek jari – jari tangan kemudian diproses menjadi bentuk
pola-pola tertentu kemudian disimpan di dalam database. b. Proses Scanning, dalam proses ini awalnya scanner membaca objek
kemudian diproses menjadi bentuk pola-pola tertentu lalu dicocokkan dengan data pola yang disimpan di database. Jika ditemukan kecocokan,
maka akan timbul konfirmasi bahwa objek cocok dengan data yang tersimpan. Jika tidak ditemukan, maka konfirmasi ketidakcocokan akan
dimunculkan. Di Badan Kepegawaian Negara Regional VI Medan, absensi elektronik
yang digunakan adalah Absensi Elektronik Hand Geometry dimana di lapangan penggunaan alat ini tetap sesuai dengan prosedur yang telah ada.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini terbukti dari hasil jawaban 33 responden, sebanyak 20 orang atau 61 menyatakan setuju bahwa prosedur penggunaan Absensi Elektronik Hand
Geometry sesuai dengan prosedur yang terjadi di lapangan. Dan 5 orang atau 15 menyatakan sangat setuju.
Ketepatan Fungsi Absensi Elektronik Hand Geometry
Hand Geometry ini merupakan salah satu dari sistem biometrik. Biometrik adalah suatu keadaan fisik tertentu ataupun suatu perilaku tertentu
yang unik pada diri seseorang. Biometrik merupakan suatu teknologi baru yang memiliki fungsi utama untuk mengenali seseorang melalui sidik jari,
wajah, mata atau bagian tubuh yang lain. Dengan kata lain, Hand Geometry memiliki fungsi utama untuk mengenali seseorang melalui kelima jari tangan
orang tersebut. Pada Kantor BKN Regional VI Medan, fungsi absensi elektronik Hand
Geometry dinyatakatan tepat oleh para pegawainya. Hal ini berdasarkan dari hasil jawaban responden dimana sebanyak 23 orang atau 70 menyatakan
setuju mengenai ketepatan fungsi dari Absensi Elektronik Hand Geometry, serta 5 orang atau 15 menyatakan sangat setuju atas ketepatan dari fungsi
absensi elektronik Hand Geometry.
Ketelitian Absensi Elektronik Hand Geometry
Hand Geometry adalah struktur geometri tangan seseorang. Struktur ini termasuk lebar jari tanganm lebar telapak tangan, kekebalan telapak
tangan, panjang jari tangan dan lainnya Lim, 2004 dalam Satriyanto. Sistem identifikasi berbasis geometri tangan telah banyak digunakan. Selain
Universitas Sumatera Utara
tekniknya relatif mudah untuk digunakan, faktor-faktor seperti cuaca atau kulit kering tidak mempengaruhi ketelitian identifikasi.
Berdasarkan dari data yang diperoleh penulis, sebanyak 18 orang atau 55 setuju dan 9 orang atau 27 sangat setuju mengenai ketelitian dari
absensi elektronik Hand Geometry. Dengan kata lain, ketelitian yang terdapat pada Absensi Elektronik Hand Geometry tidak perlu diragukan lagi.
Keunggulan Perekaman Data Absensi Elektronik Hand Geometry
Keunggulan dari sistem Biometrik antara lain: a. Biometrik sulit hilang fisik atau terlupa perilaku kecuali karena faktor-
faktor tertentu, misalkan rusaknya sidik jari karena terluka. b. Biometrik sulit untuk ditiru atau disalin
c. Biometrik mengharuskan pemilik bersangkutan untuk hadir di tempat identifikasi dilakukan.
Untuk kehandalan sistem biometrik tangan biasanya membutuhkan alat bantu pembacaan berupa pasak dan cerminwww.yahoo.com. Fungsi dari
pasak untuk membentuk posisi tangan yang sesuai agar memungkinkan dibaca oleh komputer. Cermin digunakan untuk mendapatkan cirri ketebalan
geometri tangan. Dengan begitu, alat akuisisi pada sistem biometrik geometri tangan memiliki ukuran yang besar.
Keunggulan perekaman data Absensi Elektronik Hand Geometry diwakilkan pada salah satu pernyataan dikuesioner mengenai kecepatan proses
perekaman data dengan menggunakan alat absensi elektronik tersebut. Dan dari jawaban responden diperoleh bahwa 15 orang atau 45.5 Sangat Setuju
dan yang setuju juga 15 orang atau 45.5. Dengan kata lain hampir seluruh pegawai di kantor BKN Regional VI Medan mengakui bahwa Absensi
Universitas Sumatera Utara
Elektronik Hand Geometry memiliki keunggulan dalam merekam data dengan cepat.
Keamanan Penggunaan Absensi Elektronik Hand Geometry
Berbagai kelemahan sistem konvensional menjadikan absensi elektronik lebih banyak digunakan sekarang ini untuk mengidentifikasi
pegawai. Identifikasi biometrik memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena biometrik didasarkan pada karakteristik fisiologis yang bersifat alami, seperti :
DNA, sidik jari, pupil mata, wajah, telapak tangan dan geometri tangan. Penggunaan system identifikasi berbasis biometric dalam hal ini adalah Hand
Geometry akan jauh lebih aman karena bersifat unik dan mengharuskan orang yang bersangkutan hadir secara langsung pada saat proses identifikasi
dilakukan, sehingga tidak dapat diwakilkan. Hal ini oleh penulis juga dimasukkan ke dalam salah satu pernyataan kuesionernya tabel 11 dan tabel
12, dimana penggunaan absensi elektronik Hand Geometry di rasa aman dari pihak-pihak yang tidak berhak bukan karyawan mampu dikendalikan.
Dan dari jawaban responden yang penulis terima terdapat 10 orang atau 30 sangat setuju atas pernyataan tersebut serta ada 18 orang atau 55
setuju atas pernyataan tersebut diatas tabel 11. Sedangkan dari tabel 12 dimana pernyataannya mengenai kemampuan absensi Elektronik Hand
Geometry menjaga data didalamnya agar terhindar dari manipulasi data, diperoleh jawaban dari responden yang sangat setuju atas pernyataan tersebut
adalah 7 orang atau 21 dan yang setuju sebanyak 19 orang atau 58. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa para pegawai negeri
yang ada di BKN Regional VI Medan menyetujui bahwa penggunaan Absensi Elektronik Hand Geometry dinilai sangat aman.
Universitas Sumatera Utara
Kemudahan Penggunaan dan Pelaporan Absensi Elektronik Hand
Geometry
Selain memiliki keunggulan yang banyak serta dapat membantu menjaga keamanan data, Absensi Elektronik Hand Geometry di dalam
penggunaannya juga sangatlah mudah, karena yang digunakan untuk mengenali seseorang adalah telapak tangan lima jari orang tersebut. Dan
output atau laporan yang dihasilkan oleh Absensi Elektronik Hand Geometry juga sangat mudah untuk dipahami. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban
responden yang ada di tabel 13 dan 14. Pada tabel 13 jawaban dari 33 responden mengenai kemudahan dalam
pengimplementasian absensi elektronik Hand Geometry yang menyatakan sangat setuju 11 orang atau 33 dan yang menyatakan setuju 21 orang atau
64. Hal ini berarti para pegawai negeri tersebut menyetujui bahwa absensi elektronik ini memang mudah digunakan.
Pada tabel 14 jawaban atas 33 responden tentang kemudahan memahami setiap output atau laporan yang dihasilkan oleh Absensi Eletronik Hand
Geometry adalah sebanyak 20 orang atau 61 menyetujui pernyataan tersebut dan yang sangat setuju atas pernyataan tersebut sebanyak 8 orang atau 24.
Dengan demikian memang benar bahwa output atau laporan yang dihasilkan oleh mesin Absensi Elektronik Hand Geometry sangat mudah untuk dipahami.
Universitas Sumatera Utara
2. Disipilin Kerja Pegawai
Menurut Alex Nitisemito 2002:199 bahwa : a. Kedisiplinan merupakan suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang
sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.
b. Disiplin waktu adalah suatu sikap kegiatan yang ditunjukkan oleh karyawan terhadap berbagai peraturan tentang jam masuk dan jam pulang
kantor, serta pemanfaatan jam-jam kerja. Sedangkan disiplin tugas adalah suatu sikap ketaatan yang ditunjukkan oleh pegawai terhadap berbagai
ketentuan yang berhubungan denga tugas, seperti memenuhi ketentuan dalam menyelesaikan tugas tepat pada waktu yang telah ditentukan oleh
atasannya. c. Disiplin tingkah laku adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh pegawai
terhadap norma-norma yang berlaku baik di kantor maupun di luar kantor, terutama sekali dalam melayani masyarakat yang bergitu terlihat tata
krama dan sopan santunya. Lebih lanjut Liang Gie 2002:119 mengatakan bahwa disiplin merupakan
suatau keadaan tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan – peraturan yang telah ada dengan senang hati.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 8 indikator untuk mengukur tingkat kedisiplina kerja pegawai, yaitu ketaatan dalam menjalankan semua
peraturan disiplin kerja pegawai, pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan dengan baik, kesadaran akan tugas dan tanggung jawab, ketaatan ketentuan jam
kerja, pemeliharaan susasana kerja yang baik, ketelitian dan kerajinan kerja pegawai, penggunaan barang-barang milik Negara serta pemberian pelayanan
yang sebiak-baiknya.
Universitas Sumatera Utara
Ketaatan dalam Menjalankan Semua Peraturan Disiplin Kerja Pegawai
Salah satu pengertian disiplin menurut Niti Semito adalah dengan cara mentaati semua peraturan yang berlaku baik yang secara tertulis maupun yang
tidak tertulis. Untuk memenuhi indikator diatas, maka penulis memberikan pernyataan kepada responden mengenai pegawai negeri yang selalu mentaati tata
tertib dan peraturan yang ada di kantor. Dan hasilnya adalah 14 orang atau 42 menyatakan sangat setuju serta 18 orang atau 59 orang menyatakan setuju.
Dengan kata lain, hamper seluruh pegawa negeri yang ada di BKN Regional VI Medan mentaati dan menjalankan semua peraturan yang ada di kantor tersebut.
Pelaksanaan Tugas-Tugas yang Dibebankan Dengan Baik
Menurut Jerry Wyckoff dan Barbara C. Unel dalam Sasongko menyebutkan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran, kemauan dan kesediaan kerja
orang lain agar dapat taat dan tunduk terhadap semua peraturan dan norma yang berlaku. Setiap karyawan atau pegawai memang seharusnya melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Pada tabel 16 pernyataan mengenai pegawai negeri yang selalu
melaksanakan tugas yang diterimanya dengan baik telah dilakukan oleh pegawai negeri yang ada di Kantor Badan Kepegawaian Negara Regional VI Medan, hal
ini terbukti dari data yang penulis peroleh, dimana 14 orang menyatakan sangat setuju atas pernyataan diatas dan 18 orang menyatakan setuju. Dapat diartikan
97 atau sebagian besar pegawai telah melaksanakan tugas yang diterimanya dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Kesadaran akan Tugas dan Tanggung Jawab
Kesediaan kerja adalah suatu sikap perilaku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan tugas pokok sebagai seorang karyawana atau pegawai. Pegawai
harus memiliki prinsip untuk memaksimalkan potensi kerja agar pegawai lain mengikutinya sehingga dapat menanamkan jiwa disiplin dalam bekerja.
Pada tabel 17 pernyataan untuk memenuhi indikator ini adalah tentang pegawai negeri yang selalu mengerjakan tugasnya tanpa diminta oleh atasan
maupun rekan kerja, dan hasilnya sebagian besar 97 menyatakan bahwa telah melakukan hal tersebut. Dengan kata lain, pegawai negeri di Kantor BKN Medan
selalu mengerjakan tugasnya tanpa diminta oleh atasan ataupun oleh rekan kerjanya.
Ketaatan Ketentuan Jam Kerja
Disiplin hampir selalu diartikan ptuh, mengikuti, melaksanakan segala peraturan yang ada di suatu organisasi, perusahaan maupun pemerintahan baik
secara tertulis maupun tidak tertulis. Begitu juga untuk ketentuan jam kerja, pastinya seluruh kantor baik negeri maupun swasta pastilah telah menentukan jam
kerja untuk para pegawainya. Dalam hal ini hasil jawaban responden tabel 18 yang diperoleh
menyatakan bahwa para pegawai di BKN Medan selalu datang dan pulang sesuai dengan jam kantor yang telah ditetapkan, terbukti dengan 16 orang sangat setuju
bahwa dirinya selalu datang dan pulang sesuai dengan jam kantor dan 13 orang juga menyatakan setuju. Dengan demikian ketaatan ketentuan jam kerja telah
dilaksanakan oleh pegawai negeri tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Pemeliharaan Suasana Kerja yang Baik
Menurut Wayne Mondy dan Rober M. Noe dalam Sasongko disiplin adalah status pengendalian diri seorang pegawai sebagai tanda ketertiban dan
kerapian dalam melakukan kerjasama dari sekelompok unit kerja di dalam suatu organisasi.
Pada tabel 19 terlihat bahwa terdapat 11 orang sangat setuju bahwa dirinya selalu menciptakan suasana yang nyaman dalam bekerja dan terdapat 21 orang
menyatakan setuju untuk pernyataan tersebut. Dengan demikian bahwa hampir seluruh pegawai negeri di BKN Medan selalu memelihara suasana kerja yang
baik.
Ketelitian dan Kerajinan Kerja Pegawai
Indikator mengenai ketelitian dan kerajinan kerja pegawai dicantumkan di dalam kuesioner dengan pernyataan tentang pegawai negeri yang selalu teliti dan
rajin dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dan hasil jawaban tabel 20 dari 33 responden, sebanyak 8 orang 24 menyatakan sangat setuju dan 21 orang 64
menyatakan setuju. Sedangkan sisanya menyatakan kurang setuju. Dari hasil tersebut berarti bahwa pegawai negeri di Kantor BKN Medan
telah teliti dan rajin terhadap pekerjaan yang diterimanya.
Penggunaan Barang-Barang Milik Negara
Ketentuan di dalam menggunakan peralatan atau barang-barang yang tersedia di suatu perusahaan atau kantor pegawai negeri sudah pasti tentu
penggunaannya telah diatur di dalam peraturan yang ada. Namun tidak sedikit juga para pegawai selalu menggunakannya untuk hal-hal pribadi dan tidak sesuai
dengan prosedur.
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 21 dapat dilihat bahwa pegawai negeri yang selalu menggunakan peralatan sesuai kantor sesuai prosedur adalah sebanyak 31
responden dari 33 responden. Dengan kata lain, penggunaan barang-barang milik Negara di kantor BKN Medan selalu sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
Pemberian Pelayanan yang Sebaik-baiknya
Pelayanan merupakan salah satu tugas yang juga harus selalu dikerjakan oleh para pegawai baik swasta maupun negeri. Pelayanan dalam hal ini dapat
diartikan secara luas, jadi tidak hanya pelayanan yang diberikan kepada orang luar, atasan saja tetapi dengan rekan kerja pun juga harus dilakukan.
Pada tabel 22 indikator ini tertuang dalam pernyataan kuesioner tentang pegawai negeri yang selalu mengutamakan kepentingan pekerjaan daripada
kepentingan pribadi. Dan hasil dari pernyataan tersebut sebanyak 22 orang 67 menyatakan setuju kemudian 5 orang 15 menyatakan sangat setuju, sedangkan
lainnya menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat diartikan bahwa pegawai negeri yang ada di Kantor BKN Medan selalu memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya.
B. Pengaruh Absensi Elektronik Hand Geometry terhadap Disiplin Kerja