BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Kanreg VI Badan Kepegawaian Negara Medan
Sejarah berdirinya BKN diawali dengan nama Kantor Urusan Pegawai KUP yang dibentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1984
tanggal 30 Mei 1948, berkedudukan di Ibukota pemerintahan di Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala yaitu Raden Panji Soeroso. Pada tahun yang sama
Pemerintah juga menetapkan pembentukan perwakilan KUP untuk wilayah Indonesia bagian timur yang berkedudukan di Makasar.
Berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 13 tanggal 9 Juni 1948, dibentuklah Dienst voor Algemene Personele DAPZ yang
lebih dikenal dengan DUUP Djawatan Umum Urusan Pegawai dikepalai oleh Mr. J.W Van Hoogstraken dan berkedudukan di Jakarta. Dan pada tanggal 15
Agustus 1950, pemerintah memandang perlu untuk memusatkan urusan kepegawaian di Jakarta, yang kemudian ditetapkanlah Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1950 pada tanggal 15 Desember 1950. Dengan adanya Peraturan Pemerintah tersebut, KUP di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta digabungkan
menjadi satu. Meskipun KUP berkedudukan di Jakarta, dalam pelaksanaan tugasnya masih ada unit kerja yang berkedudukan di daerah yaitu Bagian Tata
Usaha Kepegawaian Biro TUK di Yogyakarta dan Bagian Pensiun dan Tunjangan Biro PT di Bandung.
Dalam perkembangannya, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1972, mengubah fungsi KUP yang awalnya hanya menangani
hal-hal yang lebih bersifat administratif, ditingkatkan fungsinya menjadi institusi yang melakukan pembinaan kepegawaian dengan nama Badan Administrasi
Universitas Sumatera Utara
Kepegawaian Negara BAKN. Seiring dengan berbagai perubahan dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen sumber daya manusia, maka
ruang lingkup BAKN semakin diperkuat dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974. Dan untuk lebih meningkatkan pelayanan PNS di daerah, BAKN
membentuk Kantor Wilayah yang sampai tahun 1997 telah dibentuk 6 enam Kantor Wilayah BAKN dan salah satunya adalah Kantor Wilayah VI BAKN
Medan. Keputusan mengenai Kantor Wilayah BAKN, diatur dalam Keputusan Kepala BAKN Nomor 57 Tahun 1997.
Sejalan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan untuk mendorong desentralisasi urusan
kepegawaian kepada daerah, maka dikeluarkanlah Undang-Undang nomor 43 Tahun 1999, tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Berdasarkan perubahan tersebut,
nomenklatur Badan Administrasi Kepegawaian Negara BAKN diubah menjadi Badan Kepegawaian Negara BKN yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden
Nomor 95 Tahun 1999 dengan tugas pokok adalah membantu Presiden dalam penyelenggaraan Kepegawaian Negara. Meskipun Badan Kepegawaian Negara
BKN mengalami perubahan nama berkali – kali dan prosesnya yang begitu panjang, tanggal lahir Badan Kepegawaian Negara adalah 30 Mei 1948.
Untuk semakin meningkatkan pelayanan dan menciptakan Aparatur Negara yang profesional dan berkualitas serta bermoral, maka pada tanggal 18
Januari 2000 dikeluarkanlah keputusan Kepala BKN Nomor : 03KEP2000 mengenai nomenklatur Kantor Wilayah BAKN dirubah menjadi Kantor Regional
BKN diseluruh Indonesia. Sampai saat ini Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang terdapat di seluruh Indonesia dalah 12 Kantor, dengan adanya 12
kantor BKN di seluruh Indonesia diharapkan pelayanan kepegawaian dapat
Universitas Sumatera Utara
mempermudah bagi PNS yang tersebar di seluruh Indonesia dan pelayanan yang dilakukan akan dapat menuju pelayanan yang mengandung prinsip efisien serta
efektif. Kantor Regional VI BKN terletak di Kota Medan Sumatera Utara
diresmikan pada tanggal 18 Februari 1998 oleh Kepala BKN yaitu Bapak Sunarko. Sejak diresmikannya sampai dengan tahun 2005 Kepala Kantor Regional
VI BKN adalah Ibu Hj. Poppy Soeparmi, namun dari Tahun 2005 sampai saat ini Kantor Regional VI BKN dikepalai oleh Bapak Dr. edy Wahyono SP.
Kantor Reginal VI BKN Medan sampai dengan tahun 2000 memiliki wilayah kerja 4 empat propinsi yaitu :
1. Propinsi Nangroe aceh Darussalam 2. Propinsi Sumatera Utara
3. Propinsi Sumatera Barat 4. Propinsi Riau
Namun sejak didirikannya Kantor Regional XII Pekanbaru pada tahun 2006 wilayah Kantor Regional VI BKN Medan hanya memiliki 2 propinsi
Wilayah kerja, yaitu Propinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Propinsi Sumatera Utara. Secara khusus pada tahun 2006, BKN member tugas dan tanggung jawab
serta kewenangan yang lebih besar kepada seluruh Kantor Regional BKN yang ada di daerah, yaitu dalam kegiatan Penyelesaian Penetapan NIP CPNS Daerah,
dimana sebelumnya penetapan NIP CPNS adalah tersentralisasi dan dilaksanakan di BKN Jakarta. Hal ini menunjukkan suatu komitmen dan kesungguhan BKN
dalam memberikan pelayanan yang semakin cepat kepada seluruh instansi di daerah sesuai dengan wilayah kerja masing-masing Kantor Regional.
Universitas Sumatera Utara
B. Visi dan Misi Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara 1. Visi Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta melihat latar belakang dan mencermati fenomena-fenomena yang ada, maka visi Kantor Regional
VI Badan Kepegawaian Negara Medan adalah menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang Profesional dan Sejahtera. Dengan wilayah kerja meliputi
Propinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Propinsi Sumatera Utara, dalam kaitan dengan tugas pokok dan fungsi Kantor Regional VI Badan
Kepegawaian Negara, pembaharuan manajemen pemerintah dapat dikerangkakan pada terwujudnya kebijakan pemerintah melalui peningkatan
akuntabilitas publik oleh segenap jajaran manajemen kepegawaian Pusat dan Daerah.
2. Misi Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan
Sebagai perwujudan dari visi tersebut, ditetapkan misi kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara yang menggambarkan hal yang
seharusnya dilaksanakan dan yang akan dicapai. Misi Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan adalah menyelenggarakan manajemen
pegawai negeri sipil berbasis kompetensi untuk mewujudkan pegawai negeri sipil yang Profesional dan Sejahtera. Misi tersebut disusun dengan
mempertimbangkan kebutuhan apapun tuntutan dari masyarakat yang menginginkan adanya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih melalui
terselenggaranya manajemen kepegawaian yang baik. Aspek peningkatan akuntabilitas merupakan upaya organisasi untuk membantu pihak
manajemen pemerintah, dalam upaya meningkatkan kinerja instansi
Universitas Sumatera Utara
pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat Pegawai Negeri Sipil.
C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi