Humanistik Makna Corporate Social Responsibilty Bagi Penerima Bantuan Corporate Social Responsibilty PT. Pertamina ( Studi Pendekatan Konstruktivis Makna Corporate Social Responsibilty (CSR) “Cerdas Bersama Pertamina” Bagi Penerima Bantuan Beasiswa)

mendapatkan profit yang sesuai yang pada akhirnya akan dikembalikan ke tangan masyarakat secara tidak langsung. Untuk mencapai keberhasilan dalam melakukan program Corporate Social Responsibility CSR, diperlukan komitmen yang kuat, partisipasi aktif, serta ketulusan dari semua pihak yang peduli terhadap program-program Corporate Social Responsibility CSR. Program Corporate Social Responsibility CSR menjadi begitu penting karena kewajiban manusia untuk bertanggung jawab atas keutuhan kondisi-kondisi kehidupan umat manusia di masa datang. Perusahaaan perlu bertanggung jawab bahwa di masa mendatang tetap ada manusia di muka bumi ini, sehingga dunia tetap harus menjadi manusiawi, untuk menjamin keberlangsungan kehidupan kini dan di hari esok.

2.6 Humanistik

Psikologi humanistik dianggap sebagai revolusi ketiga dalam psikologi. Psikologi humanistik mengambil banyak dari psikoloanalisis Neo-Freudian Sebenarnya Anti Frudean tetapi lebih banyak lagi mengambil dari fenomenologi dan eksistensilisme. Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsikan dan diinterrpretasikan secara subjektif. Setiap orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “alam pengalaman orang berbeda dari alam pengalaman orang lain” Brouwer, 1983: 14. Menurut Alfred Schutz, tokoh sosiologi fenomenologis, penggalaman subjektif ini dikomunikasikan oleh aktor sosial dalam proses intersubjektivitas. Intersubjektivitas diungkapkan pada eksistensialisme dalam tema dialog, pertemuan, hubungan diri dengan orang lain, atau “I-thou Relationship”. Istilah yang menunjukan hubungan pribadi dengan pribadi, bukan pribadi dengan benda; subjek dengan subjek, bukan subjek dengan objek. Manusia, dalam pandangan ini hanya tumbuh dengan baik dalam “I-thou Relationship”, dan bukan “I-it Relationship”. Disinilah faktor orang lain menjadi penting; bagaimana reaksi mereka membentuk bukan saja konsep diri kita, tetapi juga pemuas- apa yang disebut oleh Abraham Maslow – “growth needs”. Abraham Maslow 1970 mengemukakan Teori Hierarki Keperluan Maslow dengan andaian bahawa manusia tidak pernah berasa puas dengan apa yang telah dicapai. Mengikut Maslow kehendak manusia terbagi lima mengikut keutamaan yaitu keperluan asas fisiologi, keselamatan, penghargaan dan kasih sayang, penghormatan kendiri seterusnya keperluan sempurna kendiri. Rogers 1956 pula mengatakan bahawa manusia sentiasa berusaha memahami diri sendiri, mempengaruhi dan mengawal perlakuan dirinya dan orang lain. Rogers berpendapat bahawa manusia lahir dengan kecenderungan untuk kesempurnaan yang akan memandunya menjadi insan yang matang dan sehat. Jelas di sini bahawa pendekatan ini lebih memberi tumpuan kepada kemahuan seseorang dan menekankan keunikan manusia serta kebebasan mereka untuk memilih pengalaman hidup. Contohnya, Karim murid tahun enam yang tidak mendapat kasih sayang dari ibu bapanya dan sentiasa dinafikan haknya dari adik beradiknya yang lain telah menyebabkan ia suka menyendiri dan tidak yakin pada dirinya sendiri sehingga menjelaskan pelajarannya. Perhatian pada makna kehidupan adalah juga hal yang membedakan psikologi humanistik dari mazab yang lain. Manusia bukan saja pelakon panggung masyarakat, bukan saja pencari identitas, tetapi juga pencarian makna. BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Sejarah Berdirinya Pertamina