Hasil Wawancara Makna Corporate Social Responsibilty Bagi Penerima Bantuan Corporate Social Responsibilty PT. Pertamina ( Studi Pendekatan Konstruktivis Makna Corporate Social Responsibilty (CSR) “Cerdas Bersama Pertamina” Bagi Penerima Bantuan Beasiswa)

4.2.3.4. Informan 4

Brian, 17 tahun, adalah anak kedua dari empat bersaudara. Brian merupakan sosok siswa yang agak pendiam, siswa yang saat ini duduk dikelas 2 SMK memilki peringkat 3 dikelas. Bantuan beasiswa yang ia terima merupakan hasil penialian guru karena Brian termasuk dalam siswa yang ber prestasi. Dalam hal ekonomi Brian dapat dikatakan berkecukupan, ayah dan ibu Brian berkerja sebagai karyawan swasta disebuah perusahaan. Walaupun hidup Brian tercukupi, uang bantuan beasiswa dari Pertamina tidak dihabiskan begitu saja malah sebagian uang bantuan tersebut sengaja disimpan untuk keperluan sewaktu-waktu. Bantuan beasiswa dari PT. Pertamina merupakan kali pertamanya mendapatkan beasiswa dan Brian masih berharap untuk mendapakannya lagi kalau bisa secara berkelanjutan.

4.3 Hasil Wawancara

Dari pengamatan peneliti, maka dapat dibuat pembahasan sebagai berikut: Peneliti hanya mengambil 7 informan yaitu 3 narasumber yang berbeda bidang dan 4 orang siswa SMK Negeri5 Medan, dengan metode penarikan simple random sampling. Peneliti mendapatkan jawaban yang rata-rata sama mengenai program CSR “Cerdas Bersama Pertamina” yang berupa bantuan beasiswa dan tidak mendapatkan data baru, sehingga peneliti menghentikan pencarian informan. Dari 7 informan tersebut maka peneliti membuat pembahasan yang dikaitkan dengan tujuan dari penelitian ini sendiri, yakni untuk mengetahui penilaian penerima bantuan beasiswa mengenai program CSR “Cerdas Bersama Pertamina” dan pendapat dari berbagai kalangan yang berkaitan dengan program CSR Pertamina, sebagai berikut: Dari segi teori yang telah dibahas sebelumnya, maka kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. Pertamina termasuk ke dalam komunikasi eksternal, yaitu komunikasi antara perusahaan dengan khalayak di luar perusahaan, karena luasnya ruang lingkup komunikasi, maka komunikasi dengan pihak luar lebih banyak dilakukan oleh bagian Public Relations. Komunikasi eksternal yang dimaksud adalah jenis komunikas “Hubungan dengan lingkungan community relations”. Hal ini ditempuh dengan tujuan mempererat hubungan dengan orang- oranginstansi-instansi di luar perusahaan, demi terciptanya opini publik yang menguntungkan perusahaan. Kegiatan CSR PT. Pertamina juga sesuai dengan fungsi PR yaitu: a. Menciptakan reputasi bagi perusahaanorganisasi dalam hal ini dengan mengadakan kegiatan kepedulian sosial yang baik, yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat. b. Meningkatkan kesadaran terhadap produk dan layanan dan pada organisasi dengan adanya kegiatan CSR, maka produk PT. Pertamina dikenal luas sebagai produk unggulan yang dapat melayani masyarakat c. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi dari adanya diferensiasi produk perusahaan pada saat-saat kritis di atas, maka kegiatan CSR juga menunjang dalam pencapaian tujuan pendirian PT. Pertamina, yaitu memberikan dampak positif pada perkembangan bisnis perusahaan. d. Kegiatan CSR PT. Pertamina berada di bawah divisi Corporate Communication. Divisi ini memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan stakeholders, termasuk komunikasi kepada masyarakat sebagai pihak eksternal. Komunikasi ke pihak eksternal salah satunya diwujudkan dalam aktivitas CSR, yaitu suatu kegiatan komunikasi yang bersifat sosial untuk meningkatkan citra perusahaan. Selain itu, program CSR PT. Pertamina juga dapat dimasukkan ke dalam jenis “Humanis dan kognitivis” dari segi bahwa kognitif adalah membuka pemahaman, wawasan berpikir, pengayaan pengetahuan dan keterampilan, serta dapat pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh. Tujuan aktivitas kognitif adalah untuk menggerakan dan memberdayakan masyarakat secara mandiri. Lebih spesifik lagi, menyelelenggarakan aktivitas informasi, motivasi, dan edukasi untuk mengubah segala ketidakpedulian terhadap program untuk kepentingan masyarakat, ketidaktahuan terhadap pengetahuan, dan mengubah sikap mental atau kebiasan menentang perubahan menuju sikap dan kebiasaaan yang menerima perubahan baru. Berangkat dari teori humanis inilah yang akhirnya berkembang menjadi Corporate Social Responsibility CSR yang diimplementasi oleh PT. Pertamina dalam kegiatan CSR perusahaan, yaitu ikut serta membantu program-program pemerintah salah satunya kepedulian sosial pada saat-saat darurat emergency yaitu pada saat munculnya bencana, dan kegiatan lain yang bersifat social oriented. Program CSR PT. Pertamina juga didasarkan pada teori Corporate Social Responsibility CSR yaitu konsep yang mendorong organisasi untuk memiliki tanggung jawab sosial secara seimbang kepada pelanggan, karyawan, masyarakat, lingkungan, dan seluruh stakeholders. Program CSR yang telah dilakukan oleh PT. Pertamina mencakup kegiatan Emergency, misalnya membantu masyarakat yang membutuhkan ketika dilanda bencana, seperti tsunami, gempa bumi, maupun di luar hal-hal yang bersifat emergency atau bencana. Pertamina juga membangun daerah-daerah terpencil dengan seperti memberikan sarana sanitasi atau memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat sekitar untuk meningkatkan taraf perekonomian, dan untuk taraf pengetahuan serta pendidikan kami telah memberikan bantuan berupa pengadaan buku dan beasiswa. Semua kegiatan tersebut melibatkan karyawan PT. Pertamina dan bekerjasama dengan masyarakat sebagai bentuk partisipasi perusahaan dalam program CSR. Kegiatan CSR dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada masyarakat dan lingkungan hidupnya, sehingga pada akhirnya dunia usaha akan dapat bertahan secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha. Namun, secara formal program CSR tersebut belum terdapat standar bagi kesuksesannya. Meskipun demikian, terdapat beberapa kriteria kesuksesan yang dapat dilihat, yaitu: 1 respon masyarakat yang positif terhadap kegiatan CSR yang dilakukan, 2 respon media yang mempublikasikan secara positif kegiatan CSR yang dilakukan PT. Pertamina, 3 citra positif yang diperoleh oleh perusahaan dari kegiatan CSR yang dengan sendirinya dapat meningkatkan posisi perusahaan dibanding kompetitornya, 4 pengaruh terhadap kelangsung bisnis perusahaan, di mana dari citra positif yang diperoleh dari kegiatan CSR dengan sendirinya meningkatkan awareness target pasar perusahaan, dan 5 penanganan kendala-kendala yang dihadapi selama proses kegiatan CSR melalui upaya evaluasi strategis sehingga diperoleh cara untuk mengatasi masalah yang muncul. Program Corporate Social Responsibility CSR diarahkan menjadi program yang sustainable berkelanjutan, yaitu apabila program yang dibuat oleh suatu perusahaan benar-benar merupakan komitmen bersama dari segenap unsur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Tanpa adanya komitmen dan dukungan dengan penuh antusias dari karyawan bersama dengan masyarakat maka akan menjadikan program-program tersebut tidak hanya program penebusan dosa dari pemegang saham belaka. Dengan melibatkan karyawan dan masyarakat setempat secara intensif, maka nilai dari program-program tersebut akan memberikan arti tersendiri yang sangat besar bagi perusahaan dan masyarakatnya. Hal ini sesuai dengan kegiatan CSR PT. Pertamina, di mana perusahaan dan masyarakat terlibat secara intensif dalam setiap kegiatan CSR yang diselenggarakan. Selain itu, PT. Pertamina juga mencanangkan untuk melakukan aktivitas Corporate Social Responsibility CSR yang berkelanjutan yang akan memberikan dampak positif dan manfaat yang lebih besar baik kepada perusahaan maupun para stakeholder. Dalam tahap ini program yang berkelanjutan, yaitu yang memiliki peran masyarakat dari kegiatan CSR perusahaan, yaitu pada kegiatan pendidikan, yaitu memberikan beasiswa secara kontiniti serta membantu sekolah dalam hal pengadaan perlengkapan dan kelengkapan, dan pada program-program yang lain diharapkan juga dapat diberlakukan secara kontiniti. Kajian ke depan CSR akan lebih beragam dan dianggap sebagai bagian kegiatan perusahaan yang penting. Dengan adanya berbagai fenomena yang terjadi sekarang, hal ini menjadi kajian CSR untuk ke depannya yang mengharuskan setiap perusahaan untuk memiliki kegiatan CSR, yaitu untuk peduli pada lingkungan hidup, dan bertanggung jawab pada kehidupan sosial. No. INFORMAN EKSTERNALISASI OBJEKTIVIKASI INTERNALISASI 1. Daslin Solim J.L Beasiswa yang di terima berdasarkan indeks prestasi yang di dapatkan oleh siswa, Daslin mengatakan bahwa Ia belum pernah mendengar mengenai beasiswa PT. Pertamina sebelumnya tetapi Sebagai penerima beasiswa, Daslin merasa senang atas bantuan beasiswa dari PT. Pertamina. Beasiswa yang di terima berupa uang sebesar Rp. 500.000, sehingga dapat membantu biaya Daslin melihat PT. Pertamina adalah sosok perusahaan yang baik karena memberikan bantuan ditambah tidak adanya ketentuan- ketentuan yang mengikat bagi penerima beasiswa Tabel 1 Analisis Pendekatan konstruktivis Pada Siswa SMK Negri 5 Medan untuk beasiswa lainya pernah didapatkan saat duduk di bangku SMP. sekolah walaupun bantuan yang diterima hanya sekali saja. Beasiswa yang diterima dapat membantu peningkatan prestasi belajar siswa untuk kedepannya CSR PT. Pertamina. Daslin berharap PT. Pertamina dapat memberikan bantuan beasiswa secar berkelanjutan untuk tahun berikutnya. 2. Niati Zanroto Kepintaran yang dimiliki membawanya pada bantuan beasiswa PT. Pertamina walaupun sebelumnya Niati sendiri belum pernah mengenal dan mengetahui beasiswa dari PT. Pertamina. Informasi yang di dapatnya pun terbatas hanya dari guru saja berbeda ketika beasiswa yang pernah di dapatkan pada saat Niati SMP yang berupa perlengkapan sekolah. Perasaan senang ketika menerima bantuan beasiswa membuat Niati berusaha lebih giat lagi dalam belajar, hal ini terbukti sampai saat ini yang masih menjadi juara kelas. Bantuan beasiswa sebesar Rp. 500.000,- digunakan oleh Niati sebgai pembayaran tunggakan uang sekolah. Bagi Niati, bantuan yang diberikan oleh PT. Pertamina dapat membantu anak- anak yang kurang mampu dan berprestasi selain itu ia juga berharap agar ditambah lagi perlengkapan untuk menggambar karena Niati memiliki bakat pada bidang menggambar. Untuk urusan peraturan, Niati berpendapay bahwa tidak adanya peraturan yang mengikat ketika menerima beasiswa dari PT. Pertamina 3. Jontar Matius Siswa yang termasuk dalam lingkar prestasi 5 lima besar ini, berhasil mendapatkan bantuan beasiswa sesuai yang informasinya didapatkan oleh guru disekolahnya dan bantuan beasiswa PT. Pertamina merupakan beasiswa pertamanya. Jontar menyatakan kebanggaannya karena telah terpilih untuk mendapatkan bantuan beasiswa dari PT. Pertamina. Menurut Jontar, mendapatkan bantuan beasiswa dari PT.Pertamina adalah kejutan yang indah dan menyenangkan walaupun uang yang didapat hanya Rp. 500.000,- saja tetapi dapat membantu orangtua untuk membayar uang komite sekolah yang sudah menunggak. Pendapat orang tua ketika anak mendapatkan beasiswa tentunya bangga dan senang, karena dinilai anaknya telah berhasil. Jadi dengan diberikannya bantuan beasiswa maka hal ini tentunya membuat Jontar menjadi lebih semangat untuk belajar dan berharap mendapatkan beasiswa untuk periode selajutnya. 4. Brian Ricky M Bantuan beasiswa ini di informasikan oleh guru dan bukan secara umum dimana pemilihan siswa diserahkan kepada guru. Siswa yang Beasiswa yang didapatkan membuatnya senang sekaligus bangga dan membuatnya semangat dalam belajar. Di sisi lain, PT. Pertamina tidak memberikan ketentuan yang mengikat kepada penerima bantuan beasiswa sehingga masih adanya mendapatkan bantuan CSR PT. Pertamina mengatakan bahwa sebelumya mereka tidak mengetahui akan program CSR yang di lakukan oleh PT. Pertamina, salah satu penerima bantuan beasiswa ini adalah Brian yang mengaku baru kali pertamanya mendapatkan beasiswa. Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp. 500.000,- ini akan digunakan oleh Brian untuk keperluan sekolah dan sebagian lagi akan di simpan. peluang bagi siswa untuk mencari beasiswa yang lain. Namun, Jontar berharap kalau dirinya masih bisa mendapatkan bantuan beasiswa dari PT. Pertamina dan bantuanya dapat dilakukan secara berkesinambungan. No. INFORMAN EKSTERNALISASI OBJEKTIVIKASI INTERNALISASI 1. Sudarman Perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap konsumen di mana dan perusahaan ingin membantu mere yang membutuhkan dengan memberikan bantuan apa yang diperlukan oleh masyarakat, karena setiap perusahaan wajib melakuakan kegiatan CSR sebagai mana yang telah tercantum kedalam undang-undang. Sedangkan CSR yang dilakukan oleh PT. Pertamina sendiri masih bersifat insidentil dan masih berencana untuk melakukan program CSR secara kontemporer. PT. Pertamina tidak memiliki standar kriteria khusus untuk melihat seberapa efektivkah program CSR yang sudah dilakukan, PT. Pertamina hanya melihat berdasarkan kepedulian, tanggapan dan hubungan yang terjadi pada masyarakat dengan perusahaan jika baik, maka CSR yang dilakukan dapat dinyatakan berhasil. Kegiatan CSR yang dilakukan tidak terlepas dari kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat di sekitar, karena CSR yang dilakukan oleh PT. Pertamina memiliki dasar hukum sebagaimana yang tercantum didalam undang- undang perseroan terbatas pada pasal 74 yang menetapkan kewajiban semua perusahaan di bidang sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial. Maka PT. Pertamina telah melakukan kegiatan CSR pada tahun- tahun sebelumnya, program yang sudah dibuat antara lain, pada bidang pendidikan, lingkungan, Tabel 2 Analisis Pendekatan konstruktivis Pada Informan Terkait Program CSR PT Pertamina masyarakat memilki arti yang penting bagi perusahaan. kesehatan dan beberapa lainnya pada bidang kemitraan. 2. Rizal Nasution CSR merupakan suatu program yang dibuatoleh perusahaan sebagai bentuk tangguang jawab kepada masyarakat karena itu CSR dapat dikatakan berhasil bila dilihat dari tanggapan masyarakat terhadap perusahaan itu. Secara pribadi bapak Rizal Nasution juga berpendapat bahwa kegitan CSR yang dilakukan oleh PT.Pertamina sudah baik, namun masih perlu dilakukan perbaikan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam memberikan bantuan sehingga masyarakat dan perusahaan memilki hubungan yang baik. PT. Pertamina juga melibatkan berbagai pihak ketika merencanakan dan melaksanakan kegiatan CSR sehingga tujuan dari pelaksanaan CSR sendiri dapat tercapai. 3. Ramli Hasibuan Program CSR yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sangat baik untuk membantu masyarakat sehingga dapat terjalinnya suatu hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat Bantuan yang diberikan disambut dengan baik khususnya para siswa karena dapat membantu biaya pendidikan, program CSR sendiri diadakan karena sikap kesadaran sosial mengenai Pemberian bantuan beasiswa PT. Pertamina sudah sesuai dengan prosedur yang terdapat disekolah. Di lain tempat PT. Pertamina juga pernah memberikan bantuan buku referensi kepada disekitarnya. masyarakat sekitar dan dapat memberikan keuntungan kembali kepada perusahaan sekolah tetapi alangkah baiknya PT. Pertamina dapat memberikan bantuan berupa perlengkapan yang dapat mendukung aktivitas belajar siswa dan sejauh ini PT. Pertamina sendiri sudah melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan baik. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan