BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Bodgan Biklen dalam Moleong, 2006: 248 mengemukakan analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Tahap analisis data memegang peranan penting dalam riset kualitatif, yaitu
sebagai faktor utama penilaian kualitas riset. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dimana analisis data yang digunakan bila data-data yang
terkumpul dalam riset adalah data kualitatif berupa kata-kata, kalimat-kalimat, atau narasi-narasi, baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun
observasi Kriyantono, 2006: 194. Melalui data kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat
umum kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek
keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam
membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian Moloeng, 2006:330 Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda
yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut
Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif.
Denzin dalam Moloeng, 2006, membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan
teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber.
Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif Patton,1987:331. Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi. 3.
Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas. 5.
Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah mencari dan menghubungi calon responden sebelum dimulainya penelitian. Narasumber yang
digunakan peneliti adalah pendapat individu, dalam hal ini dari pihak Managemen terkait dengan program bantuan beasiswa Corporate Social Responsibility CSR
PT. Pertamina dan pendapat individu masyarakat mengenai kepuasan terhadap
program bantuan beasiswa Corporate Social Responsibility CSR yang telah dijalankan PT. Pertamina Persero Pemasaran BBM Retail Region I Medan.
Untuk mendapatkan keterangan dan keperluan informasi, penulis mewawancarai beberapa narasumber yang terkait dengan program bantuan
beasiswa Corporate Social Responsibility CSR yang telah dijalankan PT. Pertamina Persero Pemasaran BBM Retail Region I Medan, yaitu :
1. Bapak Sudarman, selaku Asisten Manager External Relation PT.
Pertamina Persero Pemasaran BBM Retail Region I Medan. 2.
Bapak Rizal Nasution, selaku Camat Medan Timur. 3.
Bapak Ramli Hasibuan, selaku WAKA I SMK Negeri 5 Medan. 4.
Sdr. Daslin Solim J.L, selaku siswa SMK Negeri 5 Medan. 5.
Sdr. Niati Zanroto, selaku siswa SMK Negeri 5 Medan. 6.
Sdr. Jontar Matius, selaku siswa SMK Negeri 5 Medan. 7.
Sdr. Brian Ricky M, selaku siswa SMK Negeri 5 Medan. Alasan pemilihan key informan pada ketujuh orang di atas, didasarkan
pada respresentativeness keterwakilan figur tersebut berkaitan dengan fokus penelitian. Key informan No.1 mewakili pihak Managemen PT. Pertamina
sehingga dapat menjadi representasi perusahaan pada berbagai kebijakan kegiatan Corporate Social Responsibility CSR, baik yang telah dilakukan maupun
perencanaan kegiatan Corporate Social Responsibility CSR di masa mendatang, dikhususkan kepada program bantuan beasiswa. Key informan nomor 2 dan 3
merupakan perpanjangan tangan perusahaan dalam setiap kegiatan perusahaan termasuk kegiatan corporate social responsibility CSR. Selain itu penulis
memilih key informan nomor 4 -7 mewakili masyarakat dalam hal ini siswa yang menerima bantuan beasiswa dari PT. Pertamina dan menjadi pemberi informasi
silang mengenai program bantuan beasiswa corporate social responsibility CSR PT. Pertamina dan sejauh mana kegiatan tersebut dapat dirasakan oleh
masyarakat. Peneliti menghubungi sekaligus meminta kesediaan waktu dan kesediaan
untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Semua responden bersedia terlibat dalam penelitian ini dan meminta proses wawancara disesuaikan dengan
pekerjaan dan kegiatan mereka. Proses pengumpulan data dimulai sejak 5 Januari 2011 sampai 14 Februari
2011. Proses ini terhitung sejak peneliti pertama kali mewawancarai responden pertama hingga berakhir di responden terskhir.
Dalam penelitian; peneliti menggunakan metode wawancara secara mendalam dan pengamatan terhadap para narasumber di lapangan. Proses
wawancara dibantu dengan panduan pertanyaan dan alat perekam. Panduanwawancara tidak berfungsi untuk membatasi pertanyaan, tetapi
membantu peneliti berdasarkan keterangan responden. Sedangkan alat perekam digunakan untuk membantu peneliti menulis transkrip.
Hampir seluruh pengamatan di lapangan dilakukan di pos-pos yang merupakan tempat para narasumber bekerja atau bersekolah. Antara lain di Kantor
PT. Pertamina, Kantor Kecamatan, dan sekolah.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Kegiatan Program CSR PT. Pertamina