Pendapat Siswa SMK Negeri 5 Medan mengenai program Beasiswa PT. Pertamina

Keterangan Asisten Manager PT. Pertamina di atas didukung oleh keterangan yang disampaikan oleh Camat Medan Timur, bahwa: ”Pelaksanaan program CSR sendiri diselenggarakan dengan bekerja sama dengan institusi-institusi pemerintah yang terkait. Untuk itu pelaksanaan CSR pada pemberian bantuan beasiswa, beberapa karyawan kami terlibat langsung dalam hal pendataan dan tinjau lokasi yang di bantu oleh berbagai pihak.” Namun, ketika ditanya mengenai apakah program CSR PT. Pertamina juga mencakup kegiatan lain, Asisten Manager PT. Pertamina menjelaskan: ”Untuk saat ini, Pertamina juga memiliki beberapa program lain seperti Petamina Peduli, Sehat bersama Pertamina, Cerdas Bersama Pertamina serta beberapa kegiatan lain pada bilang lingkungan. Apalagi sekarang kesadaran terhadap lingkungan hidup merupakan sesuatu yang aktual dan ada pula program kemitraan seperti yang sudah saya sebutkan tadi” Dengan demikian, Pertamina bukan hanya berkonsentrasi pada suatu bidang tertentu dan tidak menutup kemungkinan pada masa depan PT Pertamina akan memilki program-program lain yang tentunya lebih inovatif dan berguna bagi masyarakat.

4.2.3 Pendapat Siswa SMK Negeri 5 Medan mengenai program Beasiswa PT. Pertamina

4.2.3.1. Informan 1

Semenjak sekolah Daslin merupakan siswa yang berprestasi, selain siswa yang berprestasi Daslin merupakan sosok yang banyak dikagumi oleh teman-teman. Remaja yang yang memiliki tinggi 172 cm ini tinggal bersama dengan kedua orang tuanya. Ayah Daslin bekerja sebagai buruh pabrik dan ibunya merupakan buruh cuci, hidup keluarga Daslin dapat dikatakan hanya cukup untuk mekan sehari-hari saja, sedangkan untuk sekolah, orang tua Daslin harus berusaha lebih keras lagi untuk membiayai anaknya. Daslin sendiripun sering mengalami keterlambatan uang membayar uang komite uang sekolah sehingga harus mengalami tunggakan beberapa bulan. Pada saat Daslin duduk dikelas 1 tepatnya pada bualn Juni, pria ini mendapatkan panggilan dari pihak sekolah untuk di daftar kan sebagai calon penerima beasiswa dari PT. Pertamina dan Daslin pun merasa senang akan berita ini. Selang beberapa hari saat yang ditunggu pun tiba, Daslin bersama rombongan sekolah pergi ke PT. Pertamina UPMS I Medan untuk mengadiri penerimaan beasiswa tersebut. Sebelumnya, saat SMP Daslin bercerita bahwa dirinya pernah mendapatkan beasiswa dari pihak sekolah berupa peralatan sekolah, measkipun bukan berupa uang tunai Daslin tetap merasa beruntung karena bisa mendapatkan bantuan tersebut. Walaupun berbeda dengan sekolah yang sebelumnya, kali ini beasiswa yang diberikan oleh PT. Pertamina berupa uang tunai sebesar Rp. 500.000,- per anak. Saat dirumah, Daslin bercerita dengan orang tuanya bahwa dirinya mendapatkan bantuan beasiswa dari PT. Pertamina yang nantinya uang tersebut akan dipergunakan untuk melunasi tagihan uang komite sekolah yang telah telat hingga 5 bulan dan telah jatuh tempo. Pemuda ini berharap kalau bantuan dana yang diberikan oleh PT. Pertamina tidak hanya putus disini saja sekiranya masih ada kelajutan, paling tidak uang bantuan tersebut dapat membantu mengatasi biaya sekolahnya dan Daslin pun berharap setidaknya tahun depan tahun ini masih bisa mendaftar kembali untuk mendapatkan beasiswa dari PT. Pertamina.

4.2.3.2. Informan 2

Niati, begitulah wanita ini disapa oleh teman-teman satu sekolahnya. gadis yang kini berusia 17 tahun memiliki 2 orang adik yang saat ini masih tinggal dikampungnya yaitu kepulauan Nias, Niati yang datang merantau ke Medan kini tinggal bersama adik dari mama tante. Ayah Niati sendiri pergi merantau ke pualu Jawa dan sulit untuk dihubungi, sedangkan ibunya hanya mengelolah kebun kecil dihalaman rumah. Hidup yang serba kekurangan, membuat gadis ini giat dalam belajar, perjuangannya merebut peringkat 3 tiga besar ternyata tidaklah sia-sia, pada saat penawaran bantuan beasiswa dari PT. Pertamina, Niati didaftarkan sebagai calon penerima beasiswa oleh guru di SMK Negri 5 Medan, berita tersebut sontak membuat Niati senang dan sangat bersyukur karena dirinya merasa sangat terbantu tatkala tunggakan bayaran sekolah yang mulai membuatnya resah segera dapat Niati lunasi berkat adanya bantuan dari Pertamina. Bukan hanya Niati yang merasa senang akan bantuan beasiswa tersebut, kedua orang tua dan keluarganya turut senang mendengar hal tersebut. Selain prestasi pada bidang palajaran disekolah Niati juga memilki hobi dalam hal menggambar. Pada saat hal yang di harapkan, Niati memilki keingian agar memilki perlengkapan untuk menggambar. Seiring dengan pikiran yang positif Niati juga berharap untuk mendapatkan beasiswa dari Pertamina untuk selanjutnya.

4.2.3.3. Informan 3

Jontar, 17 tahun, remaja yang saat ini masih duduk di kelas 2 SMK Negeri 5 Medan. Ia tinggal bersama dengan ibunya, ibu Jontar yang bekerja sebagai penjaga toko memiliki penghasilan yang jauh dari cukup, sedangkan ayah Jontar sakit dan menyebabkan beliau tidak dapat bekerja sebagai mana seperti sedia kala. Kerasnya hidup membuat Jontar belajar lebih giat lagi sehingga ia berhasil dalam sekolahnya dan mendapatkan peringkat 2 dua dikelasnya, berbagai penilaian datang dari teman-teman sekelasnya yang mengatakan bahwa selain pintar, Jontar merupakan anak yang pandai dalam bergaul. Namun sayang pendapatan orang tua Jontar sangat minim belum lagi masih ada 1 satu orang adiknya yang juga masih bersekolah. Suatu ketika Jontar dipanggil oleh salah seorang guru untuk diminta kesediaannya menerima bantuan beasiswa dari Pertamina, melihat peluang tersebut Jontar langsung menyetujui tawaran untuk menerima beasiswa dari Pertamina. Jontar mengatakan kepada peneliti kalau pada saat itu dirinya sedang menunggak pembayaran uang sekolah, jadi uang yang diterima oleh Jontar nantinya akan dipergunakan untuk membayar uang sekolah. Selain pengalaman pertama Jontar mendapatkan beasiswa, ia juga berharap bantuan beasiswa dikedepanya nanti dapat bisa lebih besar dari sebelumnya karena Jontar berkeinginan untuk membantu orang tuanya dalam membiayai sekolah.

4.2.3.4. Informan 4

Brian, 17 tahun, adalah anak kedua dari empat bersaudara. Brian merupakan sosok siswa yang agak pendiam, siswa yang saat ini duduk dikelas 2 SMK memilki peringkat 3 dikelas. Bantuan beasiswa yang ia terima merupakan hasil penialian guru karena Brian termasuk dalam siswa yang ber prestasi. Dalam hal ekonomi Brian dapat dikatakan berkecukupan, ayah dan ibu Brian berkerja sebagai karyawan swasta disebuah perusahaan. Walaupun hidup Brian tercukupi, uang bantuan beasiswa dari Pertamina tidak dihabiskan begitu saja malah sebagian uang bantuan tersebut sengaja disimpan untuk keperluan sewaktu-waktu. Bantuan beasiswa dari PT. Pertamina merupakan kali pertamanya mendapatkan beasiswa dan Brian masih berharap untuk mendapakannya lagi kalau bisa secara berkelanjutan.

4.3 Hasil Wawancara