Lidah Gigi Rongga Mulut

kondisi gigi atas lebih maju daripada gigi bawah lebih dari empat milimeter. Hal ini dapat menyebabkan terjepitnya bibir bawah di antara gigi atas dan bawah. Namun dapat diatasi dengan perwatan ortodontik atau bedah rahang Pratiwi, 2009. Palatum membentuk bagian atas dari rongga mulut dan berfungsi sebagai pelindung untuk memisahkan ia dari rongga hidung. Dua per tiga dari bagian anterior palatum adalah keras dan bertulang yang dikenal sebagai hard palate manakala satu per tiga dari bagian posterior adalah lunak dan berotot yang dikenal sebagai soft palate. Hard palate dibentuk oleh palatum processes of maxillae dan horizontal plate of palatine bones. Ianya dilapisi oleh jaringan ikat padat dan nonkeratinized stratified squamous epithelium. Lengkung pada soft palate terdiri dari otot skeletal dan dilapisi oleh nonkeratinized stratified squamous epithelium . Palatum durum atau hard palate menutupi sebagian besar langit-langit mulut kita dan berperan penting dalam sistem pengunyahan. Fungsinya selain memperjelas ucapan kita juga memperkuat melekatnya gigi tiruan. Torus palatinus yaitu tonjolan di tengah-tengah palatum dengan ukuran yang bervariasi sering terjadi. Hal ini selain menimbulkan rasa tidak nyaman saat pemakaian gigi tiruan juga menyulitkan saat pemasangannya. Palatum molle atau soft palate membagi dua daerah faring. Faring mengatur aliran udara melalui mulut dan hidung saat bernafas dan berbicara. Terdapat tonjolan berbentuk kon di medial dan mengarah ke inferior yang dikenal sebagai uvula . Sewaktu proses menelan makanan, soft palate dan uvula akan terangkat ke atas untuk menutup pintu posterior dari nasopharynx supaya mengelakkan dari bahan yang ingin ditelan masuk ke dalam ruangan nasal.

2.1.2 Lidah

Lidah merupakan organ aksesori dari sistem digestif yang dibentuk oleh otot skeletal dan dilapisi oleh stratified squamous epithelium. Pada permukaan superior lidah terdapat papila yang mengandungi banyak reseptor untuk deria rasa. Hanya filiform papillae yang dilapisi oleh keratinized stratified squamous epithelium manakala bagian lain dari lidah dilapisi seluruhnya oleh nonkeratinized Universitas Sumatera Utara stratified squamous epithelium Eroschenko, 2007 . Selain dari deria rasa, lidah juga berperan dalam pembentukan suara dan membantu dalam proses mengunyah. Lidah akan mencampurkan bahan yang telah dimakan dan kemudian akan menekannya pada palatum supaya menjadi bolus agar mudah untuk ditelan. Lidah dapat dibagi menjadi dua area. Area dua per tiga yang berbentuk V terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil yang disebut papilla . Papilla-papilla ini mengandung saraf dan organ pengecap taste bud. Daerah ini memerlukan pembersihan dengan cara penyikatan dan berkumur, untuk membersihkan sisa makanan yang tidak terlihat. Bila dibiarkan maka dapat terbentuk lapisan jamur atau plak yang tebal. Cekungan berupa garis terkadang muncul di tengah permukaan lidah. Bagian satu per tiga belakang lidah biasanya berwarna lebih pucat, mengandung jaringan limfoid menghadap faring. Jika lidah diangkat, pada bagian bawah lidah akan terlihat lapisan tipis yang disebut frenulum yang menyambungkan lidah dengan dasar mulut tepat di tengahnya. Kadang terjadi di mana frenulum terlalu pendek dan ketat sehingga tidak dapat mengangkat lidah, termasuk pembersihan gigi bawah juga menjadi sulit. Hal ini biasanya diatasi dengan pengguntingan melalui pembedahan.

2.1.3 Gigi

Gigi berperan dalam masktikasi atau mengunyah makanan yang merupakan bagian dari proses digestif mekanis. Menurut bentuknya, gigi terbagi menjadi dua jenis yaitu homodontal dan heterodontal. Homodontal merupakan bentuk gigi geligi yang sama dalam satu rongga mulut. Bentuk tersebut terdapat pada makhluk hidup seperti ikan dan burung. Sedangkan gigi geligi manusia termasuk jenis heterodontal, karen memiliki gigi geligi dengan berbagai bentuk dan fungsi. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Jenis-jenis gigi manusia. Sumber: Pratiwi, 2009. Terdapat empat jenis gigi manusia yaitu gigi insisif, gigi kaninus, gigi premolar dan gigi molar. Fungsi gigi insisif adalah memotong atau mengiris makanan, gigi kaninus adalah untuk merobek makanan, gigi premolar berfungsi untu merobek dan menggiling makanan dan yang terakhir yaitu gigi molar berfungsi untuk mengunyah dan menggiling makanan. Gigi seri dan gigi taring memiliki empat permukaan sementara gigi geraham besar dan kecil memiliki lima permukaan. Masing-masing permukaan gigi berbeda, maka berbeda pula bentuk anatomisnya. Sehingga hal ini menjadi ciri khas masing-masing gigi. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3. Struktur gigi manusia. Sumber: Pratiwi, 2009. Gigi terdiri dari dua bagian besar yaitu akar dan mahkota. Mahkota gigi diselubungi lapisan sementum. Kedua lapisan ini bertemu pada cemento-enamel junction berupa garis pada leher gigi. Pada gigi orang dewasa yang sehat, garis ini berada di bawah atau tertutup oleh area perlekatan gusi. Jadi secara klinis atau yang tampak oleh mata, mahkota gigi adalah bagian gigi yang berada di atas area perlekatan gusi. Sementara secara anatomis, atau sesungguhnya batas mahkota gigi masih diteruskan berada di bawah area perlekatan gusi. Universitas Sumatera Utara Panjang mahkota gigi yang tampak oleh mata sangat bervariasi, tergantung letak area perlekatan gusi. Penyikatan gigi yang berlebihan dapat mengakibatkan turunnya area perlekatan gusi, sehingga gigi tampak lebih panjang. Sedangkan mahkota gigi akan tampak lebih pendek pada pemakaian gigi yang berlebihan Pratiwi, 2009.

2.1.4 Gingiva