3. Lewatkan benang perlahan melalui titik kontak dengan menggerakkan
benang dari arah depan ke belakang. Hindari penekanan yang berlebihan karena dapat mengiritasi daerah gusi antara gigi.
4. Gerakkan benang dari arah gusi ke gigi jangan sebaliknya dengan
penekanan ke arah gigi supaya dapat mengangkat sisa-sisa kotoran dengan sempurna.
5. Setelah melakukan
flossing
di seluruh gigi, berkumurlah untuk mengangkat sisa-sisa kotoran yang masih terjebak di antara gigi.
2.3.4 Obat Kumur
Obat kumur biasanya bersifat antiseptik yang dapat membunuh kuman sebagai timbulnya plak, radang gusi, dan bau mulut. Namun, tindakan berkumur
tidak mengeliminir perlunya penyikatan gigi. Obat kumur juga dapat menjadi penyegar mulut atau mengurangi bau mulut seusai makan.
Penggunaan obat kumur biasanya sekitar 20ml setiap habis bersikat gigi dua kali sehari. Obat kumur dikulum dalam mulut selama 30 detik dan kemudian
dikeluarkan. Bahan lain yang juga digunakan adalah air, pemanis seperti sorbitol dan
sodium sakarin, dan alkohol 20 persen. Kandungan alkohol ini perlu diwaspadai karena ada kontraindikasi. Beberapa merek obat kumur akhir-akhir ini banyak
yang tidak memiliki kandungan alkohol di dalamnya. Beberapa obat kumur dibuat khusus untuk mengatasi plak gigi. Bahan
aktif yang terkandung adalah mentol 0,042, timol 0,064, metal salisilat 0,060, dan eukaliptol 0,092. Bahan lain yang juga terkandung adalah air,
alkohol 21,6, sorbitol, perasa, sodium sakarin, dan asam benzoat. Obat kumur yang mengandung garam dapat dibuat sendiri di rumah.
Caranya dengan melarutkan garam dengan takaran satu sendok teh dalam segelas air hangat. Namun hal ini secara spesifik hanya dilakukan untuk mengatasi
keluhan abses atau keradangan lainnya di dalam mulut, dan bukan untuk menyegarkan.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5 Pola Makan
Faktor yang paling penting dalam hubungan diet dan kesehatan gigi adalah frekuensi konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, terutama sukrosa.
Jika sisa makanan ini membentuk plak yang kemudiaanya menghasilkan asam dengan pH di bawah 5,5 maka terjadilah pengrusakan email gigi sebagai tahap
awal munculnya gigi berlubang. Sukrosa ini banyak terkandung pada makanan manis dan camilan. Karena itu, tujuan utama diet yang berhubungan dengan
kesehatan gigi adalah motivasi setiap orang untuk mengontrol frekuensi dalam mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung karbohidrat.
Oleh itu, perlu dilakukan analisis diet yang dilakukan sendiri sehari-hari agar dapat memantau dan mengelakkan dari kesehatan gigi kita menurun. Dalam
menganalisis diet, pasien akan disosialisasikan mengenai jenis makanan dengan risiko rendah terhadap gigi berlubang atau disebut dengan makanan
nonkariogenik. Daging atau produk yang mengandung daging, wortel, dan jenis sayuran lainnya, serta kacang dan keju termasuk jenis makanan yang
direkomendasikan Pratiwi, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Penelitian