64 dan menusuk tangan Andi dengan tusuk sate. Peristiwa lainnya yaitu ketika
SD Dedi marah kepada Andi dan menusukan pisau cutter ke dada Andi. Amarah Dedi sangat luar biasa, khususnya jika lawan bertengkarnya adalah
Andi. “Kemaren si baru-baru ini kayaknya, gara-gara masalah apa
ya?Handphone kalo ga salah ya, gara-gara jual handphone. Andi berantem sama Dedi, jadi dia jual handphone cuma uangnya belom
nyampe ke dia, mungkin di pake mama. Jadi uangnya belom nyampe ke dia. Dia nanya nadanya tinggi, Andi juga nadanya tinggi, mungkin dia
nggak terima. Andi dipukul hidung ni, kan agak lari si sedikit sampe mengucurkan darah yang sangat kental. Sebenarnya banyak si ya.. Andi
si dari kecil kalo berantem-berantemnya sama dia. waktu TK gara-gara sate, berantem, dia gak terima Andi ditusuk. Dia pokoknya kalo
berantem ma Andi paling parah. Terus waktu SD juga pernah pake pisau cutter di dada Andi. Sadis...hehe..kita bisa berantem gara-gara hal kecil
juga bisa”S1.W3L.251-267
Namun walau Dedi suka bertengkar dengan Andi, tapi mereka tidak menyimpan kekesalan antara satu dan yang lainnya terlalu lama. Setelah
pertengkaran selesai mereka bersikap normal kembali seperti hubungan abang dan adik dalam keluarga. Ketika peneliti bertanya apakah ada
diantara dua adiknya ini yang juga memakai piercing seperti dirinya, maka jawabannya adalah tidak. Dedi maupun Teddy tidak ada yang memakai
piercing mengikuti Andi, karena setiap individu berbeda antara satu dan lainnya, demikian penuturan Andi
2. Teman dan Pergaulan
Semenjak Andi sering bergaul di luar rumah, hingga sekarang ia lebih suka berpergian atau nongkrong bersama teman sepergaulannya.
Dengan alasan karena ia merasa lebih cocok dengan teman-temannya
Universitas Sumatera Utara
65 daripada adik-adiknya. Andi merasa ia lebih bisa saling berbagi rasa dengan
teman-temannya, setelah mereka dewasa Andi dan adik-adiknya terbiasa hidup sendiri-sendiri dan jarang berkumpul bersama keluarga lagi.
“Kenapa ya? Ya lebih cocok aja, lebih enak sama temen. Ya mungkin lebih gampang berbaginya dengan temen dari pada sama adek. Apa
ya? Kenapa ya?..karena mungkin dari dulu hidupnya udah berteman si, bukan beradek. Hehehe…Ya karena emang lebih enak jalan sama
temen daripada sama adek. Karena biasa sendiri-sendiri nggak mungkinlah ada waktu sama keluarga. Ada si mungkin cuman itu
bisa dihitunglah pakek jari sekali-sekali. Keluar bareng gitu..”S1.W3L.47-57
Andi pun menceritakan kehidupannya di rumah, hanya ketika pulang ia sehabis nongkrong bersama teman-temanya. Andi menghitung kira-kira
waktu yang dihabiskannya di rumah hanya berkisar 8 jam. Waktu 8 jam ini pun dihabiskan Andi untuk tidur dan rumah, ia biasa sampai di rumah
sekitar jam 6 pagi dan bangun jam 3 sore. Kemudian dari jam 4 atau jam 5 sore Andi sudah pergi lagi bersama teman-temannya.
“Banyak ya?Mungkin karena fero, jujur ya…Andi itu bukan orang yang paling banyak menghabiskan waktu di rumah pergi terus
he..”S1.W1L.72-75 “Di rumah cuma tidur aja…”S1.W1L.678
“Ya kita hitung aja, tadi Andi bangun jam 3, coba ya 1, 2,3, 4,5, ya kira- kira 8 jam lah…”S1.W1L.680-682
Pada intinya Andi dan teman-temannya pergi keluyuran hingga pagi subuh ini hanya untuk mencari wanita pedamping bagi dirinya. Andi dan
teman-temannya sering duduk nongkrong di kafe-kafe untuk minum kopi atau bermain game bersama kawan di salah seorang rumah temannya.
Universitas Sumatera Utara
66 Kegiatan selentingan lain yang dilakukan anak-anak eksis malam ini, begitu
Andi menyebut dirinya dan teman-temannya ini seperti menonton bioskop dan lainnya.
“Karena Fero jomblo ya wajarlah jalan-jalan kesana kemari. Duduk sana duduk sini, sekedar ngopi segala macam. Tetapi intinya adalah mencari
wanita. Inti masalahnya adalah jomblo dan mencari wanita. Kalo kegiatan nonton atau apa itu cuma selentingan-selentingan, cuma lebih
sering jalan dan nongkrong atau kadang main game apa ke rumah siapa gitu”S1.W3L.81-88
Arti berteman bagi Andi adalah orang-orang yng asyik yang bisa diajak gila-gilaan, orang yang bisa lucu-lucuan bersama dirinya, dan orang
yang kocak. Prinsip Andi dalam berteman bersifat take and gift, ia senang membantu teman-temannya dengan memberikan dukungan moriil tanpa
mengharapkan pamrih, dan beranggapan selama hidup seseorang menganut prinsip tersebut maka hidupnya akan berjalan lancar tanpa diliputi masalah.
“Yang asiklah, yang pasti enak bisa gokil-gokilan. Maksudnya apa ya bisa ser-seruanlah. Maksudnya ya gak terlalu gimana, ya pokoknya
serulah, kocak…”S1.W3L.114-117 “Enggak sih. Soalnya hidupkan take and gift. Selama hidup berjalan
seperti itu ya hidup akan berjalan tanpa masalah. Nolong orang juga gak ada ruginya. Karena kita nolong orangkan juga ga pamrih. Ya
kan?”S1.W3L.129-133 “Siapa yang lagi perlu dibantu. Ya siapa aja yang punya masalah pasti
Andi bantu, cuman kadang ya gitu moriil. Lebih ke masukan soalnya kalo yang lain-lain mungkin bisa cuman mungkin ga
sekarang.”S1.W3L.122-126
Pada akhirnya Andi cukup merasa bahagia dengan kehidupannya sekarang. Mungkin dilihat dari materi, Andi belum mecapai kesuksesan tapi
Universitas Sumatera Utara
67 ia merasa cukup bersyukur karena masih bisa menikmati hidup walaupun
tanpa bekerja keras seperti kebanyakan orang lainnya. “Dengan materi belom, tapi dalam kehidupan bergaul udah pastilah.
Dalam keluarga seneng, cuma untuk materi mungkin. Andi bahagia dengan kehidupan Andi , dan ga mau berubah jadi orang lain. Mungkin
berbeda dengan orang lain yang butuh kerja keras untuk hidup ini, Andi gak perlu sih.”S1.W3L.344-350
Andi juga merasa teman-temannya yang selalu menemaninya menambah kelengkapan rasa bahagia Andi. Namun di dalam pergaulannya Andi tidak
masuk ke dalam komunitas piecing karena ia merasa bukan orang yang termasuk ke dalamnya. Andi menggungapkan piercing sebagai seni dan ia
hanya seorang penikmatnya dan pelaku seni, seperti pelukis, aktor, pembuat tato bahkan anak-anak jalanan. Ia dan beberapa teman-temannya hanya
memakai piercing lebih kepada rasa senang kepada diri sendiri saja.
IV. A. 1. 3. f. Dinamika Harga Diri Pada Pemakai Body Piercing.