B. Body Piercing B. 1. Definisi Body Piercing B. 3. Jenis Body Piercing B. 2. Alasan Memakai Body Piercing
24
II. B. Body Piercing II. B. 1. Definisi Body Piercing
Hewitt dan Armstrong mendefinisikan body piercing sebagai penciptaan suatu lubang yang dapat dilewati ornamen atau perhiasan yang
akan dikenakan. Pernyataan dari Suyasa dan Djoenaina 2005 body piercing adalah kegiatan melubangi bagian-bagian tubuh dan pemakain
aksesories pada bagian-bagian tersebut. Meltzer 2005 mengungkapkan dalam melakukan body piercing, telinga adalah bagian tubuh yang lazim
untuk ditindik. Tetapi bagian tubuh seperti lidah, bibir, hidung, alis mata, pusat bahkan bagian genital merupakan area-area khusus untuk ditindik.
Kesimpulan dari defenisi body piercing adalah suatu bentuk dari seni modifikasi tubuh dengan cara menindik area-area khusus pada bagian-
bagian tubuh tertentu yang bertujuan untuk memakai perhiasan pada lubang yang telah diciptakan.
II. B. 3. Jenis Body Piercing II. B. 2. Alasan Memakai Body Piercing
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Deschenes dkk 2006 didapatkan bahwa banyak anak remaja menggunakan body piercing dengan
alasan sebagai tanda estetika, dan juga sebagai ekspresi diri untuk merasa unik dan spesial, dan sebagai konfirmasi dari identitas personal mereka.
Pernyataan diatas juga didukung oleh hasil penelitian dari Armstrong dkk
Universitas Sumatera Utara
25 2004, yang menemukan bahwa tujuan para mahasiswa di salah satu
universitas di Quebec menggunakan body piercing adalah untuk menunjukkan kunikan dan menjadi diri sendiri. Seperti yang dituturkan oleh
Jane Lansdowne seorang ibu dari empat anaknya dalam Martell, 2007. “This is how express myself. I’m not an artist. I don’t do paint or
anything like that. So I express my creativity with my body” Martell, 2007
Di Indonesia, alasan para kawula muda menggunakan piercing tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian diatas, yaitu menggunakan tindik tubuh
dengan alasan mengikuti tren, mengekpresikan diri bahkan telah menjadi gaya hidup. Seperti pengungkapan dari Taufik Hidayat yang menindik
kupingnya saat mengikuti salah satu turnamen di Hong Kong Hanoman, 2000. Ia mengaku melakukan tindik telinga tersebut dengan alasan karena
ajakan teman, bukan maksud untuk tampil lebih gaya atau gaul. Rio 26 seorang pekerja kafe di Jakarta mengungkapkan selain dianggap bisa
mendongkrak penampilan, tindik juga menjadi sarana ekspresi diri. Sedangkan pengakuan Elda, seorang remaja putri yang baru lulus SMU juga
mengaku memakai tindik karena mengikuti tren. Dapat disimpulkan dari berbagai pernyataan di atas banyak anak muda memakai tindik tubuh
dengan alasan mengikuti tren, sebagai bentuk estetika tubuh juga sarana ekspresi diri. Armstrong 2005 mengatakan beberapa pemakai body
piercing termotivasi untuk menciptakan suatu citra diri yang spesifik.
Universitas Sumatera Utara
26 Pemakaian
body piercing merupakan suatu penciptaan citra diri yang juga spesifik Weiten dan Llyod, 2006. Peningkatan tren body piercing
yang menjadikan tubuh sebagai proyek merupakan penanda adanya peningkatan koneksi antara identitas diri dengan tubuh Giddens, 1991.
Deaux 1993 menyatakan bahwa karakteristik tubuh berpengaruh kepada harga diri seseorang. Goldenberg dalam Baron dan Byrne, 2004 juga
mengatakan tubuh merupakan sumber manifestasi harga diri seseorang. Maka dapat diberi kesimpulan dilihat dari beberapa pernyataan
diatas bahwa alasan pemakaian piercing pada tubuh karena dapat mempengaruhi harga diri individu yang menggenakannya.
Universitas Sumatera Utara
27
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bagian pendahuluan, telah dijelaskan bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika harga diri para pemakai
body piercing. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pendekatan yang akan dipakai, metode pengambilan data, subjek penelitian dan prosedur
penelitian.