A. Responden I A. 1. Analisa Data A. 1. 1. a. Identitas Diri A. 1. 1. b. Tempat dan Tanggal Wawancara A. 1. 2. Data Observasi

35 BAB IV ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI Bab ini berisi uraian hasil analisis wawancara dalam bentuk narasi. Hasil wawancara dianalisis dengan teori struktur multidimensi harga diri yang oleh Shavelson, Stanton dan Hubner 1976. Peneliti menggambarkan data penelitian yang diperoleh dalam 5 tema utama. Lima tema tersebut mendukung peneliti untuk mengungkapkan dinamika harga diri pada pemakai body piercing, diantaranya adalah: - Latar Belakang Pemakaian Body Piercing - Gambaran Dimensi Akademik - Gambaran Dimensi Fisik - Gambaran Dimensi Emosi - Gambaran Dimensi Sosial Data yang berkaitan dengan dinamika harga diri akan dijabarkan, dianalisa dan diinterpretasi per responden. IV. A. Responden I IV. A. 1. Analisa Data

IV. A. 1. 1. a. Identitas Diri

Nama : Andi Nama Samaran Usia : 26 Tahun Universitas Sumatera Utara 36 Suku : Batak Toba Agama : Kristen Pendidikan terakhir : SMU Pekerjaan : Pengganguran Urutan dalam keluarga : Anak 1 dari 3 Bersaudara Jenis piercing yang dipakai : Bulat Lama pemakaian : 8 tahun Pekerjaan Orang Tua : Wirausaha

IV. A. 1. 1. b. Tempat dan Tanggal Wawancara

Wawancara berlangsung di sebuah café di salah satu plaza di Medan yang dilakukan pada: 1. Pada hari Kamis, tanggal 17 Juli 2008, mulai pukul 16.00 WIB – 17.00 WIB 2. Pada hari Jum’at, tanggal 1 Agustus 2008, mulai pukul 16.30 WIB – 17.30 WIB 3. Pada hari Kamis, tanggal 28 Agustus 2008, mulai pukul 16.30 WIB – 18.00 WIB

IV. A. 1. 2. Data Observasi

Wawancara pertama dimulai pada salah satu café yang berada di lantai tiga salah satu plaza di Medan. Pintu masuk ruangan yang dihiasi oleh lampu dengan lapisan plastik berwarna kuning dan bertulisan merah Universitas Sumatera Utara 37 diramaikan oleh sepasang pramusaji yang akan menawarkan tempat untuk duduk. Dari pintu masuk terlihat empat set susunan kursi berbentuk sofa menghiasi sudut kiri ruangan dan iringan lagu terdengar dari salah satu speaker yang digantungkan di sudut dinding. Enam set kursi yang terbungkus oleh kain berwarna cream dan coklat berserta meja makan berbahan kayu tersusun rapi di tengah ruang café tersebut. Meja bar dengan susunan beberapa buah gelas kaca yang tergantung di rail menghiasi sudut kanan ruangan dan dipenuhi oleh beberapa pasang set kursi beserta meja kayu, yang di khususkan untuk smoking area. Suasana ruangan yang terlihat terang dipancarkan dengan lampu gantung hias berwarna merah, kuning dan oranye pada setiap meja makan di sudut kiri ruangan. Peneliti akhirnya memilih untuk duduk di sudut kiri ruangan dengan kursi berbentuk sofa dengan posisi berhadapan dengan responden I. Dua buah gelas berisi minuman kedelai dan teh terletak di atas meja makan yang dipesan oleh peneliti dan Andi, beserta sebuah tape recorder untuk perekaman suara selama wawancara berlangsung. Wawancara pertama dilakukan pada sore hari, peneliti tiba lebih awal dari kedatangan responden I sekitar tiga puluh menit. Setibanya Andi menjelaskan keterlambatannya dikarenakan ia telat bangun dan mengalami kemacetan dalam perjalanan. Andi tiba dengan wajah yang terlihat tirus dan pucat dengan memakai baju kaos berwarna hitam tertutup jaket dan celana jeans biru. Gambaran fisik Andi terlihat kurus dengan tinggi badan berkisar Universitas Sumatera Utara 38 180 cm dan berat badan 49 kg. Kulitnya berwarna kuning langsat dan rambutnya berwarna hitam. Di telinga sebelah kirinya, Andi memakai dua buah piercing berbahan besi yang berbentuk bulat dan dengan rambutnya yang bergelombang dan tergerai panjang yang membuat penampilannya seperti seorang penyanyi rock metal. Kesan pertama Andi terlihat ramah dengan sikap yang menyapa peneliti terlebih dahulu, lalu ia memperkenalkan diri dan memberikan tangan kanannya untuk berjabat dengan peneliti. Lalu peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dari wawancara yang akan berlangsung. Awalnya Andi terlihat sungkan untuk memulai wawancara yang akan direkam dengan tape recorder, ini terlihat dengan sikapnya yang memundurkan tubuh dari posisi duduk yang berhadapan dengan peneliti. Kemudian peneliti menjelaskan secara rinci maksud dari penelitian ini dan akhirnya Andi setuju untuk diwawancarai dan hasil percakapan ini direkam dengan tape recorder. Pertanyaan-pertanyaan pada wawancara awal yang diutarakan peneliti didengarkan dengan baik oleh Andi, ia juga memberikan jawaban- jawaban dengan antusias. Namun terkadang ada satu atau dua pertanyaan yang diminta Andi untuk diulangi karena dia kurang memahami maksudnya. Selama wawancara, percakapan dan proses perekaman berjalan lancar, hasil dari kerjasama yang baik antara Andi dan peneliti. Universitas Sumatera Utara 39 Dalam menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti sesekali Andi membuat bahan lawakan untuk mencairkan suasana, sambil menikmati minuman di atas meja atau menghisap sebatang atau dua batang rokok. Pada mulanya Andi tertarik membicarakan latar belakang ia menggunakan piercing. Ia juga menceritakan secara terbuka topik pembicaran lainseputar pendidikan, keluarga dan kehidupan pergaulannya yang ia habiskan di luar rumah. Wawancara kedua dan ketiga yang juga berlangsung di tempat yang sama dengan waktu pertemuan yang tidak berbeda dari wawancara pertama, dan pertemua-pertemuan ini berjalan dengan lancar. Dalam pertemuan ke dua dan ketiga ini Andi semakin komunikatif dan bertambah humoris. Namun dari keseluruhan wawancara yang berlangsung, peneliti belum pernah sekalipun mengunjungi tempat tinggal ataupun bertemu langsung dengan keluarga Andi. Hal ini dikarenakan waktu Andi yang terbilang singkat di rumahnya, karena ia hanya pulang ke rumah untuk tidur dan setelah bangun di sore hari ia pergi bersama teman-temannya hingga larut malam. IV. A. 1. 3. Data Wawancara IV. A. 1. 3. a. Latar Belakang Pemakaian Body Piercing