29 multidimensi harga diri yang dikemukakan oleh Shavelson dkk 1976
kepada para pemakai body piercing yang terjadi pada individu dewasa dari tingkatan awal keatas di kota Medan, tanpa menentukan urutan pertanyaan.
Pertanyaan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat wawancara berlangsung tanpa melupakan semua aspek yang relevan telah dibahas atau
ditanyakan Poerwandari, 2001.
III. C. 2. Lembar Observasi
Lembar pengamatan dibuat untuk mendata lokasi dimana wawancara dilakukan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menangkap hal-hal selama
wawancara yang dapat terlihat dari diri subjek yang selama proses wawancara. Lembaran observasi berfungsi mencatat tingkah laku subjek
selama wawancara dilakukan, mencatat poin-poin penting, menarik atau kurang jelas dan disertai komentar. Data-data yang terpapar dalam lembaran
observasi meliputi gambaran fisik dan penampilan subjek, sikap subjek selama wawancara dilakukan, gangguan dan hambatan selama wawancara,
disertai dengan catatan-catatan khusus selama wawancara.
III. D. Subjek Penelitian
Kriteria yang ditetapkan dalam menentukan subjek adalah : 1.
Pemakai body piercing 2.
Berusia 22 tahun ke atas
Universitas Sumatera Utara
30 3.
Bertempat tinggal di kota Medan
III. E. Lokasi
Penelitian ini akan dilakukan di kota Medan, hal ini karena dari hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di Medan sudah mulai terlihat
fenomena para pemakai body piercing.
III. F. Jumlah Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan tiga orang subjek penelitian.
III. G. Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian ini dilakukan guna mempersiapkan hal- hal yang diperlukan selama penelitian.
a. Peneliti mengumpulkan teori-teori mengenai harga diri dan teori-
teori mengenai body piercing, serta data-data mengenai perilaku penggunaan piercing pada dewasa awal hingga dewasa akhir.
b. Peneliti menghubungi calon responden yang sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Dari responden yang bersedia, diminta untuk membuat janji pertemuan sesuai dengan kesepakatan kedua belah
pihak kesepakatan antara peneliti dengan responden.
Tahap Pelaksanaan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
31 1.
Persiapan dan pelaksanaan wawancara a.
Menghubungi calon responden yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
b. Meminta kesediaan responden untuk diwawancarai disertai
pembanggunan rapport antara peneliti dan subjek. c.
Membuat janji pertemuan dengan responden atas kesepakatan bersama untuk melaksanakan wawancara.
d. Menentukan lokasi wawancara dilakukan. Lokasi yang
dipilih adalah tempat dimana wawancara dapat berlangsung dengan baik.
e. Memastikan kelengkapan setiap perlengkapan wawancara
seperti alat perekam, kaset dan pedoman wawancara. f.
Peneliti memastikan diri agar dapat melakukan wawancara dengan baik. Peneliti berperan menjadi pewawancara tunggal
dalam wawancara ini. g.
Sebelum wawancara dilakukan, dimulai dengan percakapan yang ringan terlebih dahulu agar tidak terlalu tegang dan
kaku saat wawancara. 2.
Persiapan dan pelaksanaan observasi a.
Peneliti memastikan diri agar dapat melakukan observasi dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
32 b.
Selama wawancara dilaksanakan, peneliti yang bertindak sebagai observer juga melakukan observasi pada responden.
c. Observasi dapat dilakukan juga dengan mencatat lembara
observasi ketika wawancara dilakukan. d.
Peneliti yang bertindak sebagai observer dalam penelitian ini, selain mengobservasi subjek selama wawancara berlangsung
juga mengobservasi keseharian responden, dengan cara terlibat langsung dalam pergaulan responden.
e. Setiap hasil observasi yang dianggap sebagai data yang
penting untuk penelitian ini dicatat dan akan menjadi data deskriptif untuk penelitian.
3. Tahap Pencatatan Data
a. Peneliti membuat verbatim dari hasil wawancara yang
dilakukan b.
Membuat koding sesuai dengan teori yang digunakan c.
Menganalisa dan menginterpretasi data yang diperoleh dari masing-masing responden
III. H. Metode Analisis Data