A. 1. 3. b. Gambaran Dimensi Akademik

42 Rasa cintanya terhadap musik dan kekagumannya terhadap personil Van Hallen yang terkesan jantan serta salah satu dari sepupunya yang juga memakai piercing, merupakan latar belakang Andi untuk memakai piercing di telinganya.

IV. A. 1. 3. b. Gambaran Dimensi Akademik

Andi memulai pendidikan kanak-kanaknya di salah satu TK di Jakarta. Masa taman kanak-kanak Andi digambarkannya dengan kegiatan bermain dan belajar, dan ia mengakui memiliki banyak teman baik di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya. Dalam menghabiskan masa kanak-kanaknya, Andi mengingat tidak memiliki prestasi dalam bidang apapun. Pendidikan sekolah Andi berlanjut ke tingkat sekolah dasar di salah satu SD Impress Pagi di Jakarta. Saat Andi berada di kelas 1 ia mengikuti pelajaran dengan baik, dan seiring dengan kenaikan kelasnya responden I mulai meminati pelajaran yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam tapi kurang menyukai pelajaran berhitung dan matematika Rank 5 besar pertamanya di dapatkan Andi ketika ia duduk di kelas 2 dengan mendapat ranking 4. Kejuaraannya ini timbul karena rasa persaingan dirinya dengan temannya yang pintar namun sombong. “Jadi dulu jaman-jamannya ini, apa namanya SD..seumur-umur sekali aja dapat ranking ah. Karena persaingan, gara-garanya dulu SD ni, jadi ada temen..dia ketua kelas, dia pinter, cuman dia selalu disorot. Jadi, muncul kesombongan dan dari situlah persaingan timbul. Kenapa sama dia? Andi nggak bisa bilang. Mulai dari situ Andi belajar-belajar sering Universitas Sumatera Utara 43 mencintai pelajaran IPA dulu, standardlah..dulu persaingan kita berdua itu disitu, tapi tetap tak bisa terkalahkan, mungkin dia lebih dikenal sama guru-guru. Dia ranking 1 Andi rangking 4 apa 5 gitu?...” Walaupun Andi gagal menyaingi ketua kelasnya, yang akhirnya tetap menjadi ranking 1, ia tidak merasa putus asa dan lebih mengambil sikap positif. Ketika memasuki SMP, Andi mulai tertarik pada bidang olahraga seperti bola basket dan bola kaki. Hampir setiap pulang sekolah atau saat istirahat sekolah dihabiskan Andi untuk bermain basket. Ia juga menjadi anggota klub basket di sekolahnya, bahkan mengikuti turnamen dengan 5-10 kali pertandingan. Tetapi Andi belum sekalipun mendapatkan piala dari pertandingan turnamen tersebut. Bidang olahraga begitu dicintai oleh Andi, tetapi tidak dengan pelajaran di sekolahnya. Saat SMP ini Andi mulai mengalami kemunduran dalam pelajaran, ia pernah mendapatkan rapor merah pada pelajaran bahasa dan matematika, bahkan ia sampai 2 kali berpindah karena terancam tidak naik kelas karena masalah absen dan sering cabut dari sekolah. “Ya Andi paling ini..maksudnya ya nggak terlalu ini, cuma Andi males gitu..katanyakan kemalasan menciptakan kebodohan, jadi Andi nggak bodoh, cuman matematika Andi males, nah itu…”S1.W1L.235-340 “SMP sempat pindah-pindah..pertamanaya di sekolah A, terus pindah ke SMP Negeri B.”S1.W1L.167-170 “Karena Andi waktu yang di swasta, diperkirakan nggak bakalan naik kelas karena absen..biasa cabut gitu.”S1.W1L.172-174 Universitas Sumatera Utara 44 Walaupun Andi kerap berpindah sekolah, tapi ia tetap tamat dari SMP dan memasuki salah satu SMA swasta di Jakarta. Di SMA, ia tetap aktif bermain basket dan tetap bergabung dengan klub basket sekolah. Hanya ada perubahan minat pelajaran saat Andi di SMA, jika saat SD dan SMP Andi lebih menyukai pelajaran IPA, maka sebaliknya saat di SMA ia lebih menyukai pelajaran-pelajaran sosial, khususnya sosiologi. Perubahan minatnya ini diutarakan Andi karena ia sangat senang bergaul, dan semakin ingin mengenal karakter banyak orang. “Ikut, turnamen juga tapi fero aktif di Tim Basket SMA, tapi fero nggak aktif di tim skolah jadi kalo ada turnamen-turnamen apa, ya tim sekolah mainlah tapi fero nggak maen gitu ceritanya loh hehe…”S1.W1L.206- 211 “Ya..ya..ya..Ketertarikan awal pada IPA di SD dan waktu masuk SMP Andi semakin banyak tau pergaulan, dan di awal SMA ingin banyak kenal karakter orang..semua pelajaran jadi lupa. Jadi lebih mentingin pergaulan, jalan-jalan, hura-hura dan yang lain-lain. Ya pokoknya masuk transisi usialah, anak muda gitu hehehe...”S1.W1.260-268 Kemudian di bangku akhir SMAnya Andi beserta keluarga pindah ke Medan. Ia masuk ke SMA swasta dan tetap tertarik bermain basket. Ia juga menjadi vokalis di band sekolahnya, dan menang dalam perlombaan band antar sekolah. Andi memilih vokalis karena ia tidak bisa memainkan satu alat musikpun, walau ia sangat menyukai musik. Namun, perjalanan musiknya ini tidak berlanjut lagi, karena setelah tamat sekolah ia tidak menemukan teman band yang satu visi dan misi dengan dirinya, dan akhirnya ia berhenti bermusik. Universitas Sumatera Utara 45 “SMA kelas tiga terakhir ikut perlombaan band antar sekolah…kelas 1, kelas 2 dan kelas 3dan kebetulan band kita yang menang..itu aja si..”S1.W1L.416-420 Dunia SMA Andi diselesaikan saat ia berada di Medan, yang kemudian berlanjut ke perguruan tinggi. Pertama kali, Andi mendaftarkan kuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta, mengambil jurusan sastra Jepang. Ternyata sastra Jepang tidak menarik perhatian Andi yang awalnya ingin mengambil Hukum. “Oh Fero pernah gini, pertama kuliah pernah di Jakarta, cuman kemaren karena fero maunya ngambil hukum, dan cuma karena pembukaan kuliah disana udah diluan, jadi udah tutup, akhirnya Fero ambil kuliah sastra jepang, itu di Borobudur, ya cuma ngertilah karena tidak sesuai…Terakhir karena udah jarang kuliah juga, Fero pulang ke Medan, terus daftar UISU hukum.”S1.W1L.273-283 Akhirnya Andi pulang ke Medan tanpa menamatkan kuliah sastra Jepangnya, dan kembali mendaftar kuliah di perguruan swasta di Medan dengan jurusan Hukum. Andi memilih hukum terinspirasi dari sebuah film rasissm yang pernah ia tonton ketika SMA yang membahas tentang perdebatan kulit hitam dan kulit putih. “Andi pertama kali tertarik hukum, semuanya gara-gara gimana ya?..Andi nonton film, yang main siapa ya?..judulnya Andi lupa. Jadi dia tentang pembebasan orang kulit hitam. Gara-gara anaknya diperkosa, di persidangannya itu saling berdebat. Kayaknya dari perdebatan itu ada sesuatu yang Andi ambil aja, dari situ…Gimana cara seseorang untuk mengungkapkan kebenaran. Secara mendetail, mencari keterangan di luar untuk mengungkapkan kebenaran itu, kayaknya lebih seru. Rasanya gimana…Dari situ Andi dah mulai tertarik, karena zaman-zaman film itu Andi masih kelas dua atau berapa?Andi lupa. Ternyata setelah ngeliat, Andi masih sedikit idealis, sejak saat itu Andi jadi suka film persidangan.” S1.W1L.0308-0329 Universitas Sumatera Utara 46 Sayangnya kesenangan Andi menonton film persidangan tidak juga menjadikan ia seorang sarjana hukum. Akhirnya Andi tidak menamatkan kuliah hukumnya karena tidak cocok dengan kebijakan kampus. Ia juga merasa dibatasi dalam berkarya dan bekreasi, dan merasa monoton dengan kegiatan belajar yang hanya datang, duduk dan mendengarkan staf pengajar. “Salah satunya tidak boleh pakek piercing, dan tidak membiarkan manusianya bisa berkarya, berkreasi, salah satunya itu. Nggak ada kegiatan mahasiswa-mahasiswinya, jadi kadang kita cuma duduk, dengar dan kita pulang” S1.W1L.0349-0356 Sekarang Andi tidak melanjutkan kuliahnya lagi, ia juga tidak memiliki pekerjaan yang tetap ataupun sambilan. Tetapi Andi berniat untuk membuka usaha kuliner, hanya modal usaha belum terkumpul. Tidak banyak prestasi yang bisa diceritakan tentang Andi, hal ini sesuai dengan pengakuannya: bahwa ia bukanlah seseorang yang selalu mengejar atau mengumpulkan prestasi.

IV. A. 1. 3. c. Gambaran Dimensi Fisik