B. 1. 3. a. Latar Belakang Pemakaian Body Piercing A. 1. 3. Data Wawancara A. 1. 3. a. Latar Belakang Pemakaian Body Piercing

73 Hingga sesi wawancara berakhir peneliti belum mengunjungi rumah ataupun keluarga Ichoy, karena dari pengakuannya ia dahulu merupakan bekas anak jalanan dan kurang dekat dengan keluarga, dan jarang berkumpul lagi dengan keluarganya.

IV. B. 1. 3. a. Latar Belakang Pemakaian Body Piercing

Pada awalnya Ichoy melihat tampilan-tampilan piercing ini ketika ia sering browsing di internet membuka situs-situs yang berhubungan dengan tato. Ichoy juga sering membaca majalah yang berhubungan dengan tato dan piercing, tetapi majalah terbitan luar negeri ini tidak terbit di Indonesia. Keinginan untuk menindik tubuhnya dan body piercing pun timbul, ia juga tertarik dengan piercing karena melihat tampilan piercing yang terlihat tidak wajar dan aneh menurutnya. “Awal…selalu dari ini ya…tampilan. Selalu dari tampilan ya, senang ngeliat tampilannya kayaknya gila gitu. Kayak apa ga wajar gitu, ntah kenapa anehnya, sukak yang kek gitu”S2.W2L.3-7 Tidak ada alasan lain bagi diri Ichoy untuk memakai piercing pada tubuhnya, dan tidak ada juga orang lain yang mendorongnya untuk memakai body piercing yang terlihat aneh bagi dirinya ini. Ichoy pertama kali menindik tubuhnya ketika ia kelas 3 SMP, saat itu jenis piercing yang ia pakai tidaklah semodifikatif seperti sekarang. Ia masih memakai piercing yang lama istilahnya yang terbuat dari perak dan masih sulit untuk menjumpai jenis piercing seperti sekarang. Kemudian di tahun 2003 Universitas Sumatera Utara 74 piercing dengan keragaman bentknya pun mulai banyak di dapati di Medan, dan sejak itu Ichoy semakin kreatif mendadani dirinya. “Piercing yang pertama dipakek masih yang biasa-biasa aja, dari perak- perak gitu. Soalnya disinikan masih susah nyari piercing? Apalagi di Medan, itu taon berapa baru masuk piercingnya…ya mulai masuknya kira-kira tahun 2000 gitu lah. Yang berbahan stainlessada yang titanium, itu yang aku pakek sekarang di sebelah kiri ini tunnel. Habis itu ada yang model sirkular kayak spiral gitu, tapi cuman separoh” S2.W2L.111- 121 IV. A. 1. 3. Data Wawancara IV. A. 1. 3. a. Latar Belakang Pemakaian Body Piercing Pada awalnya Andi tertarik dengan body piercing ketika ia melihat penampilan anggota grup band musik yang sangat diidolakannnya yakni Van Hallen. “Awal mulanya ya tertarik, karena melihat idola pemain musik timbulah ketertarikannya…”S1.W2L.3-5 “Van Hallen, awalnya…karena pada saat itu lagi dengerin musiknya”S1.W2L.7-8 Awal ketertarikan ini bermula ketika Andi duduk di sekolah dasar. Setiap pagi Andi berangkat ke sekolah dengan ibunya, yang sering mendengarkan lagu-lagu Van Hallen di radio. Lalu ibu Andi juga mengoleksi beberapa album kompilasi yang salah satunya berisi jump, lagu pertama Van Hallen yang disukai oleh Andi. “Kalo Andi pertama tahu musik, pertama kali. Mama, dulu suka musik…jadi Andi SD tiap mau berangkat sekolah dulu mama biasanya suka ngidupin radio. Ada banyak lagu kompilasinya yang ada Van Hallen” S1.W2L.116-120 Universitas Sumatera Utara 75 Van Hallen yang populer sekitar tahun 1970an ini memainkan lagu- lagu yang bergenre rock oldies dengan permainan musik yang dikatakan bagus oleh subjek. Pada zaman itu personil band ini senang mengeksplor tubuh mereka, berupa perilaku menindik tubuh atau body piercing, lazim dilakukan pada area kuping. Piercing zaman Van Hallen ini berbeda dengan band rock zaman sekarang yang sudah lebih kreatif mendandani dirinya. “Haa…kayaknya kalo jaman dulu ni ya. Andi kan suka musik rock yang oldies,yang lama-lama…Pada umumnya pemusik-pemusik rock pada mulanya itu, mereka standar ya piercingnya di kuping. Tapi mungkin rocker jaman sekarang yang lebih mengeksplor dirinya dengan piercing yang hampir di seluruh tubuh, beda jadinya. Eranya uda beda…” S1.W2L.32- 39 Selain Van Hallen beberapa band rock lainnya juga menginspirasikan dirinya untuk memakai piercing. Sederetan band seperti Black Sabbath, Bon Jovi, Deep Purple, Gun’s n roses, Led Zeppelin, Metalica, dan lainnya. Namun penampilan Van Hallen terkesan lebih jantan. Maka, timbul dorongan dalam dirinya untuk meniru yang dikatakannya sebagai gaya hidup Van Hallen. “Enggak… bukan karena musiknya si sebenarnya. Musik ya memang cinta, suka..cuman bukan karena musik Andi pake piercing, tapi karena Andi liat dia pakek..akhirnya jadi tertarik. Ya Andi liat dia laki-laki, berambut panjang pake piercing, jantan aja kesannya. Ada sesuatu apalah gitu kesannya ya jantan aja... S1.W2L. 43-50 Band rock oldies ini tidak hanya menjadi kiblat musik bagi diri Andi. Kekaguman para sepupu Andi pada Van Hallen juga membuat mereka memakai piercing. Akhirnya bulatlah tekad Andi untuk menindik telinganya, yang ia wujudkan ketika memasuki masa akhir pendidikannya, Universitas Sumatera Utara 76 di kelas tiga SMA setelah menyelesaikan ujian evaluasi belajar tahap akhir nasional EBTANAS. “Ya kayaknya ada proses, pertama kali sepupu Andi itu piercing, Andikan masih sekolah? Kan nggak mungkin pake piercing waktu masih sekolah, jadi Andi pake piercing setelah Ebtanas” S1.W1L.485- 490 “Cinta banget sebenarnya, cuman sampe kehidupannya kenapa mereka bisa pake piercing, Andi nggak tahu..ya kan? Cuma ya Andi rasa mereka juga mencontoh atau apa nggak ngerti. Tapi Andi pertama pakek piercing karena mencontoh Van Hallen itu aja…”S1.W2L.20-26 Rasa cintanya terhadap musik dan kekagumannya terhadap personil Van Hallen yang terkesan jantan serta salah satu dari sepupunya yang juga memakai piercing, merupakan latar belakang Andi untuk memakai piercing di telinganya.

IV. A. 1. 3. b. Gambaran Dimensi Akademik