Pengolahan Data Anthropometri Anthropometri

Tabel 3.1. Macam Persentil dan Cara Perhitungan dalam Distribusi Normal Sumber : Dewa, Kartika, P, 1998 Perhitungan di atas berdasar pada distribusi normal. Di dalam statistik distribusi tersebut dibentuk berdasar harga rata-rata dan standar deviasi dari data yang diolah. Nilai persentil kemudian didapat sesuai dengan tabel probabilitas distribusi normal.

3.2.6. Pengolahan Data Anthropometri

Data mentah yang sudah didapatkan diuji terlebih dahulu dengan menggunakan metode statistik sederhana yaitu uji keseragaman data, uji kecukupan data, dan uji kenormalan data. Hal tersebut dilakukan agar data yang diperoleh bersifat representatif, artinya data tersebut dapat mewakili populasi yang diharapkan. 1. Uji Keseragaman Data Kegunaan uji keseragaman data adalah untuk mengetahui homogenitas data. Dari uji keseragaman data dapat diketahui apakah data berasal dari satu Universitas Sumatera Utara populasi yang sama. Uji keseragaman data dilakukan melalui tahap-tahap perhitungan yaitu: a. Membagi data ke dalam suatu sub grup kelas Penentuan jumlah sub grup dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: k = 1 + 3 , 3 log N dimana N = jumlah data. b. Menghitung harga rata-rata dari harga rata-rata sub grup dengan : Dimana k = jumlah subgrup yang terbentuk i X = harga rata-rata dari subgrup ke-i c. Menghitung standar deviasi SD, dengan: Untuk sampel : Untuk populasi : 1 2 − − = ∑ n X X i σ N X X s i ∑ − = 2 dimana: N = jumlah data amatan pendahuluan yang telah dilakukan X i = data amatan yang didapat dari hasil pengukuran ke-i d. Menghitung standar deviasi dari distribusi harga rata-rata sub grup dengan rumus: Universitas Sumatera Utara Dimana n =ukuran rata-rata satu sub grup e. Menentukan Batas Kontrol Atas BKA dan Batas Kontrol Bawah BKB dengan rumus : Jika X min BKB dan X max BKA maka data seragam. Jika X min BKB dan X max BKA maka data tidak seragam. 2. Uji Kecukupan Data Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data anthropometri yang telah diperoleh dari pengukuran sudah mencukupi atau belum. Uji ini dipengaruhi oleh: a. Tingkat Ketelitian dalam persen, yaitu penyimpangan maksimum dari hasil pengukuran terhadap nilai yang sebenarnya. b. Tingkat Keyakinan dalam persen, yaitu besarnya keyakinanbesarnya probabilitas bahwa data yang kita dapatkan terletak dalam tingkat ketelitian yang telah ditentukan. Rumus uji kecukupan data: 2 1 2 1 1 2 40                     −       = ∑ ∑ ∑ = = = n i i n i i n i i X X X N N Keterangan: N’ = jumlah pengukuran yang seharusnya dilakukan Universitas Sumatera Utara N = jumlah pengukuran yang sudah dilakukan Jika N’ N, maka data pengamatan cukup Jika N’ N, maka data pengamatan kurang, dan perlu tambahan data. Nilai K untuk tingkat kepercayaan tertentu ditunjukkan pada Tabel 3.2. 3. Uji Kenormalan Data Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh telah memenuhi distribusi normal atau dapat didekati oleh distribusi normal. Uji kenormalan data dalam penelitian kali ini menggunakan SPSS 10 for windows. Alat uji yang digunakan disebut dengan uji Kolmogorov-Smirnov uji K- S. Tahapan yang harus dilakukan dalam uji K-S ini adalah sebagai berikut: a Klik menu Statistik, pilih nonparametric test, pilih dan klik 1-sampel K-S. b Dalam kotak Test Variable List isikan dengan variabel yang akan dites normalitasnya, terutama variabel independent. c Dalam Test Distribution pilih normal, kemudian klik OK, sehingga akan dihasilkan outputnya. Ukuran yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis nol Ho yaitu nilai Asymp. Sig.2-tailed. Penggunaan statistik non parametric dianjurkan pada keadaan: 1. Jenis data yang akan dianalisis adalah nominal atau ordinal, seperti data Gender dengan kode 1 untuk Pria dan kode 2 untuk Wanita atau sikap seseorang seperti kode 1 untuk Sikap Suka dan kode 2 untuk Sikap Cukup Suka dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 2. Jenis data adalah Interval dan Rasio, namun distribusi datanya tidak mengikuti distribusi normal. Jadi data variable penghasilan perbulan adalah data rasio, namun karena distribusi datanya tidak normal, dalam arti data mempunyai kemencengan ke kiri atau ke kanan, maka data penghasilan per bulan tersebut harus diberi perlakuan statistik non parametric.

3.3. Keluhan Musculoskeletal