Instrumen Penelitian Metode Pengolahan Data Analisis Pemecahan Masalah

4.5. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen untuk membantu dalam pengumpulan data. Instrumen yang digunakan yaitu : 1. Wawancara Berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ketika melakukan wawancara dengan pemilik usaha dan karyawan tentang UD. Ponimin. 2. Standard Nordic Questionnaire digunakan untuk mengetahui keluhan musculoskeletal yang dialami operator pada proses penyaringan. 3. Kamera hp merek Sony Ericson, 2 Megapixel Digunakan untuk mengambil foto postur kerja operator pada proses penyaringan. 4. Human body martin model YM-1 Digunakan untuk mengukur dimensi tubuh operator. 5. Meteran merek Crossman, 5 m-Pro Power Tape dengan ketelitian 1mm. Digunakan untuk mengukur dimensi fasilitas kerja 6. Stopwatch merek Sony Ericson Digunakan untuk mengukur waktu proses pada penyaringan bubur kedelai.

4.6. Metode Pengolahan Data

Setelah dilakukan pengumpulan data, tahap selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Rekapitulasi hasil kuisioner standard nordic body map untuk identifikasi keluhan saat melakukan kegiatan produksi. Universitas Sumatera Utara 2. Penilaia postur kerja RULA dengan melihat nilai dan skor sesuai dengan ketentuan hasilnya mengetahui level resiko dan kategori tindakan. 3. Uji keseragaman, kecukupan dan kenormalan data mengetahui bahwa data yang di ambil sudah seragam, cukup dan normal. 4. Penetapan dimensi anthropometri pada fasilitas kerja berdasarkan prinsip perancangan antropometri.

4.7. Analisis Pemecahan Masalah

Data yang telah selesai diolah kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Analisis pemecahan masalah yang dilakukan adalah untuk mengetahui keluhan musculoskeletal disorder pada bagian penyaringan bubur kedelai, dan postur kerja dari operator saat melakukan kegiatan dilantai produksi. Penyebab ini didasarkan sikap kerja yang ada pada lantai produksi karena fasilitas yang digunakan. Untuk mengatasinya dilakukan perbaikan fasilitas kerja yang ada pada lantai produksi khususnya pada penyaringan bubur kedelai. Perancangan fasilitas kerja ini dilakukan dengan menggunakan prinsip kerja perancangan. Dengan adanya perbaikan fasilitas kerja pada penyaringan bubur kedelai maka musculoskeletal disorder akan berkurang dan metode kerja yang dilakukan lebih baik.

4.8. Kesimpulan dan Saran