Ada beberapa cara yang telah diperkenalkan dalam melakukan evaluasi ergonomi untuk mengetahui hubungan antara tekanan fisik dengan resiko keluhan
otot skeletal. Pengukuran terhadap tekanan fisik ini cukup sulit karena melibatkan berbagai faktor subjektif seperti kinerja, motivasi, harapan dan toleransi
kelelahan. Alat ukur yang digunakan dpat dilakukan dengan berbagai cara mulai metoda yang sederhana sampai menggunakan sistem komputer. Salah satu dari
metode tersebut adalah melalui Standard Nordic Body Map Questionnaire.
3.4. Standard Nordic Body Map Questionnaire SNQ
Keluhan otot skeletal pada umumnya terjadi karena kontraksi otot yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan durasi
pembebanan yang panjang. Sebaliknya, otot kemungkinan tidak terjadi apabila kontraksi otot hanya berkisar antara 15-20, maka peredaran darah ke otot
berkurang menurut tingkat kontraksi yang dipengaruhi oleh besarnya tenaga yang diperlukan. Suplai oksigen ke otot menurun, proses metabolisme karbohidrat
terhambat dan sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam laktat yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri otot.
Ada beberapa cara yang telah diperkenalkan dalam melakukan evaluasi ergonomi untuk mengetahui hubungan antara tekanan fisik dengan resiko keluhan
otot skeletal. Pengukuran terhadap tekanan fisik ini cukup sulit karena melibatkan berbagai faktor subjektif seperti kinerja, motivasi, harapan dan toleransi
kelelahan. Alat ukur yang digunakan dpat dilakukan dengan berbagai cara mulai
Universitas Sumatera Utara
metoda yang sederhana sampai menggunakan sistem komputer. Salah satu dari metode tersebut adalah melalui Standard Nordic Body Map Questionnaire.
Standard Nordic Body Map Questionnaire SNQ merupakan alat yang
dapat mengetahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mualai dari Tidak Sakit TS, agak sakit AS, Sakit S dan Sangat Sakit
SS. Dengan melihat dan menganalisis peta tubuh pada kuesioner tersebut maka dapat diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh
pekerja.Cara ini merupakan cara yang cukup sederhana dan mengandung nilai subjektivitas yang tinggi. Berikut Gamabr 3.1. keluhan yang terjadi pada
Standard Nordic Body Map Questionnaire
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Standard Nordic Body Map Questionnaire SNQ
Kelelahan maupun ketidaknyamanan akibat pekerjaan yang berulang- ulang sering terjadi di tempat kerja. Hal –hal yang menyebabkan terjadinya resiko
tersebut adalah: 1.
Static Positions posisi yang tetap 2.
Body Movements pergerakan tubuh 3.
Handling – Lifting pengangkatan dan penanganan benda
KETERANGAN NO
JENIS KELUHAN
1 Sakit kaku di bagian leher bagian bawah
2 Sakit di bahu kiri
3 Sakit di bahu kanan
4 Sakit lengan atas kiri
5 Sakit di punggung
6 Sakit lengan atas kanan
7 Sakit pada pinggang
8 Sakit pada bokong
9 Sakit pada pantat
10 Sakit pada siku kiri
11 Sakit pada siku kanan
12 Sakit pada lengan bawah kiri
13 Sakit pada lengan bawah kanan
14 Sakit pada pergelangan tangan kiri
15 Sakit pada pergelangan tangan kanan
16 Sakit pada tangan kiri
17 Sakit pada tangan kanan
18 Sakit pada paha kiri
19 Sakit pada paha kanan
20 Sakit pada lutut kiri
21 Sakit pada lutut kanan
22 Sakit pada betis kiri
23 Sakit pada betis kanan
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri
25 Sakit pada pergelangan kaki kanan
26 Sakit pada kaki kiri
27 Sakit pada kaki kanan
Universitas Sumatera Utara
4. PushingPulling and Carrying Loads pekerjaan menarik, mendorong, dan
mengangkat beban 5.
Use of a Localised force penggunaan gaya setempat 6.
Repeated Efforts usaha yang berulang – ulang 7.
Energy Expenditure pengeluaran energi yang berlebihan Untuk mengatasi mesalah tersebut ada beberapa langkah yang dapat
diterapkan dalam upaya penilaian dan pengendalian terhadap resiko kelelahan otot serta ketidaknyamanan pada proses kerja.
1. Identifikasi resiko
2. Penilaian resiko
3. Evaluasi resiko
3.5. Postur Kerja