Uji Ekonometrika METODE PENELITIAN

42 Probability F-Statistic α, maka terima H0 dan simpulkan tidak ada variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen.

4.4.3. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan variabel independen atau untuk menguji apakah regresi dari masing- masing variabel independen yang dipakai terpisah berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Hipotesis: H : b1 = b2 =...= bi= 0 dimana variabel independen-i tidak mempengaruhi variabel dependen H 1 : bi ≠ 0 dimana variabel independen- i mempengaruhi variabel dependen Kriteria uji: Probability t-Statistic α, maka tolah H dan simpulkan variabel independen-i berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Probability t-Statistic α, maka terima H dan simpulkan variabel independen-i tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

4.5. Uji Ekonometrika

Pengujian ekonometrika dalam suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui perilaku atau kejadian dalam hal ekonomi dengan mengaji secara statistik atau matematika. Dalam ekonometrika dilakukan empat pengujian, yaitu:uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas.

4.5.1. Uji Normalitas

Uji normalitas atau uji kenormalan sisaan Kolomogorov-Smirnov dilakukan untuk memeriksa apakah sisaan mendekati distribusi normal. Uji ini bertujuan untuk membandingkan distribusi data yang akan diuji normalitasnya dengan 43 distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Hipotesis pada uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut Lains, 2006: H : Sisaan menyebar normal H 1 : Sisaan tidak menyebar normal Uji statistik yang digunakan: ZX = Keterangan: ZX = Angka baku X = Angka pada data S = Simpangan baku Kaidah pengujian: Jika Zhit Ztabel maka tolak Ho Jika Zhit Ztabel maka terima Ho Jika keputusan yang diperolah menolak Ho, artinya error term atau sisaan yang diperolah tidak menyebar normal dan sebaliknya, jika keputusan menerima Ho maka sisaan yang diperoleh telah menyebar normal.

4.5.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas didefinisikan dengan adanya korelasi yang kuat antara variabel independen dalam model persamaan. Adanya multikolinearitas dalam persamaan regresi akan berdampak pada varian koefisien regresi menjadi besar yang akan menyebabkan standard error terlalu tinggi sehingga kemungkinan penduga koefisien regresi menjadi tidak signifikan secara statistik. Pengujian multikolinearitas dapat dilihat dari pengujian Variance Inflation Factor VIF. 44 Juanda 2009 mengemukakan bahwa pedoman regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai dibawah 10. Sebaliknya, nilai VIF yang lebih besar dari 10 mengindikasikan terjadinya multikolinearitas.

4.5.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu. Adanya autokorelasi dalam persamaan regresi dapat mengakibatkan bahwa penduga yang diperoleh dengan menggunakan OLS tidak lagi bersifat BLUE. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Dalam Firdaus 2004, untuk melihat autokorelasi dapat menggunakan ketentuan sebagai berikut: DW Kesimpulan Kurang dari 1.10 1.10-1.54 1.55-2.46 2.46-2.90 Lebih dari 2.91 Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi Sumber: Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif Firdaus, 2004

4.5.4. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas pada umumnya terjadi pada data cross-section. Jika ragam sisaan tidak sama atau var ε i =Eε i 2 =σ i 2 untuk setiap pengamatan dari variabel bebas dalam model regresi, maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Untuk melihat terjadinya heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot antar sisaan dengan dugaan respon. Jika ragam sisaan homogen maka seharusnya plot antar sisaan tersebut tidak memiliki pola apapun. Cara mengatasi heteroskedastisitas adalah dengan transformasi peubah respon atau metode terkecil terboboti weight least square dan dengan cara transformasi terhadap peubah respon dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan ragam menjadi homogen pada 45 peubah respon hasil transformasi tersebut, atau dapat juga dilakukan dengan uji White Heteroscedasticity. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini yaitu: Ho : Tidak terdapat heteroskedastisitas H 1 : Terdapat heteroskedastisitas Kaidah pengujian yaitu: Probabilitas observasi R-Squared α maka tolak Ho Probabilitas observasi R-Squared α maka terima Ho Jika keputusan yang diambil adalah menolak Ho maka dalam model terdapat heteroskedastisitas, sebaliknya jika keputusan menerima Ho maka dalam model tidak terdapat heteroskedastisitas.

V. GAMBARAN UMUM 5.1.