9 Dihasilkan dengan mengekspos etilen pada suhu antara 150° dan 200°C pada tekanan
1200 atm dengan melibatkan sedikit oksigen Sacharow dan Griffin, 1980. Paling banyak digunakan untuk kantung, mudah dikelim dan sangat murah.
2. Medium Density Polyethylene MDPE Lebih kaku daripada LDPE dan memiliki suhu leleh lebih tinggi dari LDPE Syarief et.
al., 1989. 3. High Density Polyethylene HDPE
HDPE dihasilkan pada suhu antara 60° dan 160°C dan pada tekanan 40 atm dengan katalis alkilmetal Sacharow dan Griffin,1980. Paling kaku diantara ketiganya, tahan
terhadap suhu tinggi 120°C sehingga dapat digunakan untuk produk yang harus mengalami sterilisasi Syarief et. al., 1989.
Sifat umum PE menurut Syarief et. al. 1989 antara lain: 1. Penampakannya bervariasi dari transparan, berminyak sampai keruh translusid tegantung
dari cara pembuatannya serta jenis resin yang digunakan. 2. Mudah dibentuk, lemas dan gampang ditarik.
3. Daya rentang tinggi sampai sobek. 4. Mudah dikelim panas sehingga banyak digunakan untuk laminasi dengan bahan lain. Meleleh
pada suhu 120°C. 5. Tidak cocok untuk pengemas produk-produk yang berlemak, gemuk atau minyak.
6. Tahan terhadap asam, basa, alkohol, deterjen, dan bahan kimia lainnya. 7. Dapat digunakan untuk penyimpanan beku sampai dengan -50°C.
8. Transmisi gas cukup tinggi sehingga tidak cocok untuk mengemas makanan yang beraroma. 9. Mudah lengket satu sama lain, sehingga menyulitkan dalam proses laminasi. Diperlukan
penambahan bahan penambah ke dalam proses pembuatannya untuk mengurangi hambatan tersebut.
10. Dapat dicetak setelah mengoksidasikan permukaannya dengan proses elektronik. 11. Memiliki sifat yang kedap air dan uap air HDPE, MDPE, LDPE.
3. Polipropilen PP
Sifat-sifat utama dari polipropilen menurut Syarief et.al. 1989 yaitu: 1. Ringan densitas 0.9 gcm
3
, mudah dibentuk, tembus pandang dan jernih dalam bentuk film. Tidak transparan dalam bentuk kemasan kaku.
2. Mempunyai kekuatan tarik lebih besar dari PE. Pada suhu rendah akan rapuh, dalam bentuk murni pada suhu -30°C mudah pecah sehingga perlu ditambah PE atau bahan lain untuk
memperbaiki ketahanan terhadap benturan. Tidak dapat digunakan untuk kemasan beku. 3. Lebih kaku dari PE dan tidak gampang sobek sehingga mudah dalam penanganan dan
distribusi. 4. Permeabilitas uap air rendah, permeabilitas gas sedang, tidak baik untuk makanan yang peka
terhadap oksigen. 5. Tahan terhadap suhu tinggi sampai dengan 150°C, sehingga dapat dipakai untuk makanan
yang harus disterilisasi. 6. Titik leburnya tinggi, sehingga sulit dibuat kantung dengan sifat kelim panas yang baik.
Mengeluarkan benang plastik pada suhu tinggi. 7. Tahan terhadap asam kuat, basa dan minyak. Baik untuk kemasan sari buah dan minyak.
Tidak terpengaruh oleh pelarut pada suhu kamar kecuali HCl.
10 8. Pada suhu tinggi PP akan bereaksi dengan benzen, siklen, toluen, terpentin dan asam nitrat
kuat. Sifat-sifat fisik kimia dari aluminium foil ditunjukkan pada Tabel 4. sedangkan
permeabilitas dan sifat fisik beberapa bahan kemasan tipis ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 4. Sifat-sifat fisik aluminium foil
Jenis Kemasan
Ketebalan mm
Densitas gcm
3
Gramatur gm
2
WVTR gm
2
24 jam O
2
TR ccm
2
24 jam Aluminium
foil 0.05
0.721 36.037
0.5749 0.8492
0.08 1.058
84.617 0.1298
0.2933 0.10
1.103 110.273
0.0768 0.3199
Temperatur = 37,8°C, RH = 100 Temperatur = 21°C, RH = 55
Sumber: Laporan hasil uji laboratorium uji dan kalibrasi BBKK, 2009 dalam Putra 2010
11 Tabel 5. Permeabilitas dan sifat-sifat kimia kemasan tipis
Sumber: Modern Plastics Encyclopedia. 1978 – 79. Vol. 55 No. 10A. McGraw-Hill, New York dalam
Sacharow dan Griffin 1980
1
cm
3
m
2
ketebalan 25.4 micron 24 jamatm pada 25°C
2
gm
2
ketebalan 25.4 micron 24 jam pada 37.8°C dan 90 RH
3
dari berat penyerapan air dalam 24 jam uji pencelupan 25.4 micron film Bahan Film
Transmisi Gas
1
Transmisi Uap Air
2
Penyerapan Air
3
Ketahanan terhadap Oksigen
Nitrogen Karbon
Dioksida Asam
Alkali Lemak dan
Minyak Pelarut
Organik Air
Selopan -Biasa
106 – 198 44.7- 114.8
Rendah Rendah
Tinggi Tinggi
Sedang -Terlapis NC
7.8 – 12.4 7.8 – 24.8
6.2 – 93 22 – 42
45 – 115 Rendah
Rendah Tinggi
Lapisan Terserang Sedang
-Terlapis PE 18.6
- Tinggi
Tinggi Sedang
- -
-Terlapis PVDC 18.6
- Tinggi
Tinggi Tinggi
Tinggi Tinggi
Poliamida -Nylon 6
40.3 14
155 – 186 248 – 341
9.5 Rendah
Tinggi Tinggi
Tinggi Rendah-
Tinggi -Nylon 11
527 53
2370 -
0.27 Rendah
Tinggi Tinggi
Tinggi Tinggi
Poliester 46.5 – 62
11 – 15.5 232 – 387
15.5 – 20.2 0.8
Tinggi Rendah
Tinggi Tinggi
Tinggi Polietilen
-Kerapatan Rendah 7750
2790 41,850
21.7 0.01
Tinggi Tinggi
Rendah Tinggi 60°C
Tinggi -Kerapatan Sedang 3875 – 8290 1317 – 4880 15,500 – 38,750
10.8 0.01
Tinggi Tinggi
Tinggi Tinggi
Tinggi -Kerapatan Tinggi
2667 651
8990 4.6
Nil Tinggi
Tinggi Tinggi
Tinggi 80°C Tinggi
Polietilen-vinil-asetat 13,020
6200 93,000
31 – 46 0.01
Sedang Sedang
Rendah Sedang
Tinggi Polipropilen cast
2325 – 3720 620 – 744
7750 – 12,400 10.8
0.005 Tinggi
Tinggi Tinggi
Tinggi Tinggi
-coated-oriented 8 - 78
8 – 31 8 - 78
3.8 0.005
Tinggi Tinggi
Tinggi Lapisan Terserang
Tinggi Polistiren oriented
3875 – 5425 -
13,950 108 – 155
0.04 – 0.10 Tinggi
Tinggi Rendah-
Tinggi Rendah-Tinggi
Tinggi Polivinil klorida-asetat
plasticized 310 – 2325
155 – 930 1085 – 12,400
77.5 – 124 Neg
Tinggi Tinggi
Sedang- Tinggi
Rendah-Tinggi Tinggi
Poliviniliden klorida- vinil klorida
12.4 – 107 2 – 23
59 – 682 3.1 – 9.3
- Tinggi
Tinggi Tinggi
Sedang-Tinggi Tinggi
12
F. PENENTUAN DAYA AWET BAHAN PANGAN DALAM KEMASAN