Pendugaan Umur Simpan PENGARUH JENIS KEMASAN TERHADAP MUTU KERIPIK DURIAN

55 Keterangan: AL : Aluminium foil 40 : Suhu penyimpanan 40°C PP : PP 50 : Suhu penyimpanan 50°C PE : HDPE 60 : Suhu penyimpanan 60°C Gambar 53. Diagram penerimaan panelis terhadap warna selama penyimpanan Selama penyimpanan, terjadi penurunan penerimaan terhadap warna pada keripik durian. Hal ini bisa disebabkan oleh penurunan kecerahan keripik durian selama penyimpanan. Keripik yang disimpan dalam kemasan tersebut, lama-kelamaan berubah warna menjadi agak gelap. Penerimaan terhadap kecerahan keripik durian dalam kemasan aluminium foil cenderung selalu lebih kecil daripada kemasan PP dan HDPE. Hal ini disebabkan kemampuan kemasan aluminium foil untuk meneruskan panas lingkungan ke dalam kemasan lebih baik daripada kemasan PP dan HDPE. Akibatnya produk keripik durian yang ada di dalamnya lebih intensif mengalami pencokelatan non-enzimatis akibat adanya panas yang tinggi tersebut.

4. Pendugaan Umur Simpan

Keripik durian adalah produk makanan yang mudah rusak akibat pengaruh lingkungan seperti suhu, kelembaban, oksigen, dan cahaya. Menurut Catala dan Gavara 1997, permeabilitas uap air dan oksigen merupakan parameter kritis pada banyak produk awetan. Sifat fisikokimia pada bahan yang terpengaruh oleh peningkatan kadar air diantaranya perubahan tekstur dan degradasi warna, apabila ditambah dengan kehadiran oksigen maka akan terjadi ketengikan. Berdasarkan hal tersebut, maka parameter pendugaan umur simpan yang digunakan adalah kenaikan kadar air, penurunan kerenyahan, dan kenaikan kadar asam lemak bebas ketengikan. Metode yang digunakan untuk menduga umur simpan produk keripik durian adalah metode akselerasi. Menurut Mizrahi dan Karel 1977, penggunaan uji akselerasi dapat diaplikasikan pada produk kering jika secara kontinyu kadar air produk berubah selama penyimpanan dan jika kecepatan kerusakan hanya bergantung pada kadar air dan suhu. Sebelum dilakukan perhitungan, terlebih dahulu ditentukan ordo reaksi yang tepat yang memperlihatkan laju penurunan mutu dari masing-masing parameter mutu. Ordo reaksi yang digunakan adalah ordo 0 dan ordo 1. Persamaan ordo 0 diperoleh dengan cara memplotkan data penurunan parameter di tiga suhu penyimpanan pada sumbu y dalam skala linear dan umur simpan pada sumbu x dalam skala linear. Sedangkan persamaan ordo 1 diperoleh dengan cara 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 7 14 21 28 S k o r P e n e ri m aan t e rh ad ap W ar n a Hari AL 40 AL 50 AL 60 PP 40 PP 50 PP 60 PE 40 PE 50 PE 60 56 memplotkan data penurunan parameter di tiga suhu penyimpanan pada sumbu y dalam skala logaritmik dan umur simpan pada sumbu x dalam skala linear. Setelah itu, ditarik garis regresi dari ketiga plotting parameter dan suhu tersebut sehingga diperoleh persamaan garis seperti persamaan 15. y = kx + b ................................... 15 Selain persamaan garis, ditentukan juga koefisien regresinya R 2 . Koefisien regresi ini akan menentukan ordo reaksi yang paling mendekati laju reaksi penurunan mutu keripik wortel selama penyimpanan. Kemudian, setelah ditentukan ordo reaksi yang akan digunakan, dihitung nilai ln k dari setiap nilai k. Nilai ln k kemudian diplotkan pada sumbu y dalam skala linear dan nilai 1T pada sumbu x dalam skala linear. T adalah suhu penyimpanan dalam satuan Kelvin. Setelah itu ditentukan garis regresinya, nilai slope yang diperoleh merupakan nilai –EaRT dalam persamaan Arrhenius dan intersepnya berupa nilai ln k . Dengan menggunakan rumus; k = k o .e -EaRT , akan diperoleh nilai penurunan mutu k dari produk yang disimpan dalam kemasan tertentu. Setelah itu, perhitungan umur simpan diselesaikan menggunakan persamaan 16 atau 17. t = At-Ao k, untuk ordo 0 .................................... 16 t = ln At – ln Ao k, untuk ordo 1 ........................ 17 a. Kadar air 1. Kemasan aluminium foil Hasil plotting hubungan antara kadar air dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan aluminium foil berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Persamaan garis kenaikan kadar air keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan aluminium foil Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 0.0419 7.277 0.446 0.0053 -1.985 0.449 50 0.0358 7.097 0.377 0.0046 -1.961 0.367 60 0.0251 6.923 0.214 0.0033 -1.935 0.192 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 0 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 54. 57 Gambar 54. Grafik hubungan antara 1T dengan nilai ln k kadar air keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan aluminium foil Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni 2659.485 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar -11.636, maka nilai k = e -11.636 = 8.842 x 10 -6 . Setelah itu, persamaan laju peningkatan kadar air dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 8.842 x 10 -6 x e 2659.485T per hari Dengan memasukkan nilai kadar air awal A , kadar air kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik talas pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 0 adalah: t = At – A o k t = 11.05 – 7.08 8.842 x 10 -6 x e 2659.485298 t = 59.76 hari 2. Kemasan PP Hasil plotting hubungan antara kadar air dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan PP berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Persamaan garis kenaikan kadar air keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan PP Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 0.1687 7.540 0.767 0.0175 -2.028 0.750 50 0.1461 7.852 0.344 0.0146 -2.058 0.352 60 0.0809 6.770 0.713 0.0098 -1.923 0.733 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu y = 2659.485x - 11.636 R² = 0.944 -3.800 -3.600 -3.400 -3.200 -3.000 0.00290 0.00300 0.00310 0.00320 0.00330 L n K 1T ln k Linear ln k 58 dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 55. Gambar 55. Grafik hubungan antara 1T dengan nilai ln k kadar air keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan PP Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni 3006.363 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar -13.611, maka nilai k = e -13.611 = 1.227 x 10 -6 . Setelah itu, persamaan laju peningkatan kadar air dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 1.227 x 10 -6 x e 3006.363T per hari Dengan memasukkan nilai kadar air awal A , kadar air kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik talas pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln At – ln A o k t = ln 11.05 – ln 7.08 1.227 x 10 -6 x e 3006.363298 t = 15.08 hari 3. Kemasan HDPE Hasil plotting hubungan antara kadar air dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan HDPE berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Persamaan garis kenaikan kadar air keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan HDPE Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 0.2288 6.276 0.761 0.0225 -1.902 0.822 50 0.1973 5.995 0.665 0.0203 -1.854 0.701 60 0.1019 6.898 0.617 0.0117 -1.944 0.608 y = 3006.363x - 13.611 R² = 0.948 -4.700 -4.500 -4.300 -4.100 -3.900 0.0029 0.0030 0.0031 0.0032 0.0033 L n K 1T ln k Linear ln k 59 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 56. Gambar 56. Grafik hubungan antara 1T dengan nilai ln k kadar air keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan HDPE Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni 3374.040 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar -14.500, maka nilai k = e -14.500 = 5.043 x 10 -7 . Setelah itu, persamaan laju peningkatan kadar air dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 5.043 x 10 -7 x e 3374.040T per hari Dengan memasukkan nilai kadar air awal A , kadar air kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik talas pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln At – ln A o k t = ln 11.05 – ln 7.08 5.043 x 10 -7 x e 3374.040298 t = 10.68 hari b. Kadar asam lemak bebas 1. Kemasan aluminium foil Hasil plotting hubungan antara kadar asam lemak bebas dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan aluminium foil berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 9. y = 3374.040x - 14.500 R² = 0.851 -4.500 -4.300 -4.100 -3.900 -3.700 -3.500 0.0029 0.0030 0.0031 0.0032 0.0033 L n K 1T ln k Linear ln k 60 Tabel 9. Persamaan garis kenaikan kadar asam lemak bebas keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan aluminium foil Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 0.0078 2.817 0.985 0.0027 -1.036 0.983 50 0.0147 2.83 0.927 0.0049 -1.041 0.927 60 0.0169 2.816 0.971 0.0056 -1.036 0.969 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 0 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 57. Gambar 57. Grafik hubungan antara 1T dengan nilai ln k kadar asam lemak bebas keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan aluminium foil Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -4051.390 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 8.165, maka nilai k = e 8.165 = 3.516 x 10 3 . Setelah itu, persamaan laju peningkatan kadar asam lemak bebas dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 3.516 x 10 3 x e -4051.390T per hari Dengan memasukkan nilai kadar asam lemak bebas awal A , kadar asam lemak bebas kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik talas pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 0 adalah: t = At –A o k t = 3.19 – 2.81 3.516 x 10 3 x e -4051.390298 t = 86.72 hari y = -4051.390x + 8.165 R² = 0.888 -4.900 -4.700 -4.500 -4.300 -4.100 -3.900 0.00290 0.00300 0.00310 0.00320 0.00330 L n K 1T ln k Linear ln k 61 2. Kemasan PP Hasil plotting hubungan antara kadar asam lemak bebas dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan PP berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Persamaan garis kenaikan kadar asamlemak bebas keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan PP Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 0.0189 2.795 0.962 0.0062 -1.030 0.964 50 0.0251 2.837 0.962 0.0080 -1.045 0.958 60 0.0318 2.941 0.918 0.0097 -1.079 0.894 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 0 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 58. Gambar 58. Grafik hubungan antara 1T dengan nilai ln k kadar asam lemak bebas keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan PP Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -2723.020 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 4.734, maka nilai k = e 4.734 = 1.14 x 10 2 . Setelah itu, persamaan laju peningkatan kadar asamlemak bebas dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 1.14 x 10 2 x e -2723.020T per hari Dengan memasukkan nilai kadar asam lemak bebas awal A , kadar asam lemak bebas kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik talas pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 0 adalah: t = At –A o k y = -2723.020x + 4.734 R² = 0.998 -4.000 -3.900 -3.800 -3.700 -3.600 -3.500 -3.400 0.0029 0.0030 0.0031 0.0032 0.0033 L n K 1T ln k Linear ln k 62 t = 3.19 – 2.81 1.14 x 10 2 x e -2723.020298 t = 31.06 hari 3. Kemasan HDPE Hasil plotting hubungan antara kadar asam lemak bebas dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan HDPE berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Persamaan garis kenaikan kadar asam lemak bebas keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan HDPE Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 0.0262 2.7941 0.998 0.0083 -1.031 0.999 50 0.0324 2.795 0.982 0.0100 -1.033 0.984 60 0.0332 2.937 0.930 0.0100 -1.079 0.905 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 59. Gambar 59. Grafik hubungan antara 1T dengan nilai ln k kadar asam lemak bebas keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan HDPE Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -1001.410 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar -1.564, maka nilai k = e -1.564 = 0.209. Setelah itu, persamaan laju peningkatan kadar asam lemak bebas dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 0.209 x e -1001.410T per hari Dengan memasukkan nilai kadar asam lemak bebas awal A , kadar asam lemak bebas kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur y = -1001.410x - 1.564 R² = 0.783 -4.900 -4.800 -4.700 -4.600 -4.500 0.0029 0.0030 0.0031 0.0032 0.0033 L n K 1T ln k Linear ln k 63 simpan keripik talas pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln At – ln A o k t = ln 3.19 – ln 2.81 0.209 x e -1001.410298 t = 17.45 hari c. Kerenyahan 1. Kemasan aluminium foil Hasil plotting hubungan antara nilai kekerasan dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan aluminium foil berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Persamaan garis kenaikan nilai kekerasan keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan aluminium foil Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 0.0659 2.5947 0.9104 0.0196 -0.9629 0.8814 50 0.0724 3.3667 0.4927 0.0205 -1.1543 0.4971 60 0.0771 3.5633 0.4132 0.0215 -1.1903 0.4540 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 60. Gambar 60. Grafik hubungan antara 1T dengan nilai ln k nilai kekerasan keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan aluminium foil Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -494.451 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar -2.354, maka nilai k = e -2.354 = 0.095. Setelah itu, persamaan laju peningkatan kekerasan dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT y = -494.451x - 2.354 R² = 0.997 -3.950 -3.925 -3.900 -3.875 -3.850 -3.825 0.0029 0.0030 0.0031 0.0032 0.0033 L n K 1T ln k Linear ln k 64 k = 0.095 x e -494.451T per hari Dengan memasukkan nilai kekerasan awal A , kekerasan kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik talas pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln At – ln A o k t = ln 7.88 – ln 2.40 0.095 x e -494..451298 t = 65.77 hari 2. Kemasan PP Hasil plotting hubungan antara nilai kekerasan dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan PP berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Persamaan garis kenaikan nilai kekerasan keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan PP Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 0.1322 2.4953 0.9502 0.0332 -0.9508 0.9326 50 0.0850 2.9553 0.7282 0.0236 -1.0572 0.7115 60 0.0418 3.2040 0.2007 0.0139 -1.1045 0.2737 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 0 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 61. Gambar 61. Grafik hubungan antara 1T dengan nilai ln k nilai kekerasan keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan PP Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni 5990.453 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar -21.113, maka nilai k = e -21.113 = y = 5990.453x - 21.113 R² = 0.977 -3.250 -3.000 -2.750 -2.500 -2.250 -2.000 -1.750 0.00290 0.00300 0.00310 0.00320 0.00330 L n K 1T ln k Linear ln k 65 6.772 x 10 -10 . Setelah itu, persamaan laju peningkatan kekerasan dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 6.772 x 10 -10 x e 5990.453T per hari Dengan memasukkan nilai kekerasan awal A , kekerasan kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik talas pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 0 adalah: t = At –A o k t = 7.88 – 2.40 6.772 x 10 -10 x e 5990.453298 t = 15.06 hari 3. Kemasan HDPE Hasil plotting hubungan antara nilai kekerasan dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan HDPE berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Persamaan garis kenaikan nilai kekerasan keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan HDPE Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 0.0772 2.8407 0.7082 0.0213 -1.0376 0.6863 50 0.0317 3.1420 0.2589 0.0110 -1.1057 0.3046 60 0.0472 2.8113 0.5472 0.0149 -1.0179 0.5542 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 62. Gambar 62. Grafik hubungan antara 1T dengan nilai ln k nilai kekerasan keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan HDPE y = 1921.928x - 10.143 R² = 0.307 -4.750 -4.500 -4.250 -4.000 -3.750 0.0029 0.0030 0.0031 0.0032 0.0033 L n K 1T ln k Linear ln k 66 Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni 1921.928 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar -10.143, maka nilai k = e -10.143 = 3.935 x 10 -5 . Setelah itu, persamaan laju peningkatan kekerasan dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 3.935 x 10 -5 x e 1921.928T per hari Dengan memasukkan nilai kekerasan awal A , kekerasan kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik talas pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln At – ln A o k t = ln 7.88 – ln 2.40 3.935 x 10 -5 x e 1921.928298 t = 47.78 hari d. Penerimaan rasa 1. Kemasan aluminium foil Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan rasa dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan aluminium foil berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 15. Tabel 15. Persamaan garis penerimaan rasa keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan aluminium foil Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0677 4.5320 0.8756 -0.0193 -1.5262 0.8718 50 -0.1036 4.2080 0.8684 -0.0363 -1.4503 0.9424 60 -0.1293 4.1357 0.8864 -0.0566 -1.4729 0.9733 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 63. 67 Gambar 63. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan rasa keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan aluminium foil Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -5612.110 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 14.007, maka nilai k = e 14.007 = 1.211 x 10 6 . Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap rasa dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 1.211 x 10 6 x e -5612.110T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan rasa A , skor penerimaan rasa kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln A o – ln At k t = ln 4.75 – ln 2.00 1.211 x 10 6 x e -5612.110298 t = 107.83 hari 2. Kemasan PP Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan rasa dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan PP berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Persamaan garis penerimaan rasa keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan PP Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0664 4.4100 0.8677 -0.0184 -1.4851 0.9063 50 -0.0776 4.2140 0.7866 -0.0231 -1.4301 0.8400 60 -0.0980 4.2357 0.8438 -0.0348 -1.4734 0.8832 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu y = -5612.110x + 14.007 R² = 0.993 -4.200 -3.800 -3.400 -3.000 -2.600 0.0029 0.0030 0.0031 0.0032 0.0033 L n K 1T ln k Linear ln k 68 dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 64. Gambar 64. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan rasa keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan PP Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -3328.050 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 6.602, maka nilai k = e 6.602 = 7.366 x 10 2 . Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap rasa dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 7.366 x 10 2 x e -3328.050T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan rasa A , skor penerimaan rasa kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln A o – ln At k t = ln 4.75 – ln 2.00 7.366 x 10 2 x e -3328.050298 t = 83.17 hari 3. Kemasan HDPE Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan rasa dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan HDPE berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 17. Tabel 17. Persamaan garis penerimaan rasa keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan HDPE Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0636 4.4800 0.8843 -0.0174 -1.5048 0.9136 50 -0.0843 4.2460 0.8245 -0.0259 -1.4427 0.8812 60 -0.1081 4.3660 0.8997 -0.0412 -1.5378 0.8908 y = -3328.050x + 6.602 R² = 0.967 -4.250 -4.000 -3.750 -3.500 -3.250 0.0029 0.0030 0.0031 0.0032 0.0033 L n K 1T ln k Linear ln k 69 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 65. Gambar 65. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan rasa keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan HDPE Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -4488.700 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 10.273, maka nilai k = e 10.273 = 2.894 x 10 4 . Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap rasa dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 2.894 x 10 4 x e -4488.700T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan rasa A , skor penerimaan rasa kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln A o – ln At k t = ln 4.75 – ln 2.00 2.894 x 10 4 x e -4488.700298 t = 104.03 hari e. Penerimaan kerenyahan 1. Kemasan aluminium foil Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan kerenyahan dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan aluminium foil berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 18. y = -4488.700x + 10.273 R² = 0.996 -4.250 -4.000 -3.750 -3.500 -3.250 -3.000 0.00290 0.00300 0.00310 0.00320 0.00330 L n K 1T ln k Linear ln k 70 Tabel 18. Persamaan garis penerimaan kerenyahan keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan aluminium foil Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0378 3.9929 0.7025 -0.0103 -1.3794 0.7283 50 -0.0689 3.9476 0.8321 -0.0218 -1.3707 0.8745 60 -0.1170 4.0857 0.9406 -0.0528 -1.4994 0.9477 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 66. Gambar 66. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan kerenyahan keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan aluminium foil Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -8499.670 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 22.552, maka nilai k = e 22.552 = 6.226 x 10 9 . Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap kerenyahan dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 6.226 x 10 9 x e -8499.670T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan kerenyahan A , skor penerimaan kerenyahan kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln A o – ln At k t = ln 4.33 – ln 2.00 6.226 x 10 9 x e -8499.670298 t = 302.52 hari y = -8499.670x + 22.552 R² = 0.995 -5.000 -4.500 -4.000 -3.500 -3.000 -2.500 0.0029 0.0030 0.0031 0.0032 0.0033 L n K 1T ln k Linear ln k 71 2. Kemasan PP Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan kerenyahan dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan PP berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 19. Tabel 19. Persamaan garis penerimaan kerenyahan keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan PP Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0517 4.0952 0.8435 -0.0148 -1.4093 0.8626 50 -0.0653 4.4762 0.9320 -0.0186 -1.5131 0.9435 60 -0.0285 4.4600 0.8454 -0.0072 -1.4996 0.8271 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 67. Gambar 67. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan kerenyahan keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan PP Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni 3657.420 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar -15.707, maka nilai k = e -15.707 = 1.508 x 10 -7 . Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap kerenyahan dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 1.508 x 10 -7 x e 3657.420T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan kerenyahan A , skor penerimaan kerenyahan kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln A o – ln At k y = 3657.420x - 15.707 R² = 0.506 -5.000 -4.750 -4.500 -4.250 -4.000 -3.750 0.00290 0.00300 0.00310 0.00320 0.00330 L n K 1T ln k Linear ln k 72 t = ln 4.33 – ln 2.00 1.508 x 10 -7 x e 3657.420298 t = 23.94 hari 3. Kemasan HDPE Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan kerenyahan dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan HDPE berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 20. Tabel 20. Persamaan garis penerimaan kerenyahan keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan HDPE Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0699 4.6463 0.8848 -0.0206 -1.5658 0.8526 50 -0.0524 4.5000 0.9184 -0.0143 -1.5161 0.9092 60 -0.0202 4.3780 0.9516 -0.0050 -1.4784 0.9421 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 0 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 68. Gambar 68. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan kerenyahan keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan HDPE Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni 6418.166 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar -23.054, maka nilai k = e -23.054 = 9.722 x 10 -11 . Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap kerenyahan dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 9.722 x 10 -11 x e 6418.166T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan kerenyahan A , skor penerimaan kerenyahan kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka y = 6418.166x - 23.054 R² = 0.902 -4.000 -3.500 -3.000 -2.500 -2.000 0.00290 0.00300 0.00310 0.00320 0.00330 L n K 1T ln k Linear ln k 73 umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 0 adalah: t = A o – At k t = 4.33 –2.00 9.722 x 10 -11 x e 6418.166298 t = 10.62 hari f. Penerimaan aroma 1. Kemasan aluminium foil Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan aroma dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan aluminium foil berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 21. Tabel 21. Persamaan garis penerimaan aroma keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan aluminium foil Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0237 4.5500 0.8112 -0.0055 -1.5146 0.8280 50 -0.0767 4.7070 0.9823 -0.0213 -1.5663 0.9890 60 -0.1176 3.8831 0.7942 -0.0511 -1.3733 0.9274 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 69. Gambar 69. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan aroma keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan aluminium foil Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -11629.700 merupakan nilai –EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 32.020, maka nilai k = e 32.020 = 8.056 x 10 13 . Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap aroma dapat dicari menggunakan rumus: y = -11629.700x + 32.020 R² = 0.988 -6.000 -5.000 -4.000 -3.000 -2.000 0.0029 0.0030 0.0031 0.0032 0.0033 L n K 1T ln k Linear ln k 74 k = k x e -EaRT k = 8.056 x 10 13 x e -11629.700T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan aroma A , skor penerimaan aroma kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln A o – ln At k t = ln 4.71 – ln 2.00 8.056 x 10 13 x e -11629.700298 t = 944.81 hari 2. Kemasan PP Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan aroma dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan PP berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 22. Tabel 22. Persamaan garis penerimaan aroma keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan PP Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0440 4.6260 0.8562 -0.0112 -1.5385 0.8423 50 -0.0416 4.4180 0.7721 -0.0104 -1.4828 0.7933 60 -0.1063 4.1260 0.8647 -0.0390 -1.4340 0.9569 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 70. Gambar 70. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan aroma keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan PP y = -6427.470x + 15.811 R² = 0.687 -5.000 -4.500 -4.000 -3.500 -3.000 0.00290 0.00300 0.00310 0.00320 0.00330 L n K 1T ln k Linear ln k 75 Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -6427.470 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 15.811, maka nilai k = e 15.811 = 7.356 x 10 6 . Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap aroma dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 7.356 x 10 6 x e -6427.470T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan aroma A , skor penerimaan aroma kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln A o – ln At k t = ln 4.71 – ln 2.00 7.356 x 10 6 x e -6427.470298 t = 271.19 hari 3. Kemasan HDPE Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan aroma dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan HDPE berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 23. Tabel 23. Persamaan garis penerimaan aroma keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan HDPE Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0814 4.7780 0.9564 -0.0228 -1.5845 0.9637 50 -0.0701 4.3540 0.8670 -0.0199 -1.4721 0.9103 60 -0.1006 4.3831 0.9099 -0.0357 -1.5243 0.9053 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 71. Gambar 71. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan aroma keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan HDPE y = -2292.370x + 3.425 R² = 0.520 -4.000 -3.800 -3.600 -3.400 -3.200 0.00290 0.00300 0.00310 0.00320 0.00330 L n K 1T ln k Linear ln k 76 Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -2292.370 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 3.425, maka nilai k = e 3.425 = 30.723. Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap aroma dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 30.723 x e -2292.370T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan aroma A , skor penerimaan aroma kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln A o – ln At k t = ln 4.71 – ln 2.00 30.723 x e -2292.370298 t = 61.11 hari g. Penerimaan warna 1. Kemasan aluminium foil Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan warna dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan aluminium foil berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 24. Tabel 24. Persamaan garis penerimaan warna keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan aluminium foil Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0544 4.4120 0.8552 -0.0147 -1.4888 0.8761 50 -0.1130 4.4740 0.9678 -0.0412 -1.5563 0.9758 60 -0.1151 3.5157 0.6549 -0.0517 -1.1665 0.7691 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 72. 77 Gambar 72. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan warna keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan aluminium foil Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -6583.220 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 16.938, maka nilai k = e 16.938 = 2.270 x 10 7 . Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap warna dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 2.270 x 10 7 x e -6583.220T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan warna A , skor penerimaan warna kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln A o – ln At k t = ln 4.67 – ln 2.00 2.270 x 10 7 x e -6583.220298 t = 146.71 hari 2. Kemasan PP Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan warna dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan PP berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 25. Tabel 25. Persamaan garis penerimaan warna keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan PP Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0399 4.4520 0.8252 -0.0101 -1.4945 0.8446 50 -0.0987 4.5360 0.9595 -0.0321 -1.5462 0.9595 60 -0.0998 3.5710 0.6160 -0.0389 -1.1978 0.7081 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu y = -6583.220x + 16.938 R² = 0.892 -4.500 -4.000 -3.500 -3.000 -2.500 0.00290 0.00300 0.00310 0.00320 0.00330 L n K 1T ln k Linear ln k 78 dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 73. Gambar 73. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan warna keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan PP Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -7089.850 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 18.203, maka nilai k = e 18.203 = 8.043 x 10 7 . Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap warna dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 8.043 x 10 7 x e -7089.850T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan warna A , skor penerimaan warna kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln A o – ln At k t = ln 4.67 – ln 2.00 8.043 x 10 7 x e -7089.850298 t = 226.69 hari 3. Kemasan HDPE Hasil plotting hubungan antara skor penerimaan warna dengan hari pengamatan keripik durian dalam kemasan HDPE berdasarkan ordo 0 dan ordo 1 disajikan pada Tabel 26. Tabel 26. Persamaan garis penerimaan warna keripik durian dan R 2 pada tiga tingkat suhu dalam kemasan HDPE Suhu penyimpanan °C Ordo 0 Ordo 1 k b R 2 k b R 2 40 -0.0290 4.3700 0.6464 -0.0070 -1.4713 0.6619 50 -0.0449 4.1640 0.6058 -0.0117 -1.4152 0.6271 60 -0.0916 4.1520 0.8488 -0.0311 -1.4355 0.9159 y = -7089.850x + 18.203 R² = 0.866 -5.000 -4.500 -4.000 -3.500 -3.000 0.00290 0.00300 0.00310 0.00320 0.00330 L n K 1T ln k Linear ln k 79 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ordo 1 yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Setelah nilai ln k diplotkan pada sumbu y dan 1T satuan suhu dalam derajat kelvin diplotkan pada sumbu x diperoleh persamaan seperti pada Gambar 74. Gambar 74. Grafik hubungan antara 1T dengan skor penerimaan warna keripik durian selama penyimpanan untuk kemasan HDPE Nilai slope dari persamaan garis lurus tersebut yakni -7747.090 merupakan nilai – EaR dari persamaan Arrhenius. Nilai ln k sebesar 19.705, maka nilai k = e 19.705 = 3.612 x 10 8 . Setelah itu, persamaan laju penurunan penerimaan terhadap warna dapat dicari menggunakan rumus: k = k x e -EaRT k = 3.612 x 10 8 x e -7747.090T per hari Dengan memasukkan skor awal penerimaan warna A , skor penerimaan warna kritis At, suhu kamar T, dan nilai k ke dalam persamaan Arrhenius, maka umur simpan keripik durian pada suhu 25°C = 298 K dapat dihitung. Persamaan Arrhenius untuk pendugaan umur simpan berdasarkan ordo 1 adalah: t = ln A o – ln At k t = ln 4.67 – ln 2.00 3.612 x 10 8 x e -7747.090298 t = 458.10 hari Hasil perhitungan umur simpan keripik durian berdasarkan data fisikokimia dan organoleptik disajikan pada Tabel 27 dan 28. y = -7747.090x + 19.705 R² = 0.962 -5.500 -5.000 -4.500 -4.000 -3.500 -3.000 0.00290 0.00300 0.00310 0.00320 0.00330 L n K 1T ln k Linear ln k 80 Tabel 27. Umur simpan keripik durian berdasarkan data fisikokimia Parameter Mutu Jenis Kemasan Umur Simpan hari Kadar Air Aluminium foil 59.76 PP 15.08 HDPE 10.68 Kadar Asam Lemak Bebas Aluminium foil 86.72 PP 31.06 HDPE 17.45 Kerenyahan Kekerasan Aluminium foil 65.77 PP 15.06 HDPE 47.78 Tabel 28. Umur simpan keripik durian berdasarkan data organoleptik Parameter Mutu Jenis Kemasan Umur Simpan hari Rasa Aluminium foil 107.83 PP 83.17 HDPE 104.03 Kerenyahan Aluminium foil 302.52 PP 23.94 HDPE 10.62 Aroma Aluminium foil 944.81 PP 271.19 HDPE 61.11 Warna Aluminium foil 146.71 PP 226.69 HDPE 458.10 Berdasarkan data umur simpan pada Tabel 27 dan 28, maka parameter kritis dari pendugaan umur simpan keripik durian adalah kadar air. Umur simpan keripik durian dengan parameter mutu kadar air merupakan umur simpan terpendek dibandingkan dengan kadar asam lemak bebas, kerenyahan, penerimaan rasa, penerimaan kerenyahan, penerimaan aroma, dan penerimaan warna. Umur simpan keripik durian berdasarkan parameter kritis tersebut pada suhu 25°C adalah 59 hari untuk kerpik durian yang dikemas dengan aluminium foil 70 µ m, 15 hari untuk keripik durian yang dikemas dengan PP 80 µ m, dan 10 hari untuk keripik durian yang dikemas dengan HDPE 25 µ m. Keripik durian yang dikemas menggunakan aluminium foil dengan ketebalan 70 µ m memiliki umur simpan yang lebih lama daripada umur simpan keripik durian yang dikemas dengan PP 80 µ m dan HDPE 25 µ m. Hal tersebut membuktikan bahwa kemasan aluminium foil dapat meningkatkan perlindungan terhadap bahan yang dikemas dari uap air, gas, cahaya, dan bau.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Pada penelitian ini, kondisi suhu dan waktu penggorengan vakum yang optimal dalam pembuatan keripik durian berdasarkan hasil uji fisikokimia dan organoleptik adalah 75°C selama 85 menit. 2. Parameter kritis dari pendugaan umur simpan keripik durian adalah kadar air. 3. Umur simpan keripik durian berdasarkan parameter kritis tersebut pada suhu 25°C adalah 59 hari untuk keripik durian yang dikemas dengan aluminium foil 70 µ m, 15 hari untuk keripik durian yang dikemas dengan PP 80 µm, dan 10 hari untuk keripik durian yang dikemas dengan HDPE 25 µ m. 4. Kemasan terbaik berdasarkan perhitungan pendugaan lama pencapaian parameter kritis untuk keripik durian adalah kemasan aluminium foil.

B. SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian mengenai perubahan kualitas minyak goreng yang dipakai untuk menggoreng keripik durian seiring dengan meningkatnya suhu dan waktu penggorengan agar diperoleh kualitas keripik durian yang baik. 2. Perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat kematangan buah durian yang sesuai untuk diolah menjadi keripik durian. 3. Perlu dilakukan penelitian mengenai perlakuan pra penggorengan pada buah durian masak, agar keripik durian yang dihasilkan seragam bentuk dan ukurannya. 4. Perlu dilakukan percobaan pendugaan umur simpan dengan kemasan lainnya untuk mendapatkan umur simpan yang lebih lama.