5
2. Deep-Fat Frying
Metode  deep-fat  frying  yaitu  metode  penggorengan  dengan  menggunakan  minyak  goreng yang banyak sehingga bahan pangan yang digoreng terendam seluruhnya dalam minyak goreng.
Proses penggorengan ini akan menghasilkan bahan pangan yang digoreng matang secara merata, serta warnanya cenderung seragam.
Sedangkan berdasarkan kondisi prosesnya, penggorengan dapat dilakukan pada kondisi tekanan atmosferik, bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosferik, dan pada kondisi vakum. Kondisi proses
tersebut akan mempengaruhi suhu proses penggorengan yang terjadi, dan juga mutu produk gorengan yang dihasilkan Muchtadi, 2008.
C. PERUBAHAN BAHAN PANGAN KARENA PROSES PENGGORENGAN
Proses penggorengan akan merubah karakteristik produk yang digoreng. Perubahan yang terjadi meliputi  perubahan  warna,  rasa,  aroma  dan  tekstur.  Makanan  yang  digoreng  umumnya  mempunyai
struktur  yang  sama,  yaitu  terdiri  dari  inner  zone  core,  outer  zone  crust  dan  outer  zone  surface. Gambar 2 menunjukkan penampang melintang makanan yang digoreng.
Gambar 2. Penampang melintang makanan goreng Robertson, 1967 dalam Subekti 1993 Outer  zone  surface  adalah  bagian  paling  luar  dari  makanan  goreng  yang  berwarna  cokelat
kekuning-kuningan.  Warna  cokelat  merupakan  hasil  dari  reaksi  Maillard.  Outer  zone  crust  adalah bagian  luar  makanan  goreng  yang  merupakan  hasil  dehidrasi  dari  proses  penggorengan.  Sedangkan
inner  zone  core  adalah  bagian  makanan  yang  masih  mengandung  air  Robertson,  1967  dalam Subekti 1993.
Muchtadi  2008  menyebutkan  beberapa  perubahan  yang  terjadi  pada  bahan  pangan  yang mengalami proses penggorengan, antara lain: pembentukan crust, perubahan citarasa, aroma, tekstur,
warna,  pengurangan  air,  penyerapan  minyak,  kerusakan  vitamin,  galatinisasi  pati,  denaturasi koagulasi protein.
D. MESIN PENGGORENG VAKUM
VACUUM FRYER
Proses penggorengan vakum vacuum frying pada dasarnya adalah proses penggorengan yang dilakukan pada tekanan rendah -70 cm Hg, sehingga suhu penggorengan dapat turun menjadi 85
o
C Lastriyanto,  2006.  Dengan  demikian  kerusakan  gizi  dari  komoditas  yang  diolah  dapat  ditekan,
Inner zone core Outer zone surface
Outer zone crust
6 proses dapat diterapkan pada  komoditi peka panas  seperti  buah-buahan dan sayuran. Proses tersebut
mempergunakan  mesin  penggoreng  vakum  vacuum  fryer,  dimana  mesin  ini  terdiri  dari  5  lima komponen, yakni: pompa vakum, tabung penggoreng, pengendali temperatur, kondensor, dan sumber
pemanas Gambar 3. Secara skematis hubungan antar komponen ditunjukkan pada Gambar 4, adapun fungsi bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
1.  Pompa  vakum:  merupakan  komponen  terpenting  dari  sistem  penggoreng  vakum,  dipergunakan pompa  vakum  sistem  water-jet,  karena  mempunyai  kelebihan:  tidak  mempergunakan  oli,  seal,
bantalan, dan poros sehingga rendah biaya operasinya dan pemeliharaannya. 2.  Tabung  Ruang  penggoreng:  berfungsi  untuk  mengkondisikan  bahan  yang  diproses  agar  sesuai
dengan tekanan yang direkomendasikan. Di dalamnya berisi minyak sebagai media pindah panas yang dilengkapi dengan pengaduk dan mekanik angkat celup lifting  dipping mechanism.
3.  Kondensor:  berfungsi  untuk  mengembunkan  uap  air  yang  dikeluarkan  selama  penggorengan, kondensor  ini  mempergunakan  air  sebagai  media  pendingin  pada  pabrik  besar  pendinginan
mempergunakan menara pendingin. 4.  Unit  pemanas:  sumber  panas  dapat  mempergunakan  boiler,  namun  memerlukan  biaya  investasi
dan operasi tersendiri. Untuk mesin skala industri rumah tangga sebaiknya mempergunakan LPG karena sistem kendalinya tidak terlalu sulit.
5.  Unit  pengendali  operasi:  Unit  ini  keberadaannya  sangat  penting,  karena  suhu  proses  dilakukan pada suhu dibawah suhu didih media pemanas. Toleransi suhu sangat rendah sehingga pemilihan
sensitivitas pengendali suhu menjadi sangat penting.
Gambar 3. Mesin penggoreng vakum komersial desain Anang Lastriyanto
7 Gambar 4. Gambar skema mesin penggoreng vakum sistem jet air
Keterangan: 1.  Sumber panas
8.  Kondensor 2.  Tabung penggoreng
9.  Saluran hisap uap air 3.  Tuas pengaduk
10.  Water-jet 4.  Pengendali suhu
11.  Pompa sirkulasi 5.  Penampung kondensat
12.  Saluran air pendingin 6.  Pengukur vakum
13.  Bak air sirkulasi 7.  Keranjang penampung bahan
14.  Kerangka
E. KEMASAN DAN JENIS-JENIS KEMASAN