perkembangan iptek, peranannya cukup penting nilai bobot 0,043, namun pengaruhnya cukup lemah nilai rating 2.
Analisis faktor ancaman, dengan selang nilai bobot cukup penting dimulai dari 0,071 sampai dengan 0,090; selang nilai bobot penting dimulai dari 0,091
sampai dengan 0,108; dan selang nilai bobot sangat penting dimulai dari 0,109 sampai dengan 0,127. Terdapat dua faktor yang sangat penting, yaitu: alih fungsi
lahan nilai bobot 0,127 dan stabilitas politik nilai bobot 0,120, dimana keduanya memberikan pengaruh cukup kuat nilai rating 3 dalam pengembangan
obyek wisata secara terpadu dengan pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan. Eksploitasi SDA nilai bobot 0,092 memiliki peranan penting dengan
pengaruh cukup kuat nilai rating 3. Persamaan jenis obyek dengan daerah lain nilai bobot 0,090 dan ekonomi global nilai bobot 0,071, berperanan cukup
penting dan pengaruhnya cukup kuat. Tabel 33 EFAS Pengembangan Obyek Wisata Secara Terpadu
dengan Pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot
Rating Skor
Peluang : 1. Dukungan kebijakan pemerintah
0,224 4
0,896 2. Keberadaan investor
0,058 3
0,174 3. Kecenderungan minat wisatawan
wisata alam dan berdimensi tradisional 0,100
3 0,300
4. Peluang pasar wisatawan domestik 0,075
3 0,225
5. Perkembangan iptek 0,043
2 0,086
Ancaman : 1. Persamaan jenis obyek dengan daerah lain
0,090 3
0,270 2. Stabilitas politik
0,120 3
0,360 3. Ekonomi global
0,071 3
0,213 4. Alih fungsi lahan
0,127 3
0,381 5. Eksploitasi SDA
0,092 3
0,276 TOTAL 1,000
3,181
Sumber : Hasil Analisis 2011
5.4.2 Analisis Matriks Internal-Eksternal Matriks IE
Analisis matriks internal-eksternal IE digunakan untuk memperoleh strategi yang lebih detail. Berdasarkan hasil analisis faktor strategi internal dan
analisis faktor strategi eksternal, diperoleh nilai total skor faktor internal sebesar
3,166 dan nilai total skor faktor eksternal sebesar 3,181. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan obyek wisata secara terpadu dengan pengembangan
Kawasan Agropolitan Payangan, memiliki faktor internal dan faktor eksternal yang tergolong kuat tinggi. Apabila masing-masing parameter ini dipetakan ke
dalam matriks IE, diketahui bahwa pengembangan obyek wisata secara terpadu dengan pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan berada pada sel 1.
Artinya, strategi yang diperlukan yaitu melalui strategi pertumbuhan dengan lebih berkonsentrasi pada integrasi vertikal Gambar 25.
Nilai Total Skor Faktor Strategi Internal Tinggi
Rata-Rata Lemah
4 3,166
3 2 1
Nilai To tal Sko
r Fak to
r Strat eg
i Ek stern
al 1
2 3
Tinggi
3,181
3 GROWTH
Konsentrasi melalui integrasi vertikal
GROWTH Konsentrasi melalui
integrasi horizontal RETRENCHMENT
Turnaround
4 5
6 Sedang
STABILITY Hati-hati
GROWTH Konsentrasi melalui
integrasi horizontal STABILITY
Tidak ada perubahan profit strategi
RETRENCHMENT Captive Company
atau Divestment
2 7
8 9
Rendah GROWTH
Diversifikasi konsentrik
GROWTH Diversifikasi
konglomerat RETRENCHMENT
Bangkrut atau
Likuidasi 1
Sumber : Diadaptasi dari Rangkuti 2009
Gambar 25 Hasil Analisis Matriks Internal-Eksternal Matriks IE
Menurut Rangkuti 2009
,
strategi pertumbuhan dengan integrasi vertikal
dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya internal maupun sumber daya eksternal. Melalui backward integration mengambil alih fungsi supplier
atau melalui forward integration mengambil alih fungsi distributor sebagai strategi utama untuk kawasan dengan posisi kompetitif pasar yang kuat high
market share.
5.4.3 Analisis Matriks
Space
Hasil analisis matriks space dapat mempertajam strategi yang akan dikembangkan Gambar 26. Parameter yang digunakan dari hasil analisis faktor
strategi internal dan analisis faktor strategi eksternal, yaitu selisih dari skor faktor internal kekuatan – kelemahan dan selisih dari skor faktor eksternal peluang –
ancaman dengan perhitungan sebagai berikut: kekuatan – kelemahan = 1,666 – 1,500 = 0,166
peluang – ancaman = 1,681 – 1,500 = 0,181
Berbagai Peluang
Kuadran III
Strategi Turn-Around
Kuadran I
Strategi Agresif
Kelemahan Kekuatan
Internal Internal
Kuadran IV
Strategi Defensif
Kuadran II
Strategi Diversifikasi Berbagai
Ancaman
Gambar 26 Hasil Analisis Matriks Space
Hasil analisis menunjukkan, bahwa strategi pengembangan obyek wisata secara terpadu dengan pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan berada di
Kuadran I, yaitu melalu strategi agresif. Posisi ini sangat menguntungkan, dimana 0,166 ; 0,181
kawasan memiliki kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan menerapkan strategi pertumbuhan yang agresif Marimin 2008.
5.4.4 Analisis SWOT