d. Kolom 4 merupakan hasil kali bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3. Hasilnya berupa skor yang nilainya bervariasi dari 4 sampai dengan 1.
e. Penjumlahan skor pada kolon 4 untuk memperoleh nilai total skor faktor eksternal. Nilai total skor selanjutnya digunakan dalam analisis matriks
internal-eksternal IE.
3.4.5.2 Analisis Matriks Internal-Eksternal IE
Model matriks internal-eksternal IE digunakan untuk memposisikan strategi pengembangan obyek wisata secara terpadu dengan pengembangan
Kawasan Agropolitan Payangan. Parameter yang digunakan adalah total skor faktor internal dan total skor faktor eksternal. Matriks internal-eksternal tertera
pada Gambar 4.
Nilai Total Skor Faktor Strategi Internal Tinggi
Rata-rata Lemah
4 3
2 1
Nilai Total Skor Faktor St rate
g i Eksternal
Tinggi
3 1
GROWTH Konsentrasi melalui
integrasi vertikal 2
GROWTH Konsentrasi melalui
integrasi horizontal 3
RETRENCHMENT Turnaround
Sedang
2 4
STABILITY Hati-hati
5 GROWTH
Konsentrasi melalui integrasi horizontal
STABILITY Tidak ada perubahan
profit strategi 6
RETRENCHMENT Captive Company
atau Divestment
Rendah
1 7
GROWTH Diversifikasi
konsentrik 8
GROWTH Diversifikasi
konglomerat 9
RETRENCHMENT Bangkrut
atau Likuidasi
Sumber : Diadaptasi dari Rangkuti 2009
Gambar 4 Matriks Internal-Eksternal
Menurut Rangkuti 2009, matriks internal-eksternal dapat mengidentifikasi suatu strategi yang relevan berdasarkan sembilan sel matriks IE. Kesembilan sel
tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan kedalam tiga strategi utama, yaitu :
1. Growth strategy, adalah strategi yang didesain untuk pertumbuhan sendiri sel 1, 2, dan 5 atau melalui diversifikasi sel 7 dan 8.
2. Stability strategy, merupakan penerapan strategi yang dilakukan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan sel 4.
3. Retrenchment strategy, adalah strategi dengan memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan.
3.4.5.3 Analisis Matriks
Space
Matriks Space berfungsi untuk mempertajam strategi yang akan diambil
dalam pengembangan obyek wisata secara terpadu dengan pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan. Menurut Rangkuti 2009, Matriks Space
digunakan untuk mengetahui posisi dan arah perkembangan selanjutnya suatu perusahaan. Parameter yang digunakan dalam analisis ini adalah selisih dari skor
faktor internal kekuatan – kelemahan dan selisih dari skor faktor eksternal peluang – ancaman.
Marimin 2008 mengemukakan, posisi perusahaan dapat dikelompokkan kedalam empat kuadran, seperti ditunjukkan dalam Gambar 5, dimana :
1. Kuadran I, menandakan posisi sangat menguntungkan, dimana perusahaan memiliki kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang
ada dengan menerapkan strategi pertumbuhan yang agresif. 2. Kuadran II, menunjukkan perusahaan menghadapi berbagai ancaman, namun
masih mempunyai kekuatan, sehingga strategi yang diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
strategi diversifikasi. 3. Kuadran III, pada kuadran ini perusahaan mempunyai peluang yang sangat
besar, disisi lain memiliki kelemahan internal. Menghadapi situasi ini perusahaan harus berusaha meminimalkan masalah-masalah internal untuk
dapat merebut peluang pasar.
4. Kuadran IV, menunjukkan perusahaan berada pada situasi yang tidak menguntungkan, karena disamping menghadapi ancaman juga menghadapi
kelemahan internal. Berbagai
Peluang
Kuadran III
Strategi Turn-Around
Kuadran I
Strategi Agresif
Kelemahan Kekuatan
Internal Internal
Kuadran IV
Strategi Defensif
Kuadran II
Strategi Diversifikasi
Berbagai Ancaman
Gambar 5 Matriks Space
3.4.5.4 Analisis SWOT