Analisis SWOT Kerangka Pengembangan Wilayah dengan Memadukan

kawasan memiliki kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan menerapkan strategi pertumbuhan yang agresif Marimin 2008.

5.4.4 Analisis SWOT

Penentuan strategi alternatif yang sesuai untuk pengembangan obyek wisata secara terpadu dengan pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan dalam kerangka pengembangan wilayah, dilakukan dengan membuat matriks SWOT Gambar 27. Memperhatikan hasil analisis matriks IE dan hasil analisis matriks space, maka posisi pengembangan obyek wisata secara terpadu dengan pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan dalam kerangka pengembangan wilayah, berada pada Kuadran I. Oleh karena itu strategi alternatif yang dipilih adalah strategi SO Strengths – Opportunities sebagai strategi utama, yaitu strategi yang dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya. Berdasarkan analisis SWOT didapatkan tiga rumusan rencana dan strategi utama yang dapat dikembangkan, yaitu : 1 rencana meningkatkan keterkaitan sektoral, dengan strategi meningkatkan keterpaduan antar sektor yang ada melalui pengembangan iptek; 2 memperkenalkan dan menawarkan potensi obyek wisata yang ada, dengan pengembangan paket-paket wisata melalui kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat; dan 3 memperkuat kepariwisataan, dengan membangun kemitraan dan membentuk jejaring. Keberhasilan rencana dan strategi pengembangan obyek wisata secara terpadu dengan pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan dalam kerangka pengembangan wilayah bisa tercapai, apabila diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan, serta diadakan pemantauan dan evaluasi pada tahap-tahap pelaksanaannya.

5.4.5 Kerangka Pengembangan Wilayah dengan Memadukan

Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Pengembangan Kegiatan Pariwisata Payangan dikembangkan sebagai kawasan agropolitan dengan menitikberatkan pada produksi hasil pertanian baik on farm maupun off farm untuk memacu peningkatan taraf hidup melalui kemandirian masyarakat. Payangan dengan potensi pertaniannya yang besar, juga memiliki potensi pariwisata, dimana kegiatan pariwisata berkembang didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana, keindahan alam, dan kegiatan pertanian masyarakat sebagai daya tarik wisata. Faktor Internal Strengths S Weaknesses W Faktor Eksternal 1. 2. 3. 4. 5. Potensi SDA 0,336 Dukungan masyarakat 0,664 Letak geografis yang strategis 0,285 Kelembagaan adat 0,279 Sarana dan prasarana 0,102 1. 2. 3. 4. 5. Kondisi SDM 0,606 Akses permodalan 0,303 Promosi belum optimal 0,264 Akulturasi budaya 0,189 Transportasi umum 0,138 Opportunities O Strategi SO Strategi WO 1. 2. 3. 4. 5. Dukungan kebijakan pemerintah 0,896 Keberadaan investor 0,174 Kecenderungan minat wisatawan wisata alam dan berdimensi tradisional 0,300 Peluang pasar wisatawan domestik 0,225 Perkembangan iptek 0,086 1. 2. 3. Meningkatkan keterpaduan antar sektor yang ada melalui pengembangan iptek S 1-5 O 1-5 = 3,347 Pengembangan paket- paket wisata melalui kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat S 1-5 O 1-5 = 3,347 Membangun kemitraan dan membentuk jejaring S 1-5 O 1-5 = 3,347 1. 2. 3. Meningkatkan koordinasi antar stakeholders pemerintah, swasta dan masyarakat W 1-3,5 O 1-5 = 2,992 Pembinaan secara terpadu W 1-4 O 1,2,5 = 2,518 Meningkatkan sistem transportasi umum W 2,3,5 O 1-5 = 2,386 Treaths T Strategi ST Strategi WT 1. 2. 3. 4. 5. Persamaan jenis obyek dengan daerah lain 0,270 Stabilitas politik 0,360 Ekonomi global 0,213 Alih fungsi lahan 0,381 Eksploitasi SDA 0,276 1. 2. 3. Penguatan kelembagaan S 1-5 T 1-5 = 3,166 Memberdayakan desa adat untuk mampu menjaga eksistensi potensi wilayah S 1-5 T 1-5 = 3,166 Optimalisasi pemanfaatan SDA S 1-5 T 1,4,5 = 2,593 1. 2. 3. Meningkatkan peran serta masyarakat memperdayakan masyarakat W 1-4 T 2-5 = 2,592 Melestarikan adat istiadat budaya dan peninggalan sejarah yang disesuaikan dengan karakteristik budaya setempat W 1,4 T 1,2,4,5 = 2,082 Meningkatkan promosi W 3,5 T 1,3 = 0,885 Gambar 27 Hasil Analisis Matriks SWOT Pengembangan Obyek Wisata Secara Terpadu dengan Pengembangan Kawasan Agropolitan Dilihat dari potensi yang dimiliki, pengembangan Kawasan Agropolitan Payangan secara efektif dan efisien dalam konteks pengembangan wilayah sebaiknya dilakukan dengan memadukan potensi-potensi yang dimilikinya, dengan hubungan yang saling menguntungkan. Sektor pertanian sebagai produsen produk-produk pertanian, seperti: hortikultura, peternakan, dan bahan-bahan makanan lainnya mampu memasok dan memenuhi kebutuhan sektor pariwisata hotel dan restoran, disamping menjadikan kegiatan pertanian sebagai salah satu atraksi wisata. VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan