kelamin perempuan dan 9 orang berjenis kelamin laki-laki. Di Pasar Sukasari terdapat 11 pedagang perempuan dan 9 orang laki-laki. Sementara di Pasar Kebon
Kembang, terdapat 12 pedagang perempuan dan 8 pedagang laki-laki.
Tabel 20. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Responden
Pasar Bogor Pasar Sukasari
Pasar Kebon Kembang
Laki-laki 9
9 8
Perempuan 11
11 12
Total 20
20 20
6.2 Persepsi Pedagang Terhadap Pasar Tradisional di Kota Bogor
6.2.1 Persepsi Pedagang Pasar Bogor
Pedagang Pasar Bogor mempersepsikan bahwa secara umum kinerja PD. Pasar Pakuan Jaya dalam mengelola pasar tardisional di Kota Bogor berkinerja
rendah skor 2,9 dan pedagang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi skor 3,7 sebagaimana terlihat pada Supranto 2003, mengatakan bahwa kinerja
dikatakan baik bila hasil perhitungan rata-ratanya berada diantara skor 3,5 sampai dengan 4,5 Tabel 21.
Berdasarkan pada hasil penelitian ini, kinerja PD Pasar Pakuan Jaya yang dinilai paling tinggi oleh pedagang Pasar Bogor adalah kelengkapan jenis barang
skor 3,8, dimana atribut ini berkaitan dengan lengkap dan mudah diperolehnya berbagai jenis barang yang akan dibeli oleh pedagang. Kinerja PD Pasar Pakuan
Jaya yang dinilai tinggi oleh pedagang adalah 2 atribut, yaitu 1 kualitas barang, dan 2 lokasi pasar yang mudah dijangkau.
Selanjutnya persepsi pedagang terhadap kinerja PD Pasar Pakuan Jaya Pasar Bogor yang dinilai lebih rendah menyangkut sepuluh atribut, yaitu 1
harga kios dan los, 2 pelayanan yang diberikan pegawai unit pasar, 3 besarnya retribusi, 4 jam operasional, 5 kejelasan informasi kepada pedagang, 6
kemudahan mendapat izin berdagang, 7 sikap pegawai unit pasar, 8 musyawarah dengan pedagang, 9 sosialisasi tata tertib pasar dan 10 kesungguhan petugas
dalam mengelola pasar. Atribut kinerja dinilai oleh pedagang lebih rendah, jika nilai skor antara 3,0 sampai dengan 3,5.
Tabel 21. Persepsi Pedagang Pasar Bogor terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
No Atribut Pengelolaan Pasar
Tingkat Kinerja
Tingkat Kepentingan
1 Lokasi pasar
3,6 4,0
2 Kebersihan kantor unit pasar
2,6 3,7
3 Kondisi bangunan gedung pasar
2,7 3,7
4 Kondisi kebersihan pasar
2,3 3,5
5 Kondisi fasilitas umum MCK, Mushola,
penerangan 2,9
3,6 6
Kondisi tempat usahaberdagang kios 2,8
3,5 7
Ketersediaan bak penampungan sampah 2,3
3,5 8
Keramahan petugas pasar 2,3
3,8 9
Harga kios dan los 3,2
3,6 10
Pelayanan yang diberikan pegawai unit pasar 3,4
4,0 11
Penataan PKL 2,4
3,7 12
Kemudahan dalam pengurusan sewa tempat usaha
2,9 3,6
13 Besarnya retribusi
3,1 3,6
14 Jam operasional
3,0 3,4
15 Kepedulian menampung keluhan pedagang
2,5 3,8
16 Kecepatan respon atas keluhan pedagang
2,5 3,9
17 Keterbukaan dalam menerima kritik pedagang
2,9 3,9
18 Kejelasan informasi kepada pedagang
3,0 3,9
19 Keamanan dan ketertiban pasar
2,8 3,8
20 Kemudahan mendapat izin berdagang
3,2 3,8
21 Kejujuran petugas penarik retribusi
2,9 3,7
22 Kualitas barang
3,7 3,8
23 Kelengkapan jenis barang
3,8 4,0
24 Pemberian sanksi terhadap pelanggaran tata tertib
pasar 2,8
3,6 25
Sikap pegawai unit pasar 3,1
4,0 26
Pengelola pasar memberikan pembinaanpenyuluhan secara baik dan teratur
2,9 3,8
27 Pengelola pasar memberikan rasa keadilan dan
kepastian hokum 2,9
3,9 28
Musyawarah dengan pedagang 3,0
3,7 29
Sosialisasi tata tertib pasar 3,3
3,9 30
Kesungguhan petugas dalam mengelola pasar 3,2
3,9
Rata-rata
2,9 3,7
Sementara kinerja PD Pasar Pakuan Jaya Pasar Bogor yang dinilai paling rendah oleh pedagang yaitu tujuh atribut, yaitu: 1 kebersihan kantor unit pasar, 2
kondisi bangunan gedung pasar, 3 kondisi kebersihan pasar, 4 kondisi fasilitas umum MCK, mushola, penerangan, 5 kondisi tempat berdagang kios, 6
ketersediaan bak penampungan sampah, 7 keramahan petugas pasar, 8 penataan PKL, 9 kemudahan dalam pengurusan sewa tempat, 10 kepedulian menampung
keluhan pedagang, 11 kecepatan respon atas keluhan pedagang, 12 keterbukaan dalam menerima kritik pedagang, 13 keamanan dan ketertiban pasar, 14
kejujuran petugas penarik retribusi, 15 pemberian sanksi terhadap pelanggaran tata tertib pasar, 16 pengelola pasar memberikan pembinaanpenyuluhan dan 17
pengelola pasar memberikan rasa keadilan dan kepastian hukum. Terhadap tingkat Kepentingan, pedagang Pasar Bogor menyatakan bahwa
seluruh atribut pengelolaan pasar penting bagi mereka dan seharusnya dilakukan dengan baik oleh PD Pasar Pakuan Jaya. Pedagang pasar memiliki kepentingan
yang paling tinggi terhadap atribut 1 pelayanan dari unit pasar, 2 kelengkapan jenis barang, 3 sikap pegawai unit pasar, 4 lokasi pasar, 5 kebersihan kantor
unit pasar, 6 kondisi bangunangedung pasar, 7 kondisi kebersihan pasar, 8 kondisi fasilitas umum, 9 kondisi tempat usaha, 10 ketersediaan bak penampung
sampah, 11 keramahan petugas pasar, 12 harga kios dan los, 13 penataan PKL, 14 kemudahan pengurusan sewa tempat, 15 besarnya retribusi, 16 kepedulian
menampung keluhan, 17 kecepatan respon atas keluhan pedagang, 18 keterbukaan dalam menerima kritik pedagang, 19 keterbukaan informasi kepada
pedagang, 20 keamanan dan ketertiban, 21 kemudahan izin berdagang, 22 kejujuran petugas penarik retribusi, 23 kualitas barang, 24 pemberian sanksi
terhadap pelanggaran, 25 pembinaan dan penyuluhan kepada pedagang, 26 pengelola memberikan jaminan rasa keadilan, 27 musyawarah dengan pedagang,
28 sosialisasi tata tertib dan 29 kesungguhan dalam mengelola pasar. Sementara itu atribut yang memiliki tingkat Kepentingan yang rendah yaitu 1 atribut jam
operasional, dikarenakan pengaturan jam operasional di pasar sudah diketahui oleh pedagang. Jadi pedagang sudah mengetahui kapan waktu untuk berbelanja di
pasar tradisional. Berdasarkan hasil analisis terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat
Kepentingan di Pasar Bogor, di dapat nilai Tingkat Kinerja rata-rata sebesar 2,9 dan Tingkat Kepentingan rata-rata sebesar 3,7. Oleh karena itu berada pada
Kuadran B. Posisi ini menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil
dilaksanakan oleh pasar, wajib dipertahankan. Pada kuadran ini dianggap sangat penting dan memuaskan Gambar 4.
Gambar 4. Hasil Diagram Kartesius untuk Pasar Bogor
6.2.2 Persepsi Pedagang Pasar Sukasari
Berdasarkan pada Tabel 22, pedagang Pasar Sukasari mempersepsikan bahwa secara umum kinerja PD Pasar Pakuan Jaya dalam pengelolaan pasar
tradisional di Kota Bogor berkinerja rendah skor 2,9 dan tingkat kepentingan pedagang tinggi skor 3,8.
Kinerja PD Pasar Pakuan Jaya yang dinilai paling tinggi oleh pedagang Pasar Sukasari adalah 1 kualitas barang dan 2 lokasi pasar yang strategis.
Selanjutnya atribut yang dinilai berkinerja lebih rendah menyangkut sepuluh atribut, yaitu 1 keramahan petugas pasar, 2 harga kios dan los, 3 kemudahan
dalam pengurusan sewa tempat usaha, 4 besarnya retribusi, 5 jam operasional, 6 keamanan dan ketertiban pasar, 7 kemudahan mendapat izin berdagang, 8
kejujuran petugas penarik retribusi, 9 musyawarah dengan pedagang dan 10 sosialisasi tata tertib pasar.
Sementara itu beberapa atribut yang dinilai berkinerja paling rendah oleh pedagang Pasar Sukasari menyangkut delapan belas atribut, yaitu : 1 kebersihan
kantor unit pasar. 2 kondisi bangunan gedung pasar, 3 kondisi kebersihan pasar, 4 kondisi fasilitas umum MCK, mushola, penerangan, 5 kondisi tempat usaha
kios, 6 ketersediaan bak penampungan sampah, 7 pelayanan pegawai unit pasar, 8 penataan PKL, 9 kepedulian menampung keluhan pedagang, 10
kecepatan respon atas keluhan pedagang, 11 keterbukaan dalam menerima kritik pedagang, 12 kejelasan informasi kepada pedagang, 13 kelengkapan jenis
barang, 14 pemberian sanksi atas pelanggaran tata tertib pasar, 15 sikap pegawai unit pasar, 16 pembinaan kepada pedagang, 17 pegelola pasar memberikan rasa
keadilan dan kepastian hukum, dan 18 kesungguhan petugas mengelola pasar. Tabel 22. Persepsi Pedagang Pasar Sukasari terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan No
Atribut Pengelolaan Pasar Tingkat
Kinerja Tingkat
Kepentingan
1 Lokasi pasar
3,6 4,2
2 Kebersihan kantor unit pasar
2,8 3,8
3 Kondisi bangunan gedung pasar
2,0 3,8
4 Kondisi kebersihan pasar
2,2 3,7
5 Kondisi fasilitas umum MCK, Mushola,
penerangan 2,4
3,8 6
Kondisi tempat usahaberdagang kios 2,5
3,8 7
Ketersediaan bak penampungan sampah 2,4
3,7 8
Keramahan petugas pasar 3,2
3,7 9
Harga kios dan los 3,2
3,7 10 Pelayanan yang diberikan pegawai unit pasar
2,9 3,7
11 Penataan PKL 2,6
3,8 12 Kemudahan dalam pengurusan sewa tempat
usaha 3,1
3,7 13 Besarnya retribusi
3,0 3,8
14 Jam operasional 3,4
3,8 15 Kepedulian menampung keluhan pedagang
2,9 3,7
16 Kecepatan respon atas keluhan pedagang 2,7
4,1 17 Keterbukaan dalam menerima kritik pedagang
2,9 3,9
18 Kejelasan informasi kepada pedagang 2,8
3,9 19 Keamanan dan ketertiban pasar
3,2 3,9
20 Kemudahan mendapat izin berdagang 3,4
3,8 21 Kejujuran petugas penarik retribusi
3,1 4,2
22 Kualitas barang 3,8
4,2 23 Kelengkapan jenis barang
2,9 3,9
24 Pemberian sanksi terhadap pelanggaran tata tertib pasar
2,9 3,9
25 Sikap pegawai unit pasar 2,9
3,9 26 Pengelola pasar memberikan
pembinaanpenyuluhan secara baik dan teratur 2,7
3,7 27 Pengelola pasar memberikan rasa keadilan dan
kepastian hokum 2,7
3,7 28 Musyawarah dengan pedagang
3,0 3,8
29 Sosialisasi tata tertib pasar 3,3
3,8 30 Kesungguhan petugas dalam mengelola pasar
2,9 4,1
Skor rata-rata 2,9
3,8 Terhadap tingkat kepentingan, pedagang Pasar Sukasari menyatakan
bahwa seluruh atribut pengelolan pasar penting bagi mereka dan seharusnya dilakukan dengan baik oleh PD Pasar Pakuan Jaya. Pedagang Pasar Sukasari
memiliki kepentingan yang tinggi terhadap tiga puluh atribut pengelolaan pasar, sedangkan empat atribut lainnya yaitu kualitas barang, lokasi pasar, kejujuran
petugas penarik retribusi dan kesungguhan petugas dalam mengelola pasar merupakan tingkat Kepentingan tertinggi yang harus diperhatikan oleh PD Pasar
Pakuan Jaya. Hal ini berkaitan dengan kualitas barang dan kondisi manajemen pasar tradisional yang perlu peningkatan.
Berdasarkan hasil analisis terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan di Pasar Sukasari seperti tampak pada Gambar 5, di dapat nilai
Tingkat Kinerja rata-rata sebesar 2,9 dan Tingkat Kepentingan rata-rata sebesar 3,8. Oleh karena itu berada pada Kuadran B. Posisi ini menunjukkan unsur jasa
pokok yang telah berhasil dilaksanakan oleh pasar, wajib dipertahankan. Pada kuadran ini dianggap sangat penting dan memuaskan.
Gambar 5. Hasil Diagram Kartesius untuk Pasar Sukasari
6.2.3 Persepsi Pedagang Pasar Kebon Kembang
Tabel 23 menggambarkan persepsi pedagang Pasar Kebon Kembang terhadap pengelolaan PD Pasar Pakuan Jaya. Pedagang Pasar Kebon Kembang
mempersepsikan bahwa secara umum kinerja PD Pasar Pakuan Jaya dalam pengelolaan pasar tradisional di Kota Bogor berkinerja rendah skor 3,1 dan
tingkat kepentingan pedagang tinggi skor 3,9.
Tabel 23. Persepsi Pedagang Pasar Kebon Kembang terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
No Atribut Pengelolaan Pasar
Tingkat Kinerja
Tingkat Kepentingan
1 Lokasi pasar
3,4 4,1
2 Kebersihan kantor unit pasar
2,4 3,5
3 Kondisi bangunan gedung pasar
2,4 3,9
4 Kondisi kebersihan pasar
2,2 3,8
5 Kondisi fasilitas umum MCK, Mushola,
penerangan 2,5
4,0 6
Kondisi tempat usahaberdagang kios 3,0
3,8 7
Ketersediaan bak penampungan sampah 2,3
3,8 8
Keramahan petugas pasar 3,7
3,8 9
Harga kios dan los 3,0
3,9 10 Pelayanan yang diberikan pegawai unit pasar
3,3 3,9
11 Penataan PKL 2,4
3,7 12 Kemudahan dalam pengurusan sewa tempat
usaha 3,1
3,6
13 Besarnya retribusi 3,1
3,9 14 Jam operasional
3,4 3,9
15 Kepedulian menampung keluhan pedagang 2,9
4,3 16 Kecepatan respon atas keluhan pedagang
2,9 4,1
17 Keterbukaan dalam menerima kritik pedagang 3,1
4,2 18 Kejelasan informasi kepada pedagang
3,0 4,1
19 Keamanan dan ketertiban pasar 2,8
4,0 20 Kemudahan mendapat izin berdagang
3,4 4,0
21 Kejujuran petugas penarik retribusi 3,5
4,1 22 Kualitas barang
3,9 4,1
23 Kelengkapan jenis barang 3,6
4,1 24 Pemberian sanksi terhadap pelanggaran tata
tertib pasar 3,1
3,7 25 Sikap pegawai unit pasar
3,1 3,8
26 Pengelola pasar memberikan pembinaanpenyuluhan secara baik dan teratur
3,1 4,0
27 Pengelola pasar memberikan rasa keadilan dan kepastian hokum
3,1 4,0
28 Musyawarah dengan pedagang 3,1
4,0 29 Sosialisasi tata tertib pasar
3,3 3,9
30 Kesungguhan petugas dalam mengelola pasar 3,3
4,1
Skor rata-rata 3,1
3,9 Kinerja PD Pasar Pakuan Jaya yang dinilai paling tinggi oleh pedagang
Pasar Kebon Kembang adalah 1 kualitas barang, 2 keramahan petugas pasar, 3 kelengkapan jenis barang, dan 4 kejujuran petugas penarik retribusi.
Selanjutnya atribut yang dinilai memiliki kinerja lebih rendah menyangkut tujuh belas antribut, yaitu : 1 lokasi pasar, 2 kondisi tempat usahadagang, 3
harga kios dan los, 4 pelayanan yang diberikan pegawai unit pasar, 5 kemudahan dalam pengurusan sewa tempat usaha, 6 besarnya retribusi, 7 jam operasional, 8
keterbukaan dalam menerima kritik pedagang, 9 kejelasan informasi kepada pedagang, 10 kemudahan mendapat izin berdagang, 11 pemberian sanksi
terhadap pelanggaran tata tertib pasar, 12 sikap pegawai unit pasar, 13 pembinaan oleh pengelola pasar, 14 pengelola memberikan rasa keadilan dan
kepastian hukum, 15 musyawarah dengan pedagang, 16 sosialisasi tata tertib pasar dan 17 kesungguhan petugas mengelola dalam pasar.
Kinerja yang dinilai paling rendah adalah 1 kebersihan kantor unit pasar, 2 kondisi bangunangedung pasar, 3 kondisi kebersihan pasar, 4 kondisi
fasilitas umum, 5 ketersediaan bak penampungan sampah, 6 penataan PKL, 7
kepedulian menampung keluhan pedagang, 8 kecepatan respon atas keluhan pedagang, dan 9 keamanan dan ketertiban pasar.
Gambar 6. Hasil Diagram Kartesius untuk Pasar Kebon Kembang Terhadap tingkat kepentingan, pedagang Pasar Kebon Kembang
menyatakan bahwa seluruh atribut pengelolaan pasar penting bagi mereka dan seharusnya dilakukan dengan baik oleh PD Pasar Pakuan Jaya. Pedagang Pasar
Kebon Kembang memiliki kepentingan yang tinggi terhadap atribut 1 kepedulian menampung keluhan pedagang, dan 2 keterbukaan dalam menerima kritik
pedagang. Selanjutnya untuk ke dua puluh delapan atribut lainnya pedagang Pasar Kebon Kembang menganggap penting.Pada Gambar 6 dapat dilihat hasil analisis
terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan di Pasar Kebon Kembang, di dapat nilai Tingkat Kinerja rata-rata sebesar 3,1 dan Tingkat Kepentingan rata-rata
sebesar 3,9. Oleh karena itu berada pada Kuadran B. Posisi ini menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan oleh pasar, wajib
dipertahankan. Pada kuadran ini dianggap sangat penting dan memuaskan.
6.2.4 Persepsi Pedagang terhadap Pasar Tradisional Gabungan di Kota Bogor
Tabel 24 menggambarkan persepsi pedagang terhadap pengelolaan pasar oleh PD. Pasar Pakuan Jaya. Pedagang mempersepsikan bahwa secara umum
kinerja PD. Pasar Pakuan Jaya dalam pengelolaan pasar tradisional di Kota Bogor
berkinerja rendah skor 3,0 dan tingkat kepentingan pedagang yang tinggi skor 3,8.
Kinerja PD. Pasar Pakuan Jaya yang dinilai tinggi oleh pedagang adalah 1 kualitas barang dan 2 lokasi pasar yang strategis. Hal ini berkaitan dengan lokasi
Kota Bogor yang sangat strategis yang merupakan daerah ramai sebagai kota jasa. Selanjutnya persepsi pedagang yang dinilai lebih rendah yaitu menyangkut
atribut: 1 keramahan petugas pasar, 2 harga kios dan los, 3 pelayanan yang diberikan pegawai unit pasar, 4 kemudahan dalam pengurusan sewa tempat
usaha, 5 besarnya retribusi, 6 jam operasional, 7 keterbukaan dalam menerima kritik pedagang, 8 kemudahan mendapat izin berdagang, 9 kejujuran petugas
penarik retribusi, 10 kelengkapan jenis barang, 11 sikap pegawai unit pasar, 12 musyawarah dengan pedagang, 13 sosialisasi tata tertib pasar, dan 14
kesungguhan petugas dalam mengelola pasar. Sementara atribut yang memiliki kinerja paling rendah yaitu 1 kebersihan
kantor unit pasar, 2 kondisi bangunangedung pasar, 3 kondisi kebersihan pasar, 4 kondisi fasilitas umum, 5 kondisi tempat usaha, 6 ketersediaan bak
penampungan sampah, 7 penataan PKL, 8 kepedulian menampung keluhan pedagang, 9 kecepatan respon atas keluhan pedagang, 10 kejelasan informasi
kepada pedagang, 11 keamanan dan ketertiban pasar, 12 pemberian sanksi terhadap pelanggaran tata tertib pasar, 13 pembinaan oleh pengelola pasar kepada
pedagang, dan 14 pengelola pasar memberikan rasa keadilan dan kepastian hukum.
Tabel 24. Persepsi Seluruh Pedagang Pasar terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan No
Atribut Pengelolaan Pasar Tingkat
Kinerja Tingkat
Kepentingan
1 Lokasi pasar
3,6 4,1
2 Kebersihan kantor unit pasar
2,6 3,6
3 Kondisi bangunan gedung pasar
2,4 3,8
4 Kondisi kebersihan pasar
2,2 3,7
5 Kondisi fasilitas umum MCK, Mushola,
penerangan 2,6
3,8 6
Kondisi tempat usahaberdagang kios 2,8
3,7 7
Ketersediaan bak penampungan sampah 2,3
3,7 8
Keramahan petugas pasar 3,4
3,8
9 Harga kios dan los
3,1 3,7
10 Pelayanan yang diberikan pegawai unit pasar 3,2
3,8 11 Penataan PKL
2,5 3,7
12 Kemudahan dalam pengurusan sewa tempat usaha
3,0 3,6
13 Besarnya retribusi 3,1
3,8 14 Jam operasional
3,3 3,7
15 Kepedulian menampung keluhan pedagang 2,7
3,9 16 Kecepatan respon atas keluhan pedagang
2,7 4,0
17 Keterbukaan dalam menerima kritik pedagang 3,0
4,0 18 Kejelasan informasi kepada pedagang
2,9 3,9
19 Keamanan dan ketertiban pasar 2,9
3,9 20 Kemudahan mendapat izin berdagang
3,3 3,8
21 Kejujuran petugas penarik retribusi 3,2
4,0 22 Kualitas barang
3,7 4,0
23 Kelengkapan jenis barang 3,4
4,0 24 Pemberian sanksi terhadap pelanggaran tata tertib
pasar 2,9
3,7 25 Sikap pegawai unit pasar
3,0 3,9
26 Pengelola pasar memberikan pembinaanpenyuluhan secara baik dan teratur
2,9 3,8
27 Pengelola pasar memberikan rasa keadilan dan kepastian hokum
2,9 3,8
28 Musyawarah dengan pedagang 3,0
3,8 29 Sosialisasi tata tertib pasar
3,3 3,8
30 Kesungguhan petugas dalam mengelola pasar 3,1
4,1
Skor rata-rata
3,0 3,8
Terhadap tingkat kepentingan, pedagang menyatakan bahwa seluruh atribut pengelolaan pasar penting bagi mereka dan seharusnya dilakukan dengan
baik oleh PD Pasar Pakuan Jaya. Pedagang memiliki kepentingan yang paling tinggi terhadap atribut : 1 lokasi pasar, dan 2 kesungguhan petugas dalam
mengelola pasar. Sementara untuk ke dua puluh delapan atribut lainnya Kepentingan pedagang juga tinggi karena skornya diatas 3,5 semua.
Pada Gambar 7 dapat dilihat hasil analisis terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan untuk Gabungan Pasar Tradisional di Kota Bogor, di dapat
nilai Tingkat Kinerja rata-rata sebesar 3,0 dan Tingkat Kepentingan rata-rata sebesar 3,8. Oleh karena itu berada pada Kuadran B. Posisi ini menunjukkan
unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan oleh pasar, wajib dipertahankan. Pada kuadran ini dianggap sangat penting dan memuaskan.
Gambar 7. Hasil Diagram Kartesius untuk Gabungan Pasar di Kota Bogor 6.3
Tingkat Kepentingan Atribut Kualitas Pengelolaan Pasar 6.3.1 Tingkat Kepentingan Atribut Kualitas Pengelolaan Pasar di
Pasar Bogor Dari Tabel 25 dapat dilihat bahwa pada tingkat kinerja dimensi Assurance
merupakan dimensi pengelolaan yang paling dianggap penting oleh pedagang dibanding dengan dimensi-dimensi kualitas pengelolaan lainnya. Hal ini
ditunjukkan dari nilai rata-rata tingkat kepentingan tertinggi 3,2 yang dimiliki oleh dimensi assurance, sedangkan dimensi responsiveness memiliki nilai rata-
rata tingkat kepentingan terendah yaitu sebesar 2,7, hal ini menunjukkan bahwa dimensi pengelolaan yang bersifat responsiveness merupakan dimensi yang
dianggap tidak penting oleh pedagang. Tabel 25. Tingkat Kepentingan Atribut Pengelolaan Pasar di Pasar
Bogor No
Dimensi Atributte Pengelolaan Pasar
Tingkat Kinerja
Tingkat Kepentingan
1 Tangible
kenyataanbentuk fisik 2,8
3,6 2
Reliability keandalankepercayaan
3,0 3,7
3 Responsiveness
ketanggapan 2,7
3,9 4
Assurance Jaminankepastian
3,2 3,8
5 Emphaty
empati 3,1
3,8
Skor Rata-rata 2,9
3,8
Selanjutnya pada tingkat kepentingan, dimensi responsiveness merupakan dimensi atribut pengelolaan pasar yang paling dianggap penting oleh pedagang
dibandingkan dengan dimensi kepentingan lain. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata tingkat kepentingan tertinggi 3,9, sedanagkan dimensi tangible adalah
dimensi dengan tingkat kepentingan terendah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata tingkat kepentingan Kepentingan 3,6. Artinya dimensi tangible tingkat
kepentingannya terendah dan dianggap rendah kepentingannya oleh pedagang.
6.3.2 Tingkat Kepentingan Atribut Kualitas Pengelolaan Pasar di Pasar Sukasari
Pada Tabel 26 dapat dilihat bahwa pada tingkat kinerja dimensi assurance merupakan dimensi yang paling dianggap penting jika dibandingkan dengan
dimensi lainnya. Hal ini di tunjukan dengan nilai rata-rata tingkat kepentingan yang tertinggi 3,2. Sedangkan dimensi yang memiliki tingkat kepentingan
terendah yaitu dimensi tanggible dengan nilai rata-rata 2,6. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi tangible merupakan dimensi yang dianggap tidak penting oleh
pedagang. Selanjutnya pada tingkat kepentingan dimensi assurance merupakan
dimensi yang memiliki nilai rata-rata tertinggi 4,0. Ini menunjukkan bahwa dimensi assurance merupakan dimensi yang paling penting jika dibandingkan
dengan dimensi lainnya. Sementara dimensi yang memiliki nilai rata-rata paling rendah yaitu dimensi reliability dengan nilai rata-rata 3,7. Namun di Pasar
Sukasari semua dimensi kepentingan memiliki tingkat kepentingan yang tinggi.
Tabel 26. Tingkat Kepentingan Atribut Pengelolaan Pasar di Pasar Sukasari
No Dimensi Atributte Pengelolaan
Pasar Tingkat
Kinerja Tingkat
Kepentingan
1 Tangible
kenyataanbentuk fisik 2,6
3,8 2
Reliability keandalankepercayaan
3,0 3,7
3 Responsiveness
ketanggapan 2,8
3,9 4
Assurance Jaminankepastian
3,2 4,0
5 Emphaty
empati 2,9
3,8
Skor Rata-rata 2,9
3,8
6.3.3 Tingkat Kepentingan Atribut Kualitas Pengelolaan Pasar di Pasar
Kebon Kembang
Selanjutnya pada Tabel 27 dapat dilihat bahwa pada tingkat kinerja dimensi assurance merupakan dimensi pengelolaan atribut yang memiliki nilai
rata-rata tertinggi 3,4. Hal ini menunjukkan dimensi assurance merupakan dimensi yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibandingkan dengan
dimensi pengelolaan atribut lainnya. Sementara dimensi yang memiliki tingkat kepentingan terendah yaitu dimensi tangible dengan nilai rata-rata 2,6. Hal ini
menunjukkan bahwa dimensi tangible dianggap tidak penting oleh pedagang. Selanjutnya pada tingkat Kepentingan, dimensi responsiveness merupakan
dimensi yang memiliki tingkat kepentingan pengelolaan atribut yang tertinggi dengan nilai rata-rata 4,2. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi responsiveness
adalah dianggap peting oleh pedagang jika dibandingkan dengan dimensi lainnya. Tabel 27. Tingkat Kepentingan Atribut Pengelolaan Pasar di Pasar
Kebon Kembang No
Dimensi Atributte Pengelolaan Pasar
Tingkat Kinerja
Tingkat Kepentingan
1 Tangible
kenyataanbentuk fisik 2,6
3,8 2
Reliability keandalankepercayaan
3,1 3,8
3 Responsiveness
ketanggapan 3,0
4,2 4
Assurance Jaminankepastian
3,4 4,0
5 Emphaty
empati 3,1
4,0
Skor Rata-rata 3,1
3,9
6.3.4 Tingkat Kepentingan Atribut Kualitas Pengelolaan Pasar di Pasar Tradisional Kota Bogor
Pada Tabel 28, dapat dilihat bahwa pada tingkat kinerja dimensi assurance memiliki nilai rata-rata kepentingan atribut tertinggi dibandingkan dengan
dimensi lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi assurance dianggap penting oleh pedagang pasar tradisional di Kota Bogor. Sementara dimensi yang memiliki
nilai kepentingan terendah yaitu dimensi tangible dengan nilai rata-rata 2,6. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi tangible dianggap tidak penting oleh pedagang
pasar tradisional Kota Bogor.
Selanjutnya pada tingkat Kepentingan, dimensi responsiveness memiliki nilai rata-rata tertinggi jika dibandingkan dengan dimensi lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kepentinganya tertinggi. Namun secara umum di pasar tradisional di Kota Bogor, semua dimensi Kepentingan memiliki tingkat
kepentingan pengelolaan antribut yang tinggi.
Tabel 28. Tingkat Kepentingan Atribut Pengelolaan Pasar di Semua Pasar No
Dimensi Atributte Pengelolaan Pasar Tingkat
Kinerja Tingkat
Kepentingan
1 Tangible
kenyataanbentuk fisik 2,6
3,7 2
Reliability keandalankepercayaan
3,1 3,7
3 Responsiveness
ketanggapan 2,8
4,0 4
Assurance Jaminankepastian
3,2 3,9
5 Emphaty
empati 3,0
3,9
Skor Rata-rata 3,0
3,8
Berdasarkan pada hasil penelitian ini secara umum dapat dilihat bahwa persepsi pedagang terhadap kinerja pasar tradisional di Kota Bogor adalah rendah,
sementara Kepentingan pedagang terhadap pasar tradisional di Kota Bogor adalah tinggi. Begitu juga dengan tingkat kepentingan pedagang pasar tradisional di Kota
Bogor terhadap dimensi kinerja adalah rendah, sedangkan tingkat kepentingan pedagang terhadap dimensi Kepentingan atribut pengelolaan pasar tradisional di
Kota Bogor adalah tinggi.
6.4 Implikasi Pengembangan Pasar Tradisional terhadap Pembangunan