Identifikasi kitosan komersil Penelitian Pendahuluan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penelitian Pendahuluan

Tahapan penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui mutu kitosan komersil yang digunakan, antara lain meliputi kadar air, kadar abu, kadar nitrogen, pengujian antibakteri kitosan, dan pengukuran derajat deasetilasi.

4.1.1 Identifikasi kitosan komersil

Kitosan yang digunakan pada penelitian ini adalah kitosan komersil yang didapatkan dari CV Bioteksurindo, Cirebon. Hasil pengujian karakterisasi kitosan komersil dapat dilihat pada Tabel 2 yang menyajikan hasil pengujian mutu kitosan larut asam dengan standar mutu kitosan yang ada. Tabel 2 Hasil karakterisasi kitosan komersil Spesifikasi Hasil Uji Standar Kitosan Penampakan Bubuk putih SerpihanBubuk Putih Kadar air berat kering 8,13 ≤ 10 Kadar abu berat kering 0,69 ≤β Kadar N berat kering 2,27 5 Derajat deasetilasi 73,45 70 Sumber: Protan Laboratories dalam Suptijah et al. 1992 Kitosan dilarutkan dalam asam organik seperti asam asetat dengan konsentrasi 1,0 vv. Menurut Ornum 1992, pelarut kitosan yang baik adalah asam format dan asam asetat dengan konsentrasi masing-masing 0,2-1,0 dan 1,0-2,0 . Kitosan lebih mudah larut dalam asam asetat 1,0-2,0 dan akan membentuk suatu garam ammonium asetat Tang et al. 2007. Kitosan larut dalam asam organikmineral encer melalui protonasi gugus amino bebas NH 2  NH 3 + pada pH kurang dari 6,5. Kelarutan kitosan menurun dengan bertambahnya berat molekul kitosan Wiyarsi dan Priyambodo 2008. Kitosan merupakan polimer kationik dengan jumlah monomer sekitar 2.000-3.000 monomer, tidak toksik dengan tingkat LD50 sebesar 16 grkg berat badan, mempunyai bobot molekul sekitar 800 KDa Janes dan Alonso 2003. Berat molekul ini tergantung dari derajat deasetilasi yang dihasilkan pada saat ekstraksi. Semakin banyak gugus asetil yang hilang dari biopolimer kitosan, maka semakin kuat interaksi antar ion dan ikatan hidrogen dari kitosan Tang et al. 2007. Kitosan komersil yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Kitosan Komersil Sumber : Science 2012 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa mutu kitosan komersil berupa penampakan bubuk putih sesuai dengan standar mutu kitosan pada umumnya. Hasil analisis menunjukan bahwa nilai kadar air kitosan komersil yang digunakan dalam penelitian telah sesuai dengan standar, yakni sebesar 8,13 . Menurut Multazam 2002 dalam Rochima et al. 2004 kadar air kitosan dari cangkang udang adalah ≤10 . Nilai persentase kadar air dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya disebabkan karena waktu penyimpanan dan kondisi lingkungan yang lembab. Faktor lingkungan yang lembab merupakan faktor yang memberikan pengaruh besar terhadap nilai kandungan air dalam kitosan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kumar 2000 bahwa kitosan memiliki sifat yang mudah menyerap air. Kadar abu kitosan larut asam yang diperoleh adalah sebesar 0,69 . Nilai tersebut telah memenuhi syarat, dimana syarat untuk persentase kadar mineral menurut penelitian Suptijah et al. 1992 adalah kurang dari 2 . Faktor yang mempengaruhi kadar abu adalah proses demineralisasi, pencucian dan kualitas air. Kadar abu yang yang tinggi menunjukkan kandungan mineral yang tinggi. Semakin tinggi kadar abu yang dihasilkan maka mutu dan tingkat kemurnian kitosan tersebut semakin rendah. Proses pencucian yang baik hingga pH netral juga berpengaruh terhadap kadar abu Angka dan Suhartono 2000. Selain itu air yang digunakan dalam proses penetralan sebaiknya tidak mengandung mineral karena dapat meningkatkan kadar mineral dalam bahan, sehingga jumlah pengotor semakin meningkat dan disarankan untuk menggunakan akuadesair yang telah dilakukan proses penghilangan mineral melalui destilasi Suptijah 2006. Kadar nitrogen menentukan sifat kitosan yang berinteraksi dengan gugus lainnya. Menurut Abun 2006, kadar total nitrogen yang tersisa dalam deproteinasi dapat dijadikan sebagai indikator proses deproteinasi. Semakin tinggi konsentrasi NaOH dan semakin tinggi suhu deasetilasi maka kadar nitrogen cenderung semakin kecil. Kadar nitrogen kitosan larut asam adalah 2,27 . Kadar nitrogen ini sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Kadar nitrogen ini menunjukkan tingkatan dari luasnya tingkat derajat deasetilasi dan nitrogen dalam kitosan sebagian besar terdapat dalam bentuk kelompok amino alifatik primer Kumar 2000. Rincian data hasil karakterisasi kitosan komersil disajikan pada Lampiran 1.

4.1.2 Hasil pengujian antibakteri kitosan