Rancangan Percobaan dan Analisis Data Steel dan Torrie 1993

c. Derajat 2 : Eritema kemerahan dengan cairan serousa cairan bening atau sanguinus darah dari luka d. Derajat 3 : Cairan purulen cairan bernanah dari bagian luka tanpa pemisahan tepi luka e. Derajat 4 : Cairan purulen cairan bernanah bercampur darah dari luka dengan pemisahan tepi luka.

3.5 Rancangan Percobaan dan Analisis Data Steel dan Torrie 1993

Rancangan percobaan pada penelitian utama digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan konsentrasi kitosan terhadap parameter subjektif dan objektif yaitu rancangan acak kelompok in time RAK in time. Rancangan ini adalah percobaan yang melibatkan pengamatan berulang terhadap satu objek. Disamping perlakuan yang dicobakan, diharapkan juga mampu melihat perkembangan respon selama penelitian berjalan. Sehingga pengaruh waktu akan sangat bermanfaat untuk dikaji disamping perlakuan yang diberikan. Perlakuan yang diberikan yaitu konsentrasi kitosan. Perlakuan konsentrasi kitosan terdiri dari 5 taraf, yaitu kontrol negatif kitosan 0 , kontrol positif plester komersil, Chitoplast 0,5 ; 1,0 ; dan 1,5 . Menurut Steel dan Torie 1993 dengan model uji rancangan acak kelompok in time sebagai berikut : Keterangan : Y ijk = nilai respon pada faktor A taraf ke-i, ulangan ke-j dan waktu ke-k. μ = nilai rata-rata α i = pengaruh faktor A taraf ke-i, ijk = komponen acak perlakuan, ω k = pengaruh waktu pengamatan ke-k, αω kj = pengaruh interaksi waktu dengan faktor A, jk = komponen acak waktu pengamatan, ijk = komponen acak dari interaksi waktu dengan perlakuan. l = nilai respon terhadap kelompok ke-l. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan yaitu kontrol negatif kitosan 0 , kitosan 0,5 , kitosan 1,0 , kitosan 1,5 dan Y ijk = µ + α i + l + ijk + ω k +αω kj + jk + kontrol positif plester komersil. Selanjutnya plester dicobakan pada tikus percobaan dengan perbedaan perlakuan. Sampel dari masing-masing tikus percobaan diambil pada rentang waktu sebelum menggunakan penutup luka, jam ke-24 dan jam ke-48. Tikus dibuat luka sayat di daerah punggung yang diberikan anestesi lokal sebelumnya agar tidak menyakiti hewan coba, kemudian diberikan plester sesuai dengan konsentrasi dan perlakuannya. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam oneway ANOVA. Apabila hasil analisis ragam memberikan pengaruh yang berbeda nyata tolak H0, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Analisis mutu kitosan menggunakan uji deskriptif untuk melihat pengaruh modifikasi kitosan menjadi chitoplast terhadap beberapa parameter yang diamati, berupa analisis proksimat dan derajat deasetilasi. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penelitian Pendahuluan