Keadaan umum pemasok Keadaan pelayanan Keadaan bahan baku

Sebagai suatu konsep yang melibatkan banyak pihak dalam satu mata rantai, MRP menuntut beberapa persyaratan yang tidak hanya terkait dengan bahan baku, tetapi juga informasi. Dukungan manajemen merupakan syarat utama dari penerapan MRP. Manajemen di semua tingkat dari strategis sampai operasional harus memberikan dukungan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian Irghandi, 2008. Selain dukungan manajemen, perusahaan melibatkan faktor eksternal yaitu pemasok dan distributor. Sebelum membangun komitmen dan melaksanakan kontrak kerja dengan para pemasok, perusahaan terlebih dahulu melaksanakan evaluasi pemasok Irghandi, 2008. Evaluasi pemasok dilakukan apabila bahan baku yang sama dapat diperoleh lebih dari satu alternatif pemasok. Tiga kriteria dalam melakukan evaluasi pemasok, yaitu: keadaan umum pemasok, keadaan pelayanan, dan keadaan bahan baku. Beberapa contoh indikator dari setiap kriteria evaluasi pemasok adalah sebagai berikut Gaspersz dalam Irghandi, 2008:

1. Keadaan umum pemasok

a. Ukuran atau kapasitas produksi b. Kondisi finansial c. Kondisi operasional d. Fasilitas riset dan desain e. Lokasi geografis f. Hubungan dagang antar industri

2. Keadaan pelayanan

a. Waktu penyerahan bahan baku b. Kondisi kedatangan bahan baku c. Kuantitas pemesanan yang ditolak d. Penanganan keluhan dari pembeli e. Bantuan teknik yang diberikan f. Informasi harga yang diberikan

3. Keadaan bahan baku

a. Kualitas bahan baku b. Keseragaman bahan baku c. Jaminan dari pemasok d. Keadaan pengepakan pembungkusan Menurut Chopra dan Meindl 2004, perusahaan dapat memilih pemasok berdasarkan beberapa mekanisme yaitu penawaran kompetitif, sistem lelang, atau negoisasi langsung. Mekanisme yang digunakan harus tetap menekankan pada biaya total yang dikeluarkan oleh pemasok dan tidak hanya pada harga penjualannya. Sebelum memilih pemasok, perusahaan harus memutuskan akan menggunakan pemasok tunggal atau banyak pemasok sebagai sumber dari produk. Pemasok tunggal hanya melayani pemesanan produk yang spesifik. Sedangkan banyak pemasok dapat meningkatkan persaingan dan ada kemungkinan produk gagal untuk dikirim. Setelah pemasok dipilih, maka dibuat kontrak antara pembeli dengan pemasok. Kontrak tersebut merupakan parameter kewajiban yang harus diperhatikan dan dipenuhi oleh pembeli dan pemasok. Trend globalisasi menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur yang berskala besar telah menghubungkan rantai pasokan di hulu dan hilir untuk mengefisienkan biaya. Hubungan antara pemasok dengan perusahaan tidak lagi sebagai musuh, namun sebagai rekan yang bekerjasama. Kerjasama dengan sedikit pemasok dapat meningkatkan kualitas dengan menggunakan sumber pasokan yang berbiaya rendah. Oleh karena itu, pemilihan pemasok menjadi suatu hal penting Lin dan Juang, 2008. Pemilihan pemasok yang tepat sebagai mitra merupakan jantung dari MRP, sedangkan bahan baku atau pelayanan yang dihasilkan merupakan bagian yang sangat terkait dengan perusahaan. Jika perusahaan dapat menemukan pemasok yang sesuai dengan karakter industri dan memenuhi persyaratan rantai pasokan, maka rantai pasokan perusahaan dapat bersaing. Namun terkadang pemasok tidak dapat beroperasi secara maksimal. Hal ini dikarenakan keterlambatan pengiriman dan rencarna produksi, atau disebabkan pengeluaran biaya yang terlalu besar Lin dan Juang, 2008.

2.4. Strategi Rantai Pasokan Pujawan 2005 menyatakan bahwa, strategi tidak dapat dilepaskan dari