II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Rantai Pasokan
Menurut Indrajit dan Pranoto 2002, rantai pasokan adalah suatu tempat sistem  organisasi  menyalurkan  barang  produksi  dan  jasanya  kepada  para
pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu menyelenggarakan
pengadaan atau penyalur barang. Menurut  DHL  2009,  rantai  pasokan  adalah  perjalanan  barang,
informasi dan keuangan. Berawal dari pembelian bahan dasar ataupun setengah jadi,  yang  kemudian  dikirim  ke  pabrik  untuk  diolah  menjadi  barang  jadi
Gambar  1.  Barang-barang  jadi  tersebut  akan  dikirim  ke  gudang  atau  pusat distribusi  untuk  dikirim  ke  ritel,  distributor  ataupun  langsung  ke  rumahkantor
pelanggan.  Layanan  purna  jual  seperti  perawatan  dan  perbaikan  atau pengembalian  dan  daur  ulang  produk-produk  tersebut  berada  diakhir  masa
gunanya.  Perencanaan  rantai  pasokan  yang  baik  akan  mengoptimalisasikan rantai pasokan.
Gambar 1. Model Rantai Pasokan DHL, 2009
Rencana Rantai Pasokan
Manufaktur
Distrubus
i
Pemasaran
Penyimpanan Manufaktur
Retail Distributor
Pusat Distribusi
Konsumen Pengguna
Pusat Pelayanan
Menurut  Pujawan  2005,  rantai  pasokan  terdiri  atas  3  tiga    macam aliran yang harus dikelola, yaitu :
1. Aliran  barang  yang  mengalir  dari  hulu  upstream  ke  hilir
downstream. Contohnya
adalah  bahan  baku  yang  dikirim  dari pemasok ke pabrik.   Setelah  produk  selesai  diproduksi,  produk  dikirim  ke
distributor, lalu ke pengecer atau ritel, kemudian ke pemakai akhir.
2. Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu
3. Aliran  informasi  yang  dapat  terjadi  dari  hulu  ke  hilir  ataupun
sebaliknya. Informasi  tentang  persediaan  produk  yang  masih  ada  di
masing-masing supermarket   dibutuhkan  oleh  distributor  maupun
pabrik. Informasi tentang ketersediaan  kapasitas  produksi  yang  dimiliki
oleh pemasok juga dibutuhkan oleh pabrik. Informasi tentang   status
pengiriman bahan baku dibutuhkan  oleh  perusahaan  yang  mengirim
maupun yang  akan menerima. Perusahaan  perkapalan  harus  membagi
informasi seperti ini guna perencanaan yang lebih akurat.
2.2 Supplier Relationship Management