Kultivasi Chlorella sp. dan Nannochloropsis sp. pada media Kontrol

Chlorella sp. memiliki jumlah kepadatan sel lebih tinggi dibandingkan Nannochloropsis sp. dengan perlakuan menggunakan pupuk dan tanpa pupuk. Sebaliknnya, Kepadatan sel Nannochloropsis sp. jauh lebih tinggi dibandingkan Chlorella sp. dengan perlakuan kontrol.

4.3.1. Kultivasi Chlorella sp. dan Nannochloropsis sp. pada media Kontrol

Kepadatan sel Chlorella sp. relatif lebih stabil dibandingkan Nannochloropsis sp. Keadaan tersebut dibuktikan dengan jumlah sel yang cenderung meningkat dari hari ke-1 kultur sampai hari ke-10, dan dilanjutkan dengan penurunan sel yang tidak signifikan. Kapadatan sel Nannochloropsis sp. maksimum terjadi dua kali, yaitu pada hari ke-10 dan ke-14. Jumlah sel maksimum pada hari ke-10 adalah 42,50×10 6 selmL dan 41,15×10 6 selmL pada hari ke-14. Sel Chlorella sp. mengalami satu kali puncak pertumbuhan populasi, yaitu pada hari ke-10, dan dilanjutkan penurunan jumlah sel sampai hari ke-15, dengan jumlah sel 9,30×10 6 selmL. Gambar 13. Grafik kepadatan sel Chlorella sp. dan Nannochloropsis sp. perlakuan kontrol 5 10 15 20 25 30 35 40 45 1 3 5 7 9 11 13 15 Chlorella Nannochloropsis Masa fase lag dari Nannochloropsis sp. terjadi kurang dari empat hari, ditandai dengan jumlah sel yang meningkat relatif lebih lambat, dan menunjukkan sel masih mengalami adaptasi terhadap lingkungan kultur media. Sel Chlorella sp. memiliki sifat adaptasi yang sangat baik terhadap lingkungan media kultur. Hal tersebut ditandai dengan penambahan jumlah sel kultur yang meningkat drastis pada hari ke-2, dan ditunjukkan dengan laju pertumbuhan spesifik sebesar 2,751. Kepadatan sel Chlorella sp. meningkat hingga 15 kali lipat dari hari pertama kultur, dengan kepadatan sel mencapai 4,70×10 6 sel ml. Periode eksponensial untuk sel Nannochloropsis sp. terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-10, ditandai dengan penambahan jumlah sel yang meningkat secara eksponensial dan warna media yang semakin pekat menjadi hijau cerah hingga hari ke-10. Sel Chlorella sp. memasuki tahap eksponensial dari hari ke-2 sampai hari ke-10, yang ditandai dengan pertambahan kepadatan sel dan warna media yang berubah menjadi hijau gelap. Masa pertumbuhan eksponensial sel Nannochloropsis sp. lebih besar dibandingkan dengan Chlorella sp. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah kepadatan sel Nannochloropsis sp. cenderung lebih besar daripada Chlorella sp. Kepadatan maksimum Nannochloropsis sp. mencapai 42,50×10 6 selmL sedangkan Chlorella sp. 31,00×10 6 selmL. Peningkatan jumlah sel dalam media diduga karena luas permukaan sel Chlorella sp. yang terlihat melalui mikroskop lebih besar dibandingkan dengan Nannochloropsis sp. Semakin besar luas permukaan sel, maka ruang untuk tumbuh dan berkembang akan semakin kecil, sehingga penambahan kepadatan maksimum sel Nannochloropsis sp. lebih besar dibandingkan Chlorella sp.

4.3.2. Kultivasi Chlorella sp. dengan Nannochloropsis sp. Menggunakan