Mekanisme Proses Adsorpsi Adsorpsi Logam Berat Oleh Mikroorganisme

5 Karakteristik dari Adsorben Ukuran partikel dan luas permukaan adsorben akan mempengaruhi proses adsorpsi. Semakin kecil ukuran partikel akan semakin cepat proses adsorpsi yang terjadi dan semakin besar luas permukaan adsorben maka penyerapan yang terjadi semakin merata.

2.5.2. Mekanisme Proses Adsorpsi

Mekanisme adsorpsi logam berat menggunakan biomassa mikroalga telah banyak dikembangkan, namun masih memiliki kelemahan dan resiko terkait akumulasi logam berat terhadap sel mikroalga. Metode yang digunakan adalah absorbsi kation logam berat oleh dinding sel media bio mikroalga yang bermuatan negatif dari gugus karboksil, hidroksil, sulfidril, amina dan fosfat. Hal demikian dapat terjadi pada mikroorganisme dari golongan alga fitoplankton. Dalam tulisannya, Oswald 1988 menyebutkan bahwa alga atau ganggang memiliki permukaan yang bermuatan negatif tinggi sehingga dapat menarik logam berat yang memiliki muatan positif yang kuat. Melalui tingginya tingkat resirkulasi di perairan, logam berat terserap oleh alga dan mendiami tempat yang bersifat fakultatif atau di bawah kondisi lingkungan normal. Mekanisme active uptake atau proses bioremoval terjadi pada berbagai sel hidup dan secara simultan terjadi sejalan dengan konsumsi ion logam untuk pertumbuhan mikroorganisme danatau akumulasi intraselular ion logam tersebut. Proses ini tergantung pada energi yang terkandung dan sensitifitasnya terhadap parameter-parameter yang berbeda seperti suhu, pH, kekuatan ikatan ionik, cahaya, dan lain-lain. Proses bioabsorpsi dapat dihambat dengan suhu rendah, tidak tersedianya sumber energi, dan penghambat-penghambat metabolisme sel. Di sisi lain, bioabsorpsi logam berat dengan sel hidup ini terbatas dikarenakan oleh akumulasi ion yang menyebabkan racun terhadap mikroorganisme, sehingga dapat menghalangi pertumbuhan mikroorganisme disaat keracunan terhadap ion logam tercapai. Mikroorganisme yang tahan terhadap efek racun ion logam akan dihasilkan berdasarkan prosedur seleksi yang ketat terhadap pemilihan jenis mikroorganisme yang tahan terhadap kehadiran ion logam berat.

3. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2011 di Laboratorium Air PT. TIMAH, Tbk. Pangkalpinang, Bangka. Penelitian ini menggunakan air laut sampel yang berasal dari aktivitas hasil penambangan timah di Pantai Rebo, Kabupaten Bangka Induk, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Secara rinci, referensi geografis tempat pengambilan sampel air laut adalah 01°55′22,2″ LS dan 106°10′30,9″ BT. Tempat pengambilan sampel air limbah logam berat hasil aktifitas penambangan timah di Pulau Bangka dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Peta lokasi pengambilan sampel air limbah logam berat di pulau Bangka