2.6 Televisi Lokal
Amanat undang-undang penyiaran Nomor 32 tahun 2002 pada Bagian Keempat tentang Lembaga Penyiaran Publik, Pasal 14 ayat 3 di daerah provinsi,
kabupaten, atau kota dapat didirikan Lembaga Penyiaran Publik Lokal. Televisi TV Lokal
5
adalah lembaga pemberitaan televisi komersial yang mengemban dua misi utama, yaitu visi idealisme untuk menunjang mutu pemberitaan dan visi
komersialisme untuk menopang kehidupan institusi. Kedua visi itu sama-sama membutuhkan loyalitas penonton sebagai sasaran utama informasi. Untuk
memperoleh dan mempertahankan loyalitas pemirsa, perlu menyajikan suatu berita dan layanan informasi yang akurat, dapat dipercaya, obyektif dan dapat
diandalkan. Semakin baik dan konsisten kualitas laporan dan berita, semakin ada kemungkinan untuk mengembangkan sekelompok pendukung yang loyal yang
dibutuhkan institusi,
baik untuk
misi idealismenya
maupun misi
komersialismenya. Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran juga menjadi payung hukum bagi keberadaan televisi lokal, sebagai paradigma baru
dan menunjang proses demokratisasi penyiaran.
Sejumlah televisi lokal pada tanggal 26 Juli 2002 mencoba untuk menyatukan visi dan misinya dalam sebuah wadah perhimpunan yang dinamakan
Asosiasi Televisi Lokal Indonesia ATVLI, sebuah wadah tempat bernaungnya sejumlah stasiun televisi yang berdaya jangkau siar lokal daya jangkau siaran
maksimum dalam satu provinsikota. Tugas ATVLI adalah menjalankan program kerja ATVLI, yang antara lain intinya adalah di bidang advokasi media,
membangun kemitraan dengan semua pihak, mensosialisasikan anggota baik
5
Dewan Pengurus Asosiasi Televisi Lokal Indonesia, 2 005, “Profil ATVLI,”
http:www.atvli.com index. phpcprofilatvliread4 [diakses 20 Maret 2010], hal 5-6.
untuk kepentingan bisnis maupun non bisnis, dan beberapa program yang tak kalah penting lainnya. Pertama kali lahir pada 2002 dengan beranggotakan tujuh
stasiun televisi lokal, saat ini ATVLI telah memiliki anggota sebanyak 29 stasiun televisi lokal komersial, yang berada dari ujung barat hingga timur Indonesia.
Stasiun-stasiun televisi swasta lokal tersebut adalah: Riau TV, Batam TV, SriJunjunganTV-Bengkalis, JAKTV-Jakarta, Jogja TV, TV Borobudur-Semarang,
JTV-Surabaya, Bali TV, Lombok TV, Publik Khatulistiwa TV-Bontang, Gorontalo TV, Makassar TV, Terang Abadi TV-
Surakarta, Bandung TV, O’ Channel-Jakarta, Space Toon TV Anak-Jakarta, Cahaya TV-Banten, Megaswara
TV-Bogor, Cakra TV-Semarang, Cakra Buana Channel-Depok, Pal TV- Palembang, Kendari TV, Tarakan TV, Manajemen Qolbu TV-Bandung, Ratih
TV-Kebumen, Ambon TV, Sriwijaya TV-Palembang, Aceh TV, dan Padjadjaran TV-Bandung DP-ATVLI, 2005.
Megaswara TV merupakan satu-satunya televisi lokal yang berada di Kota Bogor di bawah pimpinan perusahaan PT. Cipta Megaswara Televisi.
Megasawara TV didirikan dan mulai mengudara sejak tahun 2005 pada channel 25 UHF. Megaswara TV juga memiliki komitmen kepada para pemirsanya, yaitu:
1. Tayangkan program yang digemari, 2. Tayangkan program yang dibutuhkan,
3. Tayangkan program yang ditunggu, dan 4. Tayangkan program yang selalu diingat.
Berdasarkan pada komitmen tersebut, Megaswara TV selalu menyemangati diri dengan sebutan TV URANG BOGOR
6
. Megaswara TV membuat, menyusun,
6
Megaswara TV Bogor, 2010, “Kami Antar Produk Anda ke 4 Juta Penduduk Bogor,”
divisi Marketing Cipta Megaswara TV Bogor, hal 2.
dan menayangkan program-program hiburan dan informasi positif yang dibutuhkan oleh masyarakat Kota dan Kabupaten Bogor dengan mengangkat dan
mengedepankan potensi-potensi lokal yang ada, baik budaya maupun masyarakatnya. Program-program yang ditayangkan dikategorikan ke dalam
berita lokal, program religi, hiburan lokal, pendidikan khususnya untuk membantu para pelajar menghadapi ujian akhir dan persiapan masuk perguruan
tinggi, program interaktif, program dari sponsor yang berasal dari pemerintah dan swasta, program khusus wanita, talk shows, dan variety shows Megaswara TV,
2010. Salah satu program acara dari Megaswara TV yang mengangkat kebudayaan
Sunda adalah Sulanjana. Program ini dibuat karena dalam kehidupan di tanah Sunda tidak lepas dari musik. Selain untuk menghibur masyarakat, acara
Sulanjana ini juga memiliki tujuan untuk melestarikan kebudayaan Sunda di masyarakat. Program acara Sulanjana merupakan suatu program acara yang berisi
penayangan video klip lagu-lagu Sunda. Video klip yang ditayangkan dalam acara ini tentu saja mengangkat hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan Sunda, yaitu
antara lain syair lagu yang menggunakan bahasa Sunda, lokasi video klip yang diambil di tanah Sunda Jawa Barat serta pakaian yang digunakan penyanyi
kerap kali merupakan pakaian adat Sunda yang diperindah dengan aksesori Sunda juga. Sulanjana ditayangkan setiap hari di pagi hari kecuali Jumat pukul 08.00-
08.30 WIB dan malam hari pukul 22.00-23.00 WIB hari Senin serta 23.00-24.00 WIB di hari Selasa-Sabtu.
2.7 Kebudayaan