Aspek Tayangan Acara Sulanjana Faktor Penerimaan Pesan Media

rumah tangga sebesar 25,5 persen. Hal ini dikarenakan oleh para wiraswastawan memiliki waktu luang untuk menonton tayangan Sulanjana di pagi hari karena sebagian besar mulai berdagang di malam hari. Sedangkan para ibu rumah tangga kebanyakan berada di dalam rumah sehingga dapat menonton tayangan Sulanjana di pagi hari. Responden lain yang memiliki pekerjaan sebagai PNS, karyawan swasta, petani dan pelajar menonton tayangan Sulanjana hanya pada waktu luang dan waktu libur saja. Hal di atas juga berkaitan dengan tingkat pendapatan responden. Hasil penelitian membagi tingkat pendapatan responden ke dalam tiga tingkatan yaitu rendah memiliki pendapatan Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.500.000, sedang memiliki pendapatan lebih dari Rp 1.500.000 sampai dengan Rp 2.500.000 dan tinggi memiliki pendapatan di atas Rp 2.500.000. Responden yang memiliki pendapatan rendah dan sedang yang mendominasi yaitu masing-masing 42,6 persen dan 41,5 persen dan hanya berbeda satu orang responden saja. Hal ini disebabkan oleh responden yang memiliki pendapatan rendah dan sedang kebanyakan berasal dari responden yang memiliki pekerjaan wiraswasta dan ibu rumah tangga yang memiliki waktu lebih untuk menonton tayangan Sulanjana.

5.4 Aspek Tayangan Acara Sulanjana

Aspek tayangan acara Sulanjana dalam penelitian terdiri dari jam tayang, durasi tayang dan isi tayangan Sulanjana. Tabel 7 menunjukkan bahwa rataan skor untuk jam tayang adalah 1,51. Artinya, tinggi rendahnya pengetahuan responden akan jam tayang memiliki hubungan yang kuat dalam kaitannya dengan efek tayangan. Sama halnya dengan durasi tayang yang memiliki rataan skor yang tinggi yaitu masing-masing 2 dan 1,91 yang artinya pengetahuan responden akan jam tayang memiliki hubungan yang kuat dalam kaitannya dengan efek tayangan. Rataan skor aspek tayangan tersaji pada Tabel 7. Tabel 7. Rataan skor aspek tayangan Aspek Tayangan Sulanjana Rataan Skor Jam Tayang Durasi Tayang Isi Tayangan 1,51 2,00 1,91 Total Rataan Skor 1,80 Keterangan: Kisaran skor 1-1,50 = lemah; 1,51-2 = kuat Pengetahuan yang tinggi akan jam tayang, durasi tayang, dan isi tayangan menjadikan reponden terkena efek tayangan yang tinggi juga, karena apabila responden mampu mengingat jam tayang, durasi tayang, dan isi tayangan berarti responden sudah terkena efek kognitif. Artinya, responden telah bertambah pengetahuannya akan aspek tayangan Sulanjana setelah menonton tayangan. Untuk efek yang lebih tinggi lagi yaitu efek konatif, responden akan terkena efek konatif apabila responden memahami, menyukai, dan melakukan apa yang disampaikan oleh tayangan Sulanjana.

5.5 Faktor Penerimaan Pesan Media

Faktor penerimaan pesan media menggambarkan hal-hal yang dapat mempengaruhi responden untuk menonton tayangan Sulanjana. Faktor-faktor tersebut antara lain selective attention, selective perception, selective retention, penyesuaian diri, dan motivasi. Rataan skor faktor penerimaan pesan media disajikan dalam Tabel 8. Tabel 8. Rataan skor faktor penerimaan pesan media Faktor Penerimaan Pesan Media Rataan Skor Selective Attention Selective Perception Selective Retention Penyesuaian Diri Motivasi 2,10 2,47 2,90 1,60 2,14 Total Rataan Skor 2,42 Keterangan: Kisaran skor 1-2,50 = lemah; 2,51-4 = kuat Tabel 8 menunjukkan bahwa rataan skor selective attention, selective perception, penyesuaian diri, dan motivasi memiliki pengaruh yang lemah untuk mempengaruhi responden menonton tayangan Sulanjana. Sedangkan untuk selective retention yang memiliki rataan skor 2,90 artinya memiliki hubungan yang kuat untuk mempengaruhi responden menonton tayangan Sulanjana. Hal ini disebabkan karena responden yang menonton tayangan Sulanjana karena faktor selective retention, maka responden tersebut akan mengingat pesan yang disampaikan melalui tayangan Sulanjana, sehingga dengan demikina responden akan terkena efek tayangan Sulanjana.

5.6 Efek Tayangan Acara Sulanjana

Dokumen yang terkait

Prestasi Belajar Anak SD yang Bekerja sebagai Pedagang Asongan di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 7 95

Tingkat konsumsi kayu perkakas pada rumah kost studi kasus di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat

0 9 68

Analisis Dampak Puasa Ramadhan Terhadap Perubahan Pola Konsumsi Pangan Rumah tangga (Kasus Rumahtangga Di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor)

0 4 223

Persepsi Khalaya}Cterhadap Tayangan Infotainment Rcti (Kasus: Pemirsa Perempuan• Di Rw 05, Kelurahan Babakan, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor)

0 4 199

Motivasi dan Perilaku Menonton serta Penilaian Khalayak Terhadap Program Acara Televisi Lokal (Kasus Pemirsa Megaswara TV di RW 01 Kelurahan Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan RW 17 Kelurahan Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara, Kota Bo

0 3 204

Persepsi dan motivasi berperanserta dalam pos pemberdayaan keluarga (Posdaya): kasus Peserta Posdaya Mandiri Terpadu di RW 01, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor

0 3 394

Motivasi dan Kepuasan Remaja Terhadap Televisi Lokal (Kasus Pemirsa Megaswara TV di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 3 149

Efektivitas komunikasi periklanan produk sirup marjan pada khalayak media televisi: kasus Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor

28 279 228

Pengaruh Pengolahan Tanah Konservasi Terhadap Sifat Fisik dan Hidrologi Tanah (Studi Kasus di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 115

Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor terhadap Kucing Liar dan Cara Pengendaliannya

0 4 35