120 bahwa perekonomian penduduk Riau Silip umumnya masih didukung oleh sektor
pertanian dalam arti luas.
5.4. Potensi Umum Wilayah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki beragam potensi daerah. Salah satunya adalah potensi perkebunan, yang meliputi perkebunan lada, kelapa
sawit, karet, cengkeh, dan coklat. Beberapa potensi perkebunan yang dimiliki oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan potensi atau kontribusi dari
wilayah Kabupaten Bangka. Perkebunan di Kabupaten Bangka dibagi atas perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Produksi komoditas perkebunan rakyat
antara lain lada, karet, kelapa, kelapa sawit, cengkeh, dan cokelat. Secara keseluruhan, komoditas perkebunan yang paling dominan diusahakan di
Kabupaten Bangka adalah lada, karet, kelapa, dan kelapa sawit. Produksi lada, karet, kelapa, dan kelapa sawit, khususnya perkebunan rakyat, di Kabupaten
Bangka pada tahun 2008 dan 2009 dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28.
Produksi Lada, Karet, dan Kelapa Sawit Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten Bangka Tahun 2008 dan 2009
Kecamatan Lada
Ton Karet
Ton Kelapa
Ton Kelapa Sawit
Ton 2008
2009 2008
2009 2008
2009 2008
2009
Sungailiat
8,62 44,00
112,14 117,00
2.299,91 2.075,00
36,66 982,80
Pemali
47,70 8,00
781,20 413,00
601,70 9,70
519,35 4.536,00
Bakam
404,10 496,00
1.052,10 1.729,00
133,10 478,00
5.804,50 9.901,00
Merawang
38,70 122,20
297,36 578,40
84,70 118,50
809,58 2.994,00
Puding Besar
13,50 125,00
2.769,48 2.246,00
601,70 24,00
8.294,33 8.968,00
Belinyu
81,90 126,90
252,05 383,45
25,30 434,30
1.649,70 3.752,00
Riau Silip
156,60 166,00
4.217,22 1.510,00
359,70 291,00
1.023,43 5.502,00
Mendo Barat
908,10 936,00
5.162,22 13.345,14
40,48 27,45
1.053,98 3.342,00
Total
1.659,22 2.024,10
14.643,77 20.321,99
4.146,59 3.457,95
19.191,51 39.977,80
Sumber: Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Bangka 2010 Diolah
Tabel 28 menunjukkan bahwa dari ketiga kecamatan yang ditetapkan sebagai lokasi penelitian, Kecamatan Mendo Barat memiliki produksi paling besar
untuk komoditi lada dan karet, pada tahun 2008 dan 2009. Komoditi Kelapa paling banyak dihasilkan di Kecamatan Sungailiat pada tahun 2008 dan 2009.
121 Sementara itu, produksi kelapa sawit yang paling besar pada tahun 2008 berada di
Kecamatan Puding Besar, sedangkan untuk tahun 2009, produksi paling besar terdapat di Kecamatan Bakam. Tanaman lada, karet, dan kelapa sawit dalam skala
Kabupaten Bangka, antara tahun 2008-2009, mengalami peningkatan produksi, sedangkan tenaman kelapa mengalami penurunan produksi. Jika dibandingkan
antara ketiga jenis tanaman yang mengalami kenaikan produksi tersebut, maka kenaikan yang paling besar adalah produksi pada tanaman kelapa sawit, yaitu
sebesar 20.786,29 ton; kemudian karet, yaitu sebesar 5.678,22 ton; dan yang terakhir adalah lada, yaitu hanya sebesar 364,88 ton.
Perkebunan besar yang ada di Kabupaten Bangka dikelola oleh delapan perkebunan swasta. Perkebunan swasta tersebut yaitu PT. Sumarco Makmun
Indah, PT. Gunung Maras Lestari, PT. Tata Sawit Permai Lestari, PT. Tri Jaya Hasil Lestari, PT. Sawindo Kencana, PT. Tata Hamparan Eka Persada, PT.
Gunung Pelawan Lestari, dan PT. Putra Bangka Mandiri, dengan tanaman utama yang diusahakan adalah kelapa sawit. Pada tahun 2008, berdasarkan data dari BPS
Kabupaten Bangka, areal kebun inti, dari lima perusahaan perkebunan sawit, yaitu PT. Sumarco Makmun Indah, PT. Gunung Maras Lestari, PT. Sawindo Kencana,
PT. Tata Hamparan Eka Persada, dan PT. Putra Bangka Mandiri mencapai 40.705,17 ha. Beberapa perusahaan tersebut memiliki perkebunan kelapa sawit
plasma, seperti PT. Sumarco Makmun Indah dan PT. Hamparan Eka Persada, masing-masing seluas 10.000 ha dan 5.500 ha. Jika ditotal, maka perkebunan
kelapa sawit plasma yang ada di Kabupaten Bangka luasnya adalah 15.500 ha.
5.5. Perekonomian