57 terhadap produksi lada Y. Berdasarkan indikasi yang terlihat diantara variabel-
variabel independen dengan dependen, maka dirumuskan hipotesis penelitian, yaitu harga jual lada di tingkat petani, peluang usaha lain, dan teknologi
budidaya lada petani secara bersama-sama berpengaruh berhubungan kausal
atau berhubungan fungsional signifikan terhadap produksi lada.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan fluktuasi dan tren penurunan produksi lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya
Kabupaten Bangka. Oleh sebab itu, dilakukan upaya identifikasi, menyangkut permasalahan tersebut. Secara umum, berdasarkan hasil kajian penelitian
terdahulu, teridentifikasi sembilan permasalahan yang berkaitan dengan produksi lada di Bangka Belitung, khususnya dalam hal penurunannya. Kesembilan
permasalahan tersebut, disintesakan dirangkum, dibatasi, dan ditetapkan menjadi tiga permasalahan pokok, dimana ketiganya merupakan permasalahan yang paling
banyak disebutkan dalam beberapa penelitian terdahulu. Kemudian, ketiga permasalahan pokok tersebut diamati di lapangan.
Berdasarkan hasil pengamatan, ketiga permasalahan pokok tersebut juga dominan ditemui di lapangan, sehingga dirumuskan hipotesis bahwa harga jual lada di
tingkat petani, peluang usaha lain, dan teknologi budidaya lada petani, berpengaruh signifikan terhadap produksi lada. Untuk membuktikannya dilakukan
analisis korelasi dan regresi linear berganda. Berdasarkan hasil pengamatan juga diperoleh karaktersitik responden petani lada sampel, baik secara umum,
maupun yang berkaitan dengan variabel penelitian yang dikaji. Karaktersitik responden secara umum, meliputi umur, status, pendidikan, pengalaman
mengusahakan lada, usaha yang dilakukan, dan kepemilikan lahan. Karakteristik responden berdasarkan variabel penelitian yang dikaji, meliputi produksi lada
yang dihasilkan, harga jual lada yang diterima, peluang usaha lain yang dijalankan selain lada, dan penerapan teknologi budidaya lada. Karaktersitik responden
tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis deskriptif serta korelasi dan regresi linear berganda
menghasilkan rekomendasi saran, yang diharapkan dapat menjadi bahan
58 pertimbangan, terutama bagi pemerintah pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung umumnya dan Kabupaten Bangka khususnya serta petani lada sendiri, untuk memecahkan permasalahan fluktuasi dan penurunan produksi lada tersebut.
Skema kerangka pemikiran operasional penelitian dapat dilihat selengkapnya pada Gambar 10.
59 Gambar 10.
Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian
Permasalahan Fluktuasi dan Tren Penurunan Produksi Lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Khususnya Kabupaten Bangka Beberapa Tahun Terakhir.
Analisis Deskriptif: 1. Karakteristik responden umum.
2. Deskripsi variabel penelitian. Harga Jual Lada di Tingkat Petani X
1
Peluang Usaha Lain X
2
Teknologi Budidaya Lada Petani X
3
Produksi Lada Y
Rekomendasi Penelitian Terdahulu: Terdapat sembilan 9 permasalahan produksi secara umum di Bangka Belitung.
Pembatasan dan Penetapan Tiga Permasalahan Faktor Pokok: 1. Harga jual lada di tingkat petani.
2. Adanya peluang usaha lain, selain usaha produksi lada. 3. Teknologi budidaya lada petani.
Pengamatan di Lapangan Kabupaten Bangka. Identifikasi Masalah
Analisis Korelasi dan Regresi Linear Berganda: Faktor yang signifikan berpengaruh terhadap produksi lada.
1. Karakteristik Responden Secara Umum: Umur, status, pendidikan, pengalaman mengusahakan lada, usaha yang
dilakukan, dan kepemilikan lahan. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Variabel Penelitian:
Produksi lada, harga jual lada di tingkat petani, peluang usaha lain, dan teknologi budidaya lada petani.
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu