Perumusan Masalah Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) “Namo Bintang” terhadap Masyarakat (Studi Kasus: Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

3 menimbulkan eksternalitas negatif dan dampak positif terhadap masyarakat sekitar. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian mengenai dampak keberadaan dari TPAS “Namo Bintang” terhadap masyarakat.

1.2 Perumusan Masalah

Tempat Pembuangan Akhir Sampah TPAS “Namo Bintang” merupakan TPAS terbesar di Kota Medan yang memiliki lahan seluas 176 . 392 . m 2 . TPAS “Namo Bintang” melakukan pengoperasian sistem pengelolaan sampah sanitary landfill pada awal tahun 1987, namun sejak tahun 2010 hingga saat ini TPAS “Namo Bintang” beralih menerapkan sistem pengelolaan open dumping dikarenakan keterbatasan anggaran dana pengelolaan sampah Kota Medan. TPAS “Namo Bintang” menampung sampah dari tiga wilayah di Kota Medan Tabel 2. Tabel 2 Jumlah timbukan sampah dan truk sampah Kota Medan berdasarkan wilayah Tahun 2011-2012 2011 2012 Wilayah Rata-rata produksi sampah per hari ton Truk unit Rata-rata produksi sampah per hari ton Truk unit Wilayah I 387,12 55 531,46 60 Medan Area 57,99 13 99,65 13 Polonia 32,03 5 38,33 5 Maimun 23,79 5 45,99 6 Kota 43,60 15 114,98 15 Denai 85,12 6 81,76 8 Johor 75,27 6 89,43 7 Amplas 69,33 5 61,32 6 Wilayah II 377,33 50 490,56 54 Medan Barat 42,53 10 76,65 10 Medan Baru 23,74 6 45,99 6 Medan Tuntungan 49,08 4 61,32 6 Medan Petisah 37,10 8 61,32 8 Medan Sunggal 67,75 7 81,76 8 Medan Selayang 59,99 5 61,32 6 Medan Helvetia 97,14 10 102,20 10 Wilayah III 515,82 45 518,67 47 Medan Timur 65,25 13 76,65 10 Medan Labuhan 67,39 3 45,99 3 Medan Belawan 57,40 3 45,99 3 Medan Marelan 87,47 3 61,32 4 Medan Deli 102,01 5 91,98 6 Medan Tembung 80,21 7 89,43 7 Medan Perjuangan 56,09 11 107,31 14 Total 1 280,27 150 1 540,69 161 Sumber : Dinas Kebersihan Kota Medan 2012 Pada akhir tahun 2010, jumlah penduduk Kota Medan meningkat hingga mencapai 2 . 123 . 126 jiwa Tabel 1, sehingga menghasilkan volume sampah mencapai 5 . 666 . m 3 per hari sama dengan 1 . 417 ton per hari dengan ratio setiap jiwa menghasilkan sampah 0,60 kilogram sampah padat per hari. Setiap harinya 4 TPAS “Namo Bintang” hanya mampu menampung sampah sebanyak 4 . 020 m 3 per hari sama dengan 1 . 050 . ton per hari Dinas Kebersihan Kota Medan 2011. Peningkatan pertumbuhan penduduk di Kota Medan dan urbanisasi mengakibatkan adanya perubahan pola konsumsi dan produksi, sehingga volume timbulan sampah juga meningkat dan berakibat pada lahan TPAS yang semakin lama semakin sempit. Berdasarkan Tabel 2 dapat terlihat peningkatan rata-rata produksi sampah per hari dan jumlah truk pada wilayah I, II, dan III dari tahun 2011 sampai 2012. Terjadi penurunan rata-rata produksi sampah per hari pada tahun 2011 yang dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang juga menurun dan menghasilkan sampah sebanyak 1 . 280 ton setiap harinya yang di angkut dengan menggunakan 157 unit truk sampah. 3 Keterbatasan akan lahan yang mengakibatkan kelebihan kapasitas tampung sampah di TPAS “Namo Bintang” menimbulkan eksternalitas negatif seperti penurunan tingkat kesehatan dan kualitas lingkungan. Keberadaan TPAS “Namo Bintang” juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar melalui kegiatan pemanfaatan sampah yang ada, seperti memilah sampah dan menjual kembali. Masyarakat sekitar dalam rangka mengurangi eksternalitas negatif melakukan pengolahan sampah dalam bentuk mengolah tanah endapan sampah menjadi pupuk kompos yang menghasilkan suatu nilai tambah. Berdasarkan pemaparan diatas, maka penelitian dapat dirumuskan dengan beberapa pertanyaan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap keberadaan TPAS “Namo Bintang ”? 2. Bagaimana dampak positif dan eksternalitas negatif yang timbul dari adanya TPAS “Namo Bintang”? 3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penurunan kualitas lingkungan akibat keberadaan TPAS “Namo Bintang”? 3 http:sumutpos.co20120431399ketika-sampah-masih-dianggap-masalah diakses pada tanggal 30 Januari 2014 5

1.3 Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Hubungan Antara Komponen Rumah Dan Jarak Rumah Terhadap Kadar SO2 Dalam Rumah Disekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

2 46 101

Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

2 70 72

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

5 82 169

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 14

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 2

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 16

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 41

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 2

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 24