12
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini meliputi konsep nilai tambah dengan Metode Hayami, teori eksternalitas, teori Averting Behavior
Method ABM, dan analisis regresi linear berganda. Teori-teori ini dijadikan sebagai landasan dalam menjawab tujuan-tujuan penelitian.
3.1.1 Nilai Tambah Metode Hayami
Metode Hayami merupakan alat analisis yang umum digunakan untuk mengestimasi besaran nilai tambah yang dihasilkan dalam suatu proses produksi.
Penggunaan Metode Hayami Hayami et al 1987 bertujuan untuk memperoleh informasi berupa:
a. Perkiraan besarnya nilai tambah Rp;
b. Rasio nilai tambah yang dihasilkan terhadap nilai produk yang dihasilkan
menunjukkan presentase nilai tambah dari nilai produk; c.
Imbalan bagi tenaga kerja Rp, menunjukkan besar upah yang diterima oleh tenaga kerja langsung;
d. Bagian tenaga kerja dari nilai tambah yang dihasilkan , menunjukkan
presentase imbalan tenaga kerja dari nilai tambah; e.
Keuntungan pengolahan Rp, menunjukkan bagian yang diterima pengusaha pengolah karena menanggung resiko usaha;
f. Tingkat keuntungan pengolah terhadap nilai output menunjukkan
presentase keuntungan terhadap nilai tambah; g.
Marjin pengolah Rp menunjukkan kontribusi pemilik faktor produksi selain bahan baku yang digunakan dalam proses produksi;
h. Persentase pendapatan tenaga kerja langsung terhadap marjin ;
i. Persentase keuntungan perusahaan terhadap marjin ;
j. Persentase sumbangan input lain terhadap marjin .
Analisis nilai tambah terbagi atas tiga komponen pendukung, yaitu faktor konversi dimana menunjukkan banyaknya output yang dihasilkan dari satu satuan
13 input, sedangkan faktor koefisien tenaga kerja menunjukkan banyaknya tenaga
kerja langsung yang dibutuhkan untuk mengolah satu satuan input, dan nilai produk yang menunjukkan nilai output yang dihasilkan dari satu satuan input.
Adapun analisis lain merupakan seluruh korbanan yang terjadi selama proses perlakuan untuk menambah nilai output selain bahan baku dan tenaga kerja
langsung. Korbanan tersebut mencangkup modal berupa biaya penolong dan biaya overhead pabrik lainnya yakni upah tenaga kerja tidak langsung.
Metode Hayami memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki Metode Hayami adalah dapat mengetahui besarnya nilai tambah, nilai
output, produktivitas serta besarnya balas jasa terhadap pemilik faktor produksi. Selain itu dapat diterapkan pula untuk subsistem lain diluar pengolahan seperti
dalam kegiatan pemasaran. Adapun kekurangan dari Metode Hayami seperti ketidaktepatan dalam pendekatan rata-rata apabila diterapkan pada unit usaha
yang menghasilkan banyak produksi dari satu jenis bahan baku, tidak dapat menjelasnya produk sampingan, dan sulit untuk menentukan pembanding agar
dapat digunakan untuk menyimpulkan apakah balas jasa terhadap pemilik faktor produksi tersebut layak atau tidak layak.
3.1.2 Eksternalitas