27 = Total biaya air galon isi ulang Rpbulan
̅̅̅̅ = Rata-rata biaya air galon isi ulang Rpbulan
= Jumlah rumah tangga KK ̅̅̅̅ ∑
keterangan: ̅̅̅̅ = Rata-rata biaya PAM Rpbulan
BPi = Biaya konsumsi PAM responden i Rpbulan n
= Jumlah responden orang i
= Responden ke- i 1, 2, 3, …., n
̅̅̅̅ keterangan:
= Total biaya PAM Rpbulan ̅̅̅̅
= Rata-rata biaya PAM Rpbulan = Jumlah rumah tangga KK
4.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Kualitas Lingkungan
Penurunan kualitas lingkungan diukur dari adanya biaya pengganti terhadap pembelian air bersih oleh responden masyarakat akibat dari air sumur yang
tercemar dengan keberadaan TPAS “Namo Bintang”. Adapun analisis yang
digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penurunan kualitas lingkungan dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Fungsi analisis regresi
linear berganda sebagai berikut: Ln Y = ln
+ lnX
1
+ lnX
2
+ lnX
3
+ X
4
+ lnX
5
+ lnX
6
+ X
7
+ X
8
+ X
9
+ keterangan:
Ln = Log-linear
Y = Biaya konsumsi air bersih Rpbulan
= Intersep = Koefisien regresi
= Umur tahun = Tingkat pendapatan Rpbulan
= Tingkat pendidikan tahun = dummy Pekerjaan 1=pemulung; 0=non pemulung
= Jumlah tanggungan orang = Jarak tempat tinggal meter
= dummy Kualitas air 1=baik; 0=tidak baik = dummy Kualitas lingkungan 1=baik; 0=tidak baik
= dummy Tingkat kesehatan 1=sehat; 0=tidak sehat = Pengaruh sisa error term
28 Nilai estimasi yang diharapkan hipotesis:
Variabel tidak bebas dependent variable terdiri dari biaya konsumsi air bersih. Variabel bebas independent variable yang digunakan meliputi variabel
umur, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah tanggungan, jarak tempat tinggal, kualitas air, kualitas lingkungan, dan kesehatan. Variabel
umur berpengaruh positif dengan masyarakat semakin tua umur seseorang, semakin lama tinggal di sekitar TPAS, maka biaya konsumsi air bersih
meningkat. Variabel tingkat pendapatan diduga berpengaruh positif terhadap biaya konsumsi air bersih. Tingginya tingkat pendapatan responden maka semakin
besar pengeluaran terhadap biaya konsumsi air bersih.
Variabel tingkat pendidikan juga diduga berpengaruh positif untuk mengeluarkan biaya konsumsi air bersih karena semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, maka semakin mengetahui akan pentingnya mengkonsumsi air bersih sehingga biaya konsumsi air bersih meningkat. Variabel dummy pekerjaan diduga
berpengaruh negatif terhadap biaya konsumsi air bersih karena pekerjaan sebagai pemulung akan mengeluarkan biaya lebih sedikit dibandingkan pekerjaan sebagai
non pemulung. Variabel jumlah tanggungan diduga berpengaruh positif terhadap biaya konsumsi air bersih, semakin banyak jumlah tanggungan seseorang maka
dapat meningkatkan besarnya pengeluaran konsumsi air bersih. Variabel jarak tempat tinggal ke lokasi TPAS diduga berpengaruh negatif karena semakin jauh
jarak tempat tinggal masyarakat ke lokasi TPAS, semakin kecil eksternalitas negatif yang dirasakan, maka biaya konsumsi air bersih jadi menurun.
Variabel dummy kualitas air diduga berpengaruh negatif, semakin kurang baik kualitas air, maka akan lebih besar biaya konsumsi air bersih yang
dikeluarkan. Variabel dummy kebersihan lingkungan tempat tinggal diduga berpengaruh negatif, semakin kurang baik kebersihan lingkungan tempat tinggal
seseorang, maka biaya konsumsi air bersih akan lebih besar. Variabel dummy tingkat kesehatan diduga berpengaruh positif, semakin lebih baik tingkat
kesehatan seseorang, maka akan lebih besar biaya konsumsi air bersih. Beberapa variabel dan indikator dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
29 penurunan kualitas lingkungan akibat keberadaan TPAS “Namo Bintang” dapat
dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Variabel dan indikator faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan
kualitas lingkungan akibat keberadaan TPAS “Namo Bintang”
No Variabel
Keterangan Variabel Cara Pengukuran
1 Y
Biaya Pengeluaran Rpbulan Biaya pengganti konsumsi air bersih setiap
bulannya 2
X
1
Umur tahun Dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu:
a. 20 – 35
b. 36 – 50
c. 50 3
X
2
Tingkat Pendapatan Rpbulan Dibedakan menjadi empat kelas, yaitu:
a. ≤ 1 .
200 .
000 b. 1
. 200
. 001
– 2 .
100 .
000 c. 2
. 100
. 001
– 3 .
000 .
000 d. 3
. 000
. 000
4 X
3
Tingkat Pendidikan tahun Dibedakan menjadi lima kelas, yaitu:
a. Tidak Sekolah b. Sekolah Dasar SD
c. Sekolah Menengah Pertama SMP d. Sekolah Menengah Atas SMA
e. Perguruan Tinggi
5 X
4
Pekerjaan dummy Merupakan variabel peubah boneka dummy
yang dibedakan menjadi “1=pemulung; 0=bukan pemulung”
6 X
5
Jumlah Tanggungan Dibedakan menjadi empat kelas, yaitu:
a. Tidak Memiliki b. 1-2
c. 3-4 d. 4
7 X
6
Jarak Tempat Tinggal meter Dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu:
a. 1 000 b. 1 001
– 2 000 c. 2 000
8 X
7
Kualitas Air dummy Merupakan variabel peubah boneka dummy
yang dibedakan menjadi “1=baik; 0=tidak baik” 9
X
8
Kebersihan Lingkungan dummy
Merupakan variabel peubah boneka dummy yang dibedakan menjadi “1=baik; 0=tidak baik”
10 X
9
Tingkat Kesehatan dummy Merupakan variabel peubah boneka dummy
yang dibedakan menjadi “1=baik; 0=tidak baik”
4.5 Pengujian Parameter Regresi
Dalam regresi linear berganda perlu dilakukan uji parameter untuk mengetahui apakah fungsi permintaan layak atau tidak. Uji parameter tersebut
antara lain adalah uji statistik dan uji ekonometrika. Pengujian secara statistik terhadap model dapat dilakukan dengan cara:
1. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien R
2
disebut sebagai koefisien determinasi sampel untuk mengukur kecocokan dan kesesuaian dari suatu garis regresi. Rumus untuk
menentukan koefisien determinasi R
2
, yaitu: