13 input, sedangkan faktor koefisien tenaga kerja menunjukkan banyaknya tenaga
kerja langsung yang dibutuhkan untuk mengolah satu satuan input, dan nilai produk yang menunjukkan nilai output yang dihasilkan dari satu satuan input.
Adapun analisis lain merupakan seluruh korbanan yang terjadi selama proses perlakuan untuk menambah nilai output selain bahan baku dan tenaga kerja
langsung. Korbanan tersebut mencangkup modal berupa biaya penolong dan biaya overhead pabrik lainnya yakni upah tenaga kerja tidak langsung.
Metode Hayami memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki Metode Hayami adalah dapat mengetahui besarnya nilai tambah, nilai
output, produktivitas serta besarnya balas jasa terhadap pemilik faktor produksi. Selain itu dapat diterapkan pula untuk subsistem lain diluar pengolahan seperti
dalam kegiatan pemasaran. Adapun kekurangan dari Metode Hayami seperti ketidaktepatan dalam pendekatan rata-rata apabila diterapkan pada unit usaha
yang menghasilkan banyak produksi dari satu jenis bahan baku, tidak dapat menjelasnya produk sampingan, dan sulit untuk menentukan pembanding agar
dapat digunakan untuk menyimpulkan apakah balas jasa terhadap pemilik faktor produksi tersebut layak atau tidak layak.
3.1.2 Eksternalitas
Eksternalitas adalah pengaruhdampakefek samping yang diterima oleh beberapa pihak sebagai akibat dari kegiatan ekonomi, baik produksi, konsumsi
atau pertukaran yang dilakukan oleh pihak lain. Eksternalitas bersifat menguntungkanpositif positive externalities atau merugikannegatif negative
externalities. Eksternalitas positif terjadi saat kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok memberikan manfaat pada pihak lain Sankar 2008.
Eksternalitas terjadi jika ada kegiatan produksi atau konsumsi dari satu pihak mempengaruhi utilitas kegunaan dari pihak lain secara tidak dinginkan dan
pihak pembuat eksternalitas tidak menyediakan kompensasi terhadap pihak yang terkena dampak Fauzi 2010.
Friedman dalam Fauzi 2010 menyatakan eksternalitas dan barang publik merupakan dua cara pandang yang berbeda dalam melihat masalah yang sama.
Eksternalitas positif melahirkan barang publik, sementara eksternalitas negatif
14 melahirkan barang publik yang negatif. Artinya jika eksternalitas negatif tidak
diproduksi, maka akan menghasilkan barang publik. Mangkoesoebroto 1993 menyatakan eksternalitas positif adalah dampak menguntungkan pihak lain dari
kegiatan yang dilakukan oleh pihak tertentu, pihak yang diuntungkan tidak memberikan kompensasi sedangkan eksternalitas negatif adalah dampak yang
merugikan pihak lain dari kegiatan yang dilakukan pihak tertentu dan tidak menerima kompensasi terhadap kerugian tersebut. Adanya eksternalitas yang
ditimbulkan oleh pihak tertentu membuat pihak tersebut mengeluarkan biaya tambahan untuk memproses limbahnya agar dapat diterima lingkungan. Biaya
tambahan tersebut disebut biaya eksternal. Biaya eksternal dapat berupa biaya restorasi biaya perbaikan dan biaya kompensasi. Biaya restorasi merupakan
biaya perbaikan kerusakan akibat kegiatan ekonomi yang dilakukan, seperti biaya perbaikan memproses limbah hingga mencapai ambang batas limbah sehat. Biaya
kompensasi merupakan biaya dana kompensasi yang diberikan oleh pihak yang menimbulkan eksternalitas terhadap pihak yang terkena eksternalitas.
Eksternalitas akan menimbulkan inefisiensi, yaitu tindakan seseorang yang mempengaruhi orang lain dan tidak tercermin dalam sistem harga dan akan
mencapai efisiensi apabila semua dampak positif maupun negatif dimasukkan perhitungan produsen dalam menetapkan jumlah barang yang diproduksi.
Mangkoesoebroto 1993 menyatakan efisiensi terjadi pada saat: MSC = MPC + MEC
MSB = MPB + MEB Efisiensi ekonomi terjadi apabila MSC
. =
. MSB, namun adanya eksternalitas
produsen tidak memperhitungkan MEC dan MEB dalam menentukan harga dan jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini yang menyebabkan kecenderungan
produksi memproduksi pada tingkat yang cukup besar, sehingga perhitungan biaya menjadi sangat murah dibandingkan dengan biaya yang dirasakan oleh
masyarakat. Gambar 1 menunjukkan kurva eksternalitaas negatif. Tingkat output yang optimum terjadi pada tingkat produksi sebesar 0Q
1
dengan tingkat harga di H
1
. Produsen menetapkan tingkat produksi sebesar 0Q
2
dengan tingkat harga di H
2
dimana MSB memotong MPC yang menunjukkan bahwa jumlah produksi terlalu banyak dibandingkan dengan tingkat produksi yang optimum. Apabila
dalam melakukan kegiatan produksi timbul suatu eksternalitas negatif, maka
15 MEC
. .
. dan
MEB .
= ,
0. Jadi
disimpulkan bahwa
MPC .
. MSC
dan MSC
. =
. MPC
. +
. MEC
. MSB, sehingga produksi harus dikurangi agar efisiensi
mencapai optimum.
Sumber: Mangkoesoebroto 1993
Gambar 1 Kurva eksternalitas negatif keterangan:
MSC = Marginal Social Cost MPC = Marginal Private Cost
MEC = Marginal External Cost MSB = Marginal Social Benefit
MPB = Marginal Private Benefit MEB = Marginal External Benefit
3.1.3 Averting Behavior Method