25 Analisis nilai tambah terdiri dari tiga komponen yang terkait, yaitu faktor
konversi untuk menunjukkan banyaknya output yang dihasilkan dari satu satuan input, koefisien tenaga kerja yang menunjukkan tenaga kerja langsung yang
diperlukan untuk mengolah satu satuan input, dan nilai output atau produk yang menunjukkan nilai output yang dihasilkan dari satu satuan input. Nilai faktor
konversi untuk mengetahui berapa banyak output yang dihasilkan dari setiap pengolahan bahan baku satu kilogram tanah endapan.
Perhitungan nilai tambah dari pupuk kompos dengan Metode Hayami disajikan dalam Tabel 7.
Tabel 7 Perhitungan nilai tambah Metode Hayami
No. Variabel
Nilai
Output, Input dan Harga
1 Pupuk kompos yang dihasilkan kghari
A 2
Tanah endapan yang digunakan kghari B
3 Tenaga kerja HOK
C 4
Faktor konversi 12 D = AB
5 Koefisien tenaga kerja 32
E = CB 6
Harga pupuk kompos Rpkg F
7 Upah rata-rata tenaga kerja Rpjam
G
Pendapatan dan keuntungan
8 Harga tanah endapan Rpkg bahan baku
H 9
Sumbangan input lain Rpkg output I
10 Nilai pupuk kompos 4 x 6 Rp
J = D x F 11
a. Nilai tambah 10 – 9 – 8 Rp
K = J – H – I
b. Rasio nilai tambah 11a10 x 100 1 = KJ x 100
12 a. Imbalan tenaga kerja 5 x 7 Rp
M = E x G b. Bagian tenaga kerja 12a11a x 100
N = MK x 100 13
a. Keuntungan 11a – 12a Rp
b. Tingkat Keuntungan 13a11a x 100 O = K
– M P = OK x 100
Balas Jasa Terhadap Faktor Produksi
14 Marjin 10
– 8 Rp Q = J
– H a. Pendapatan tenaga kerja 12a14 x 100
R = MQ x 100 b. Sumbangan input lain 914x 100
S = IQ x 100 c.
Keuntungan perusahaan 13a14 x 100 T = OQ x 100
Sumber : Hayami et al. 1987
4.4.3 Eksternalitas Negatif Akibat Keberadaan TPAS “Namo Bintang”
Eksternalitas negatif diestimasi dari biaya yang dikeluarkan responden terhadap penurunan tingkat kesehatan dan kualitas lingkungan. Penurunan tingkat
kesehatan diestimasi dengan pendekatan biaya kesehatan cost of illness yang dilihat dari biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh responden. Penurunan
kualitas lingkungan diestimasi dengan pendekatan biaya pengganti replacement cost dari biaya konsumsi air bersih yang dikeluarkan oleh responden.
26
4.4.2.2.1 Biaya Kesehatan Cost of Illness
Biaya kesehatan diestimasi dari biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh responden untuk kunjungan ke bidan bagi responden itu sendiri ataupun keluarga
yang menjadi tanggungan responden per bulannya. Rata-rata biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh responden dihitung dengan persamaan berikut:
̅̅̅̅ ∑
keterangan: ̅̅̅̅ = Rata-rata biaya pengobatan Rpbulan
BOi = Biaya pengobatan responden i Rpbulan n
= Jumlah responden orang i
= Responden ke- i 1, 2, 3, …., n
̅̅̅̅ keterangan:
= Total biaya pengobatan Rpbulan = Jumlah rumah tangga KK
4.4.2.2.2 Biaya Pengganti Replacement Cost
Biaya pengganti dari konsumsi air bersih merupakan biaya yang dikeluarkan untuk air galon isi ulang dan PAM. Penggunaan air bersih dihitung berdasarkan
dari konsumsi responden setiap bulan. Responden masyarakat non pemulung menggunakan air PAM untuk konsumsi sehari-hari, sedangkan responden
masyarakat pemulung tidak menggunakan air PAM hanya menggunakan air galon isi ulang. Biaya konsumsi air bersih yang dikeluarkan oleh responden dihitung
dengan persamaan berikut: ̅̅̅̅ ∑
keterangan: ̅̅̅̅ = Rata-rata biaya air galon isi ulang Rpbulan
BAi = Biaya konsumsi air galon isi ulang responden i Rpbulan n
= Jumlah responden orang i
= Responden ke- i 1, 2, 3, …., n
̅̅̅̅ keterangan:
27 = Total biaya air galon isi ulang Rpbulan
̅̅̅̅ = Rata-rata biaya air galon isi ulang Rpbulan
= Jumlah rumah tangga KK ̅̅̅̅ ∑
keterangan: ̅̅̅̅ = Rata-rata biaya PAM Rpbulan
BPi = Biaya konsumsi PAM responden i Rpbulan n
= Jumlah responden orang i
= Responden ke- i 1, 2, 3, …., n
̅̅̅̅ keterangan:
= Total biaya PAM Rpbulan ̅̅̅̅
= Rata-rata biaya PAM Rpbulan = Jumlah rumah tangga KK
4.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Kualitas Lingkungan