Wana Wisata Kawah Putih tersebut ditutup sementara. Bila musim kemarau tiba pun, ketersediaan air di lokasi atas cukup mengkhawatirkan.
4. Pesaing
Pada usaha pariwisata terdapat objek wisata alam dalam jumlah yang cukup banyak, terutama setelah adanya otonomi daerah. Produk yang ditawarkan pun
berbeda-beda, tidak homogen. Produk masing-masing wisata alam memiliki keunikan dan keunggulan sendiri sehingga membuat persaingan yang cukup besar
dalam menarik pengunjung. Di samping situasi persaingan yang cukup besar, hubungan antara wisata alam di Kecamatan Ranca Bali tergolong baik, karena
pada umumnya mereka memiliki tujuan sama yang bukan hanya mengejar keuntungan semata namun juga bertujuan agar Kecamatan Ranca Bali ini
berkembang dan maju karena pariwisatanya. Kerjasama dan hubungan baik dilakukan antara lain melalui IWARI, yaitu Ikatan Wisata Alam Ranca Bali yang
melibatkan BKSDA, PTPN, Koperasi Walini, KBM Wisata Perum Perhutani, Kecamatan dan masyarakat.
Objek-objek wisata yang berada di wilayah Kecamatan Ranca Bali antara lain Situ Patenggang, Pemandian Air Hangat Ciwalini, Kampoeng Strawberry,
Hotel dan Rumah Makan Sindang Reret, serta Kebun Strawberry Alam Endah. Masing-masing objek wisata memiliki daya tarik dan ciri khas yang kadang tidak
ditemui di tempat wisata alam lain. Pesaing utama Wana Wisata Kawah Putih adalah Wisata alam Gunung Tangkuban Perahu, selain lokasinya yang berada di
wilayah Bandung, kedua wisata ini memiliki konsep yang hampir sama. Namun di wisata alam Gunung Tangkuban Perahu, tidak ada danau kawah yang berwarna
putih kehijau-hijauan seperti pada Wana Wisata Kawah Putih. Ancaman produk wisata substitusi lain juga ikut berpengaruh terhadap
keberadaan Wana Wisata Kawah Putih. Ancaman produk substitusi ini cukup tinggi khususnya di wilayah Jabodetabek. Umumnya yang dihadapi adalah
persaingan dengan objek wisata lain yang sudah lebih dahulu terkenal dan diingat masyarakat. Wana Wisata Kawah Putih yang agak terlambat terkenal ini bukan
hanya bersaing dengan wisata alam sejenis saja, tetapi juga dengan wisata lain. Kondisi ini seharusnya direspon positif dengan terus meningkatkan kualitas dan
kelengkapan fasilitas yang telah ada sehingga akan memperoleh profit yang lebih besar.
5. KonsumenPengunjung