Ekonomi Sosial, Budaya dan Lingkungan

kotamadya memiliki peran yang besar dalam bidang pariwisata. Hal tersebut membuat pengembangan wisata alam baru lebih banyak berurusan dengan pemerintah daerah. Perpindahan urusan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah ini, membuat banyak pengelola dan investor wisata alam kebingungan sebab masing- masing daerah memiliki aturan yang berbeda-beda. Otonomi daerah ini memunculkan adanya kemungkinan tumpang tindih dalam pemungutan pajak antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selain itu adanya beberapa daerah yang menerapkan kebijakan retribusi yang terlalu tinggi untuk mengejar pendapatan asli daerah PAD. Otonomi daerah menyebabkan setiap daerah harus mampu bersaing dengan daerah lain. Tuntutan pemsukan PAD jangka pendek dan jangka panjang, merupakan kenyataan yang harus dihadapi. Oleh karena itu pemerintah daerah Kabupaten Bandung Selatan diharapkan memberikan kebijaksanaan yang mendorong berkembangnya usaha wisata alam ini.

2. Ekonomi

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan penghasil devisa bagi pembangunan negara. Pembangunan pariwisata yang terus ditingkatkan dan dikembangkan untuk memperbesar penerimaan devisa negara dan menciptakan lapangan kerja mencerminkan bahwa peran dan harapan bagi sektor pariwisata tersebut sangat besar. Perekonomian Indonesia yang belum stabil sejak adanya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1998 menjadi ancaman bagi dunia usaha pariwisata. Fluktusi nilai tukar rupiah, kenaikan harga BBM dan kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok lainnya serta ancaman PHK menimbulkan perubahan pola konsumsi kebutuhan masyarakat. Rekreasi yang semula merupakan kebutuhan alternatif masyarakat namun dengan adanya krisis tersebut masyarakat lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan jumlah perjalanan wisatawan nusantara, termasuk perjalanan ke Wana Wisata Kawah Putih, mengingat tidak hanya wisatawan yang berasal dari Bandung dan sekitarnya saja yang berkunjung tetapi wisatawan di luar kota Bandung pun banyak yang berkunjung ke Wana Wisata Kawah Putih seperti dari Tegal, Medan, Padang, Purworejo, Solo, dan lain-lain.

3. Sosial, Budaya dan Lingkungan

Sejak Wana Wisata Kawah Putih didirikan menjadi objek wisata, keterlibatan masyarakat sekitar cukup tinggi. Baik melalui tenaga kerja sebagai mitra kerja ataupun sebagai mitra usaha. Adanya Wana Wisata Kawah Putih memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, bukan hanya dari segi ekonomi namun juga dari segi sosial, budaya dan lingkungan. Masyarakat sendiri memberikan respon yang positif karena selain dapat memberikan lapangan pekerjaan, potensi wilayah Ciwidey pun seolah-olah dibangkitkan dengan adanya penjualan buah-buahan seperti strawberry dan terong kori. Bahkan sepanjang jalan menuju Wana Wisata Kawah Putih, pengendara kendaraan dapat melihat kebun strawberry yang sengaja ditanam oleh masyarakat dan hasilnya dapat dijual kepada pengunjung Wana Wisata Kawah Putih. Mayoritas penduduk setempat saat ini banyak yang memiliki mata pencaharian sebagai petani, penggarap dan pedagang. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya pendapatan mereka sehingga tidak menutup kemungkinan dapat mengancam keberadaan hutan yang berada di sekitar kawasan Wana Wisata Kawah Putih. Mereka menggarap hutan dengan cara membuka hutan dan mengambil kayu bakar untuk keperluan dapur mereka. Cukup banyak masyarakat pelaku usaha di Wana Wisata Kawah Putih hanya mementingkan keuntungan sendiri saja dan terkesan belum memahami tujuan dan manfaat pariwisata alam tersebut. Hal lain yang mempengaruhi keberadaan usaha wisata alam adalah kondisi alam yang tidak menentu. Keadaan demikian membuat wisatawan merasa kurang nyaman dalam melakukan perjalanan wisata karena berbagai ketakutan yang mereka rasakan. Kondisi alam yang tidak dapat dihindari juga membuat wisatawan lebih memilih tinggal di rumah. Khusus untuk wisata alam seperti Wana Wisata Kawah Putih yang letaknya berada di hutan lindung dan pegunungan, kondisi alam tidak hanya berpengaruh pada pengunjung namun juga pada kondisi tanah dan hutan. Bila ada angin puting beliung dan hujan deras maka Wana Wisata Kawah Putih tersebut ditutup sementara. Bila musim kemarau tiba pun, ketersediaan air di lokasi atas cukup mengkhawatirkan.

4. Pesaing