Kredit Jasa TINJAUAN PUSTAKA

4. Dukungan dari lembaga dalam negeri maupun lembaga internasional cukup kuat . Selanjutnya Soetrisno dalam Syukur 2003, menyatakan bahwa segmentasi pasar lembaga keuangan mikro pada umumya adalah kelompok usaha mikro yang oleh pihak Bank dianggap : 1. Tidak memiliki persyaratan yang memadai. 2. Tidak memiliki agunan yang cukup. 3. Biaya transaksinya mahal. 4. Lokasi nasabah berada diluar jangkauan kantor cabangnya.

2.2. Kredit

Kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti kepercayaan. Dengan demikian pengertian kredit menuju kepada orang yang mendapat bantuan kredit adalah mereka yang telah mendapat kepercayaan untuk dapat membayar lunas pinjamannya dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Perbankan, pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman-pinjaman antara Bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dendawijaya, 2005.

2.3. Jasa

Jasa merupakan tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan biasanya tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Lovelock dan Wright, 2005. Pada umumnya, jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan dimana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. Oleh karena itu, jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari suatu pihak kepada pihak lain Rangkuti, 2007. Zeithaml et. al dalam Umar menyebutkan bahwa didalam memberikan jasa terdapat lima kriteria antara lain : 1. Reliability kehandalan, merupakan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat accurately dan kemampuan untuk dipercaya dependably, terutama dalam hal memberikan jasa secara tepat waktu on time dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan tanpa melakukan kesalahan setiap kalinya. 2. Responsiveness daya tanggap, merupakan kemampuan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang dibutuhkan konsumen. Membiarkan konsumen menunggu terutama tanpa alasan yang jelas akan menimbulkan kesan negatif yang seharusnya tidak terjadi. Kecuali jika kesalahan tersebut ditanggapi dengan cepat sehingga dapat menjadi sesuatu yang berkesan dan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Misalnya, karena keterlambatan keberangkatan pesawat maka penumpang diberikan makanan dan minuman. 3. Assurance jaminan, yang mencakup pengetahuan, kemampuan, keramahan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel untuk menghilangkan sifat keraguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan risiko. 4. Empathy empati, yang mencakup sikap kontak personel maupun perusahaan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, serta kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan. 5. Tangibles produk fisik, yang mencakup tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana komunikasi, dan lainnya yang dapat diperluas dalam bentuk hubungan dengan konsumen lain pengguna jasa.

2.4. Nasabah