Nasabah Kepuasan Pelanggan TINJAUAN PUSTAKA

1. Reliability kehandalan, merupakan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat accurately dan kemampuan untuk dipercaya dependably, terutama dalam hal memberikan jasa secara tepat waktu on time dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan tanpa melakukan kesalahan setiap kalinya. 2. Responsiveness daya tanggap, merupakan kemampuan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang dibutuhkan konsumen. Membiarkan konsumen menunggu terutama tanpa alasan yang jelas akan menimbulkan kesan negatif yang seharusnya tidak terjadi. Kecuali jika kesalahan tersebut ditanggapi dengan cepat sehingga dapat menjadi sesuatu yang berkesan dan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Misalnya, karena keterlambatan keberangkatan pesawat maka penumpang diberikan makanan dan minuman. 3. Assurance jaminan, yang mencakup pengetahuan, kemampuan, keramahan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel untuk menghilangkan sifat keraguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan risiko. 4. Empathy empati, yang mencakup sikap kontak personel maupun perusahaan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, serta kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan. 5. Tangibles produk fisik, yang mencakup tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana komunikasi, dan lainnya yang dapat diperluas dalam bentuk hubungan dengan konsumen lain pengguna jasa.

2.4. Nasabah

Ketentuan-ketentuan penting dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa Bank. Nasabah penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di Bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian antara Bank dan nasabah yang bersangkutan. Sedangkan nasabah debitur merupakan nasabah yang mendapatkan fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian antara Bank dengan nasabah yang bersangkutan. Dendawijaya, 2005. Dalam prakteknya, nasabah dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu : 1. Nasabah Baru, dimana nasabah jenis ini baru pertama kali datang ke Bank hanya untuk memperoleh informasi atau sudah mau melakukan transaksi. 2. Nasabah Biasa sekunder, dimana nasabah jenis ini sudah pernah berhubungan dengan Bank sebelumnya untuk melakukan transaksi akan tetapi tidak rutin. Nasabah jenis ini perlu untuk dilayani dengan baik agar nasabah tersebut menambah frekuensi transaksi di masa yang akan datang. 3. Nasabah Utama primer, dimana nasabah jenis ini suah sering berhubungan dengan Bank. Nasabah jenis ini tidak diragukan lagi loyalitasnya. Selain itu, Suyono 2005 menambahkan bahwa terdapat jenis nasabah lain. Jenis ini disebut sebagai nasabah mikro dimana nasabah tersebut tidak terbiasa bergaul dengan sistem perbankan. Nasabah tersebut umumnya bukan sebagai nasabah Bank, baik sebagai penabung maupun peminjam dana dari Bank. Para calon nasabah mikro itu juga tidak biasa mengikuti aturan umum yang diterapkan oleh Bank seperti menyediakan surat keterangkan identitas yang sah, menandatangani akad kredit, menyediakan agunan, serta memiliki pembukuan yang baik dalam lingkungan usahanya.

2.5. Kepuasan Pelanggan

Rangkuti 2006 mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan respon pelanggan terhadap kesesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah pemakaian. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang didapatkan oleh pelanggan selama menggunakan beberapa tahapan pelayanan tersebut. Ketidakpuasan yang diperoleh pada tahap awal pelayanan menimbulkan persepsi berupa kualitas pelayanan yang buruk untuk tahap selanjutnya, sehingga pelanggan merasa tidak puas dengan pelayanan secara keseluruhan. Menurut Kotler 2005, kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa pelanggan berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk atau jasa dan harapan-harapannya. Jika kinerja tersebut berada di bawah harapan pelanggan, maka pelanggan tersebut merasa dikecewakan akan tetapi jika memenuhi harapan, pelanggan akan merasa puas. Harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi pemasar dan saingannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan. Proses kepuasan pelanggan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.

2.6. Penelitian Terdahulu