BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lembaga Keuangan Mikro LKM
Menurut Tohari dalam Syukur 2003, Lembaga Keuangan Mikro LKM adalah lembaga yang memberikan jasa keuangan bagi pengusaha mikro dan
masyarakat berpenghasilan rendah, baik formal, semi formal dan informal. Kemudian Ibrahim dalam Syukur 2003, menyebutkan bahwa secara umum
LKM di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu yang bersifat formal dan informal. LKM formal sendiri terbagi kedalam dua bentuk, yaitu
berupa Bank dan non-Bank. LKM yang berupa Bank yang utama adalah BRI Unit serta BPR yang beroperasi sampai ke pelosok tanah air. Sedangkan LKM
formal non-Bank seperti koperasi yang mencakup koperasi simpan pinjam yang khusus melayani jasa keuangan maupun unit usaha simpan pinjam dalam berbagai
macam koperasi. Selain kedua kelompok diatas, juga terdapat LKM informal yang
diperkenalkan oleh berbagai lembaga baik lembaga pemerintah, swasta atau non pemerintah maupun lembaga keagamaan. LKM yang diperkenalkan oleh lembaga
pemerintah diantaranya Lembaga Kredit Desa dan Badan Kredit Kecamatan. Sedangkan lembaga non pemerintah atau swasta mencakup yayasan dan Lembaga
Sosial Masyarakat LSM. Hingga saat ini, potensi Lembaga Keuangan Mikro dirasa masih cukup luas.
Oleh karena itu LKM memiliki peranan sangat penting dalam pengembangan usaha kecil sebagai sumber pembiayaan yang mudah di akses oleh UKM
terutama usaha Mikro. Menurut Soetrisno dalam Syukur 2003, hal ini disebabkan :
1. Usaha Mikro dan kecil belum seluruhnya dapat dilayani dan dijangkau oleh LKM yang ada.
2. LKM berada di tengah masyarakat. 3. Ada potensi menabung oleh masyarakat karena rendahnya penyerapan
investasi di daerah.
4. Dukungan dari lembaga dalam negeri maupun lembaga internasional cukup kuat .
Selanjutnya Soetrisno dalam Syukur 2003, menyatakan bahwa segmentasi pasar lembaga keuangan mikro pada umumya adalah kelompok usaha mikro yang
oleh pihak Bank dianggap : 1. Tidak memiliki persyaratan yang memadai.
2. Tidak memiliki agunan yang cukup. 3. Biaya transaksinya mahal.
4. Lokasi nasabah berada diluar jangkauan kantor cabangnya.
2.2. Kredit