Kebiasaan makan orangutan di kandang sosialisasi terhadap

atau freezer yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan pakan agar lebih tahan lama dan dapat mencegah pembusukan. Kondisi yang terdapat pada kedua stasiun juga tidak tersedianya sumber arus listrik karena letak lokasi stasiun berada jauh dari pemukiman masyarakat sehingga layanan arus listrik tidak dapat sampai menuju pusat reintroduksi. Selama penelitian dilakukan pada kedua lokasi stasiun, pengelola di pusat reintroduksi menggunakan generator yang memiliki daya untuk mendukung penerangan saja. Penggunaan generator dimulai pada pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB setiap harinya. Dengan kondisi demikian maka daya generator tidak dapat digunakan untuk menghidupkan lemari pendingin atau freezer tersebut. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan pihak pengelola, pengelola memberikan cara mengantisipasi keterbatasan untuk mencegah terjadinya pembusukan makanan orangutan. Cara yang diberikan ialah memasok dan mendistribusikan pakan orangutan pada kedua stasiun yakni sekali dalam seminggu. Pakan orangutan yang dipasok seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan umbi-umbian adalah pakan yang mampu bertahan untuk persediaan stock selama seminggu dengan kondisi pakan yang dibeli adalah setengah matang dan kondisi pakan yang baik serta utuh.

5.2.2 Kebiasaan makan orangutan di kandang sosialisasi terhadap

manajemen pakan Kebiasaan makan merupakan cara suatu individu atau sekelompok dalam memilih dan mengkonsumsi pakan sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologis, psikologis dan budaya Riyadi 1996, diacu dalam Febriyanti 2006. Cara makan orangutan yang terdapat pada kandang sosialisasi terjadi sebagai suatu cara tiap individu orangutan atau cara di dalam kelompok orangutan dalam aktivitas makan yang menimbulkan kebiasaan makan. Cara-cara yang dilakukan orangutan untuk makan selama di dalam kandang tersebut mengalami perkembangan menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan makan orangutan berkembang dan akan terus berlangsung sebagai hasil dari pengaruh pengaturan makanan yang dibuat oleh pengelola dan juga sebagai hasil konsumsi dari pakan, preferensi dan keaktifan orangutan. Adapun preferensi pakan yang diamati pada orangutan ialah sikap kesukaan atau ketidak sukaan orangutan untuk memakan suatu jenis pakan yang diberikan. Kebiasaan makan orangutan yang baik akan terlihat apabila individu orangutan dapat secara aktif untuk memakan makanan yang bervariasi karena dari jenis-jenis pakan yang disediakan tidak ada satu jenis pakan yang memiliki kandungan gizi yang lengkap sehingga perlu dilengkapi dengan jenis pakan lainnya. Berdasarkan pengamatan, diperoleh bahwa kebiasaan-kebiasaan makan orangutan selama makan di kandang berpengaruh terhadap durasi makan. Kebiasaan makan orangutan yang diamati pada tiga tahap yaitu kebiasaan sebelum makan, saat makan dan setelah makan memiliki kebiasaan secara umum dan khusus yang diekspresikan dari keenam individu yang menjadi sampel pengamatan. Kebiasaan-kebiasaan makan orangutan yang diamati sebelum makan diantaranya ialah menggelantung dengan posisi tubuh terbalik atau pun menggelantung dengan posisi tubuh berdiri, berpindah ke suatu tempat, berdiri sambil melihat-lihat ke arah petugas yang membawa makanan, mendekatkanmengarahkan tubuhnya ke sumber makanan, berputar-putar di dalam kandang, mengelilingi kandang sambil melihat petugas yang akan memberikan makanan, berpindah posisi ke arah makanan dan duduk sambil melihat makanan. Kebiasaan-kebiasaan makan ini timbul sebagai respon individu kepada pengelola yang akan memberikan sejumlah makanan kepada orangutan di dalam kandang yang terjadi terus menerus selama orangutan berada di dalam kandang. Respon yang diekspresikan orangutan tersebut bertujuan agar individu orangutan dapat segera diberi makan.

5.2.3 Implementasi terhadap pengelolaan pakan orangutan